Selasa, Februari 21, 2012

Kisah Uang Rp 1,000 dan Rp 100,000



Uang Rp.1000 dan Rp 100.000 sama2 terbuat dari kertas,sama2 di cetak dan di edarkan oleh dan dari Bank Indonesia... pada saat bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar dimasyarakat. Empat bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tdk sengaja di dlm dompet seorang pemuda. Kemudian diantara kedua uang tsb terjadilah percakapan, yg Rp.100.000 bertanya kpd yang Rp.1000; "kenapa badan km begitu lusuk, kotor dan bau amis...? "di jawablah olehnya "karena aku begitu keluar dari Bank langsung ditangan orang2 bawahan, dari tukang becak, tukang sayur, penjual ikan dan ditangan pengemis "Lalu Rp.1000. bertanya balik pd Rp.100.000; "kenapa kamu kelihatan begitu baru, rapi dan masih bersih? "di jawabnya; "karena begitu aku keluar dari Bank, langsung disambut perempuan cantik dan beredarnyapun di restauran mahal, dimall dan jg hotel2 berbintang serta keberadaanku selalu di jg dan jarang keluar dr dompet "lalu Rp.1000. bertanya lagi; "pernahkah engkau mampir di tempat ibadah? "dijawablah... "belum pernah ".Rp.1000. pun berkata lg; "ketahuilah walaupun keadaanku sprt ini adanya, setiap jum'at aku selalu mampir di Mesjid2, dan ditangan anak2 yatim, bahkan aku slalu bersyukur kpd Tuhan. Aku tdk dipandang manusia bukan sebuah nilai tapi yg dipandang adalah sebuah manfaat... "akhirnya menangislah uang Rp.100.000 krn merasa besar, hebat, tinggi tapi tdk begitu bermanfaat selama ini. jadi.... Bukan seberapa besar penghasilan Anda, tapi seberapa bermanfaat penghasilan Anda itu. karena kekayaan bknlah untuk kesombongan. semoga kita termsk golongan orang2 yg slalu mensyukuri nikmat dan memberi manfaat untuk semesta alam serta dijauhkan dr sifat sombong....

Semoga ini dpt menjadi inspirasi untuk kita semua :)

Forwarded from fajar
fauzie@sbm-itb.ac.id
Fajar Fauzie Rakhman

HATI HATI TULIS STATUSMU

Fenomena Facebook (kutip penuh dari grup Mencintai Karena Allah)


Fenonema Facebook (Rugi Jika Tak Baca)

HATI HATI TULIS STATUS, MULUTMU HARIMAUMU

STATUSMU DAN INBOXMU DICATAT OLEH MALAIKAT

“INGATLAH JIKA PERBUATAN DAN HATI AKAN DIHISAB DI AQHIRAT NANTI” [ 21:1]

Tanpa kita sadari, setan menggangu kita melalui situs ini. Jika kita tidak berhati-hati dan koreksi diri kita dapat terjerumus dalam berbagai dosa & maksiat. Demi Masa, sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Ketika perpecahan keluarga menjadi tontonan yang ditunggu dalam sebuah episode infotainment setiap hari.

Ketika aib seseorang ditunggu-tunggu ribuan mata bahkan jutaan dalam berita-berita media massa.

Ketika seorang selebritis dengan bangga menjadikan kehamilannya di luar pernikahan yang sah sebagai ajang sensasi setan yang ditunggu-tunggu …’siapa calon bapak si jabang bayi?’

Ada kabar yang lebih menghebohkan, lagi-lagi seorang selebritis yang belum resmi berpisah dengan suaminya, tanpa rasa malu berlibur, berjalan bersama pria lain, dan dengan mudahnya mengolok-olok suaminya.

Wuiih……mungkin kita bisa berkata ya wajarlah artis, kehidupannya ya seperti itu, penuh sensasi. Kalau perlu dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi, aktivitasnya diberitakan dan dinikmati oleh publik.

Wuiiih……ternyata sekarang bukan hanya artis yang bisa seperti itu, sadar atau tidak, ribuan orang sekarang sedang menikmati aktivitasnya, apapun, diketahui orang , dikomentarin orang bahkan mohon maaf ….’dilecehkan’ orang, dan herannya perasaan yang didapat adalah kesenangan.

Fenomena itu bernama facebook , setiap saat para facebooker meng update statusnya agar bisa dinikmati dan dikomentarin lainnya. Lupa atau sengaja hal-hal yang semestinya menjadi konsumsi internal keluarga, menjadi kebanggaan di statusnya. Lihat saja beberapa status facebook :

Seorang wanita menuliskan “Hujan-hujan malam-malam sendirian, enaknya ngapain ya…..?” —— kemudian puluhan komen bermunculan dari lelaki dan perempuan, bahkan seorang lelaki temannya menuliskan “Mau ditemanin? Dijamin puas deh…?”

Seorang wanita lainnya menuliskan “Bangun tidur, badan sakit semua, biasa….habis malam jumat ya begini…” kemudian komen2 nakal bermunculan…
Ada yang menulis “ bete nih di rumah terus, mana misua jauh lagi…. ”, —-kemudian komen2 pelecehan bermunculan.

Ada pula yang komen di wall temannya “ eeeh ini si anu ya …., yang dulu dekat dengan si itu khan? Aduuh dicariin tuh sama si itu….” —-lupa klu si anu sudah punya suami dan anak-anak yang manis.

Yang laki-laki tidak kalah hebat menulis statusnya “habis minum jamu nih…., ada yang mau menerima tantangan ? ’—-langsung berpuluh2 komen datang.

Ada yang hanya menuliskan, “lagi bokek, kagak punya duit…”

Ada juga yang nulis “ mau tidur nih, panas banget…bakal tidur pake dalaman lagi nih ”.

Dan ribuan status-status yang numpang jahilliyah dan pengen ada komen-komen dari lainnya.

Dan itu sadar atau tidak sadar dinikmati oleh indera kita, mata kita, telinga kita, bahkan pikiran kita.

Ada yang lebih kejam dari sekedar status facebook, dan herannya seakan hilang rasa empati dan sensitifitas dari tiap diri terhadap hal-hal yang semestinya di tutup dan tidak perlu di tampilkan.

Seorang wanita dengan nada guyon mengomentarin foto yang baru sj di upload di albumnya, foto-foto saat SMA dulu setelah berolah raga memakai kaos dan celana pendek…..padahal sebagian besar yg di dalam foto tersebut sudah berjilbab.

Ada seorang karyawati mengupload foto temannya yang sekarang sudah berubah dari kehidupan jahiliyah menjadi kehidupan Islami, foto saat dulu jahiliyah bersama teman2 prianya bergandengan dengan ceria….

Ada pula seorang pria meng upload foto seorang wanita mantan kekasihnya dulu yang sedang dalam kondisi sangat seronok padahal kini sang wanita telah berkeluarga dan hidup dengan tenang.

Rasanya hilang apa yang diajarkan seseorang yang sangat dicintai Allah…., yaitu Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam, Rasulullah kepada umatnya. Seseorang yang sangat menjaga kemuliaan dirinya dan keluarganya . Ingatkah ketika Rasulullah bertanya pada Aisyah Radhiyallahu ‘Anha:

“ Wahai Aisyah apa yang dapat saya makan pagi ini?” maka Istri tercinta, sang Humairah, sang pipi merah Aisyah menjawab, “ Rasul, kekasih hatiku, sesungguhnya tidak ada yang dapat kita makan pagi ini”. Rasul dengan senyum teduhnya berkata, “Baiklah Aisyah, aku berpuasa hari ini”. Tidak perlu orang tahu bahwa tidak ada makanan di rumah rasulullah….

Ingatlah Abdurahman bin Auf radhiyallahu ‘anhu mengikuti Rasulullah berhijrah dari mekah ke madinah, ketika saudaranya menawarkannya sebagian hartanya, dan sebagian rumahnya, maka Abdurahman bin auf mengatakan, tunjukan saja saya pasar. Kekurangannya tidak membuat beliau kehilangan kemuliaan hidupnya. Bahwasanya kehormatan menjadi salah satu indikator keimanan seseorang, sebagaimana Rasulullah, bersabda, “Malu itu sebahagian dari iman”. (Bukhari dan Muslim).

Dan fenomena di atas menjadi Tanda Besar buat kita umat Islam, hegemoni ‘kesenangan semu’ dan dibungkus dengan ‘persahabatan fatamorgana’ ditampilkan dengan mudahnya celoteh dan status dalam facebook yang melindas semua tata krama tentang malu, tentang menjaga Kehormatan Diri dan keluarga .
Dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam menegaskan dengan sindiran keras kepada kita:

“Apabila kamu tidak malu maka perbuatlah apa yang kamu mau.” (Bukhari).

Arogansi kesenangan semakin menjadi-jadi dengan tanpa merasa bersalah mengungkit kembali aib-aib masa lalu melalui foto-foto yang tidak bermartabat yang semestinya dibuang saja atau disimpan rapat.

Bagi mereka para wanita yang menemukan jati dirinya, dibukakan cahayanya oleh Allah sehingga saat di masa lalu jauh dari Allah kemudian ter inqilabiyah – tershibghoh, tercelup dan terwarnai cahaya ilahiyah, hatinya teriris melihat masa lalunya dibuka dengan penuh senyuman, oleh orang yang mengaku sebagai teman, sebagai sahabat.

Maka jagalah kehormatan diri, jangan tampakkan lagi aib-aib masa lalu, mudah-mudahan Allah menjaga aib-aib kita.

Maka jagalah kehormatan diri kita, simpan rapat keluh kesah kita, simpan rapat aib-aib diri, jangan bebaskan ‘kesenangan’, ‘gurauan’ membuat Iffah kita luntur tak berbekas.

catatan:

***” Iffah (bisa berarti martabat/kehormatan) adalah bahasa yang lebih akrab untuk menyatakan upaya penjagaan diri ini. Iffah sendiri memiliki makna usaha memelihara dan menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak halal, makruh dan tercela.”
Beberapa orang sering dengan mudahnya meng-up date status mereka dengan kata-kata yg tidak jelas” entah apa tujuannya selain untuk numpang beken, cari perhatian dan pengin ada komen-komen dari lainnya”.

> Dingin . . .
> B.E.T.E. . . .
> Capek
> Puanass buaget neh !
> Arghhh .. . !!!!
> Gile tuh org !
> . . .
> Aku masih menanti . . .
etc….
_______________________________________________
Mohon kiranya untuk men-tag ataupun men-sharing artikel ini dengan orang yang Anda kasihi demi kebaikan kita bersama.

“Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.”( HR Muslim)

Apabila ada kebaikan dalam catatan ini, maka sebaiknya mari kita SEBARKAN untuk dibaca oleh orang yg kita cintai.

“Orang yang menyeru (menyuruh/menasehatkan) kepada kebaikan akan memperoleh pahala seperti orang yang mengamalkan seruannya, tanpa mengurangi pahala orang yang mengamalkan sedikitpun. Sebaliknya, orang yang menyeru kejahatan akan mendapatkan dosa seperti orang yang mengamalkannya, tanpa mengurangi dosa orang yang mengamalkannya sedikitpun.” (HR. Muslim)


*copas dari notes teman http://www.facebook.com/notes/sofyahning-upitasari/hati-hati-tulis-statusmu/10150468332047721

Ringkas Perbedaan antara Akidah Ahlus Sunnah dan Ideologi Syi'ah

Al Qur'an Al Karim

Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
Telah disepakati akan keasliannya dan terjaga dari penambahan atau pengurangan. Al Qur'an harus dipahami selaras dengan kaedah bahasa Arab. Mereke mengimani setiap hurufnya, sebagaimana mereka juga meyakini bahwa Al Qur'an adalah Kalamullah ta'ala, bukan hasil rekayasa, juga bukan makhluk. Tidaklah ada kebatilan yang datang kepadanya, baik dari arah depan atau belakang. Al Qur'an adalah dasar pertama bagi akidah umat Islam dan muamalah mereka.
Syi'ah
Al Qur'an menurut sebagian sekte syi'ah diragukan akan keasliannya. Bila Al Qur'an bertentangan dengan sebagian dari ideologi mereka, maka Al Qur'an mereka takwilkan dengan berbagai takwilan yang aneh, agar dapat selaras dengan paham mereka. Oleh karenanya mereka dijuluki sebagai "Tukang Takwil". Mereke gemar mengungkit-ngungkit kisah perselisihan yang terjadi pada awal pembukuannya. Ucapan para imam adalah dasar hukum yang terpercaya menurut mereka.

Hadits Nabi

Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
Hadits Nabi adalah dasar kedua bagi syari'at Islam dan sebagai penafsir Al Qur'an Al Karim. Tidak dibenarkan untuk menyelisihi hukum yang termaktub dalam hadits apapun yang telah terbukti akan keshohihannya. Untuk membuktikan keshohihan suatu hadits, digunakan prinsip-prinsip yang telah disepakati oleh 'ulama ahli ilmu mustholah hadits. Caranya dengan mengetahui jalur sanadnya, tanpa membedakan antara perawi pria dari wanita, selain dari sisi persaksian para ulama' yang berkompeten. Setiap perawi memiliki biografi yang jelas, dan jumlah riwayatnya yang telah diakui atau diragukan akan keshohihannya. Semua itu terlaksana dengan adanya kerja keras nan ilmiah yang dilakukan sepanjang sejarah, sehingga tidak mungkin ada suatu hadits dapat diterima bila diriwayatkan oleh seorang pendusta, atau orang yang tidak diketahui akan kredibilitasnya, atau ada hadits yang diterima hanya karena adanya hubungan kekerabatan atau nasab. Itu semua karena riwayat adalah amanah agung yang melampaui segala macam pertimbangan.
Syi'ah
Sekte syi'ah tidak menerima selain hadits-hadits yang dinisbatkan kepada keluarga Rasul, dan sebagian hadits yang diriwayatkan oleh beberapa pengikut Ali dalam peperangannya, mereka menolak setiap hadits selain dari padanya. Mereka tidak peduli dengan keshohihan jalur sanad, tidak juga dengan metode ilmiah, sehingga sering kali mereka berkata -misalnya- : "Diriwayatkan dari Muhammad bin Ismail dari sebagian tokoh kita, dari seseorang, bahwasannya ia berkata:...". Kitab-kitab mereka dipenuhi dengan puluhan ribu hadits yang tidak mungkin dapat dibuktikan akan keshohihannya, padahal mereka telah terlanjur menjadikannya sebagai dasar ajaran agamanya. Karenanya mereka mengingkari tiga perempat (3/4) dari hadits-hadits Nabi. Ini termasuk poin utama perbedaan antara mereka dengan keumuman umat Islam.


Sahabat Nabi

Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
Ahlus Sunnah telah bersepakat untuk menghormati dan mendoakan keridhoan untuk mereka dan bahwasanya mereka semua adalah terpercaya. Sebagaimana ahlus sunnah meyakini bahwa perselisihan yang terjadi diantara sahabat semata-mata terjadi karena perbedaan ijtihad mereka yang sama-sama didasari oleh keikhlasan. Perselisihan tersebut telah selesai, sehingga kita tidak dibenarkan untuk menumbuhkan kebencian yang diwariskan kepada generasi penerus. Mereka adalah umat terbaik dari umat-umat yang pernah Allah sebutkan, dan Allah telah memuji mereka pada banyak ayat. Sebagaimana Allah telah membersihkan secara khusus sebagian mereka dari kesalahan, sehingga setelah ini semua, tidak halal bagi siapapun untuk tetap menuduh mereka, dan tidak ada untungnya bagi siapapun untuk tetap melakukannya.
Syi'ah
Sekte syi'ah berkeyakinan bahwa sepeninggal Rasul para sahabat telah kafir, kecuali beberapa sahabat yang jumlahnya tidak tidak melebihi jumlah jari jemari kedua tangan. Sebagaimana mereka telah memposisikan Ali pada kedudukan yang istimewa. Sebagian mereka meyakini bahwa ia sebagai penerima wasiat Nabi, sebagian lainnya menganggapnya sebagai nabi, bahkan sebagian lagi ada yang menganggapnya sebagai tuhan. Berangkat dari sini, mereka menilah umat islam berdasarkan sikap mereka kepada sahabat Ali. Sehingga orang yang terpilih sebagai kholifah sebelumnya, maka ia zholim atau kafir. Orang yang menyelisihi pendapatnya, maka ia zholim, atau kafir, atau fasiq. Demikian juga halnya dengan orang yang menyelisihi anak keturunannya. Dari sini mereka membuat jurang pemisah berupa permusuhan dan kedustaan sepanjang sejarah. Sebagaimana masalah pembelaan terhadap Ali dari generasi ke generasi telah menjadi suatu doktrin sejarah yang mengajarkan ideologi sesat.

Akidah Tauhid

Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
Ahlus sunnah beriman bahwa Allah adalah Esa lagi Maha Perkasa, tiada sekutu, tandingan, yang menyerupai-Nya sebagai mana tiada perantara antara-Nya dengan hamba. Mereka mengimani ayat-ayat yang memuat sifat-sifat Allah sebagaimana adanya, tanpa takwil, pengingkaran, dan tanpa penyerupaan. "Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia." (QS. As-Syura:11). Allah telah mengutus para rasul guna mengemban Ar Risalah, kemudian merekapun telah menyampaikannya, hingga tiada sedikitpun yang mereka sembunyikan. Ahlus sunnah juga beriman bahwa hanya Allahlah yang mengetahui hal-hal yang gaib, dan bahwasanya syafaat memiliki persyaratan: "Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya." (QS. Al-Baqarah:255). Doa, nazar, penyembelihan, dan permohonan tidaklah ditujukan selain kepada-Nya semata dan tidak boleh ditujukan kepada selain-Nya. Hanya Allah-lah yang memiliki kebaikan dan keburukan, dan tiada seorangpun yang berkuasa atau berpengaruh bersama-Nya, baik makhluk hidup atau yang telah mati. Seluruh makhluk senantiasa membutuhkan kepada karunia dan kemurahan-Nya. Ma'rifatullah wajib diperoleh dengan syari'at dan ayat-ayat Allah sebelum dengan akal pikiran yang kadang kala tidak berhasil memperoleh pengetahuan, setelahnya setiap manusia dianjurkan untuk menggunakan akal pikirannya guna mencapai ketenangan batin.
Syi'ah
Sekte syi'ah beriman kepada Allah dan ke-Esaan-Nya, akan tetapi mereka mencampurinya dengan noda-noda. Mereka berdoa kepada Allah, dan berbuat syirik. Ketika berdoa' mereka berkata, "Ya Ali," "Ya Husain," "Ya Zainab". Mereka bernazar dan menyembelih kurban untuk selain Allah. Mereka mengajukan kepada orang yang telah mati berbagai permohonan. Mereka memiliki berbagai bacaan doa dan bait-bait syair yang membuktikan fakta ini, dan dengannya mereka beribadah. Mereka meyakini bahwa para imam mereka terjaga dari kesalahan, dan mereka mengetahui hal-hal gaib, serta mampu mengatur alam semesta. Sekte Syi'ahlah yang mencetuskan aliran tasawuf guna mengimplementasikan ideologi sesat ini. Mereka meyakini bahwa ada kemampuan khusus yang dimiliki oleh para imam, qutub, dan ahlul bait, sebagaimana mereka senantiasa menekankan kepada pengikutnya akan keberadaan kasta dalam beragaman dan kasta tersebut dapat berpindah kepada anak keturunannya. Semua ini adalah ideologi yang tidak berdasar dalam agama. Menurut mereka, Ma'rifatullah harus diperoleh dengan akal, bukan dengan syari'at, sedangkan ayat-ayat Al Qur'an hanyalah penguat bagi kesimpulan akal pikiran, bukan sebagai dasar utama.

Melihat Kepada Allah

Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
Dapat terjadi hanya diakhirat saja, berdasarkan firman Allah ta'ala, "Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada-Nyalah mereka melihat." (QS. Al-Qiyamah:22-23)
Syi'ah
Tidak mungkin terjadi baik di dunia maupun di akhirat.

Hal Gaib

Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
Hanya Allah Ta'ala sajalah yang mengetahuinya. Hal gaib yang Allah wahyukan kepada para nabi, diantaranya kepada Nabi Muhammad hanyalah sebagian dari hal ghaib. Hal itu terjadi karena adanya kemaslahatan tertentu, "Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya." (QS. Al-Baqarah:255)
Syi'ah
Sekte Syi'ah meyakini bahwa pengetahuan tentang hal gaib adalah sebagian dari hak imam-imam mereka sematam adapun Nabi tidak berhak untuk mengabarkan tentang hal gaib! Oleh karenanya sebagian mereka menuhankan imam-imam tersebut.

Aalu (Keluarga) Rasulullah
Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
Mereka adalah para pengikut Rasulullah SAW dalam agama Islam -menurut yang paling rajih-, dan ada yang berpendapat: mereka adalah orang-orang yang bertakwa dari umatnya, dan ada juga yang berpendapat: mereka adalah karib kerabatnya dari Bani Hasyim dan Bani Abdil Muttholib.
Syi'ah
Aalu Rasulullah SAW adalah menantunya, yaitu Ali dan sebagian anaknya saja, kemudian anak keturunan dan cucu-cucu mereka.

Antara Syariat dan Hakikat
Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
Ahlus sunnah meyakini bahwa syari'at itulah hakikat, dan Rasulullah SAW tidaklah menyembunyikan sesuatu ilmupun dari umatnya. Tidaklah ada suatu kebaikan, melainkan telah beliau tunjukkan kepada kita, dan tidaklah ada kejelekan, melainkan telah beliau peringatkan kita darinya. Allah ta'ala berfirman, "Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu." (QS. Al Maidah:3). Ahlus Sunnah juga meyakini bahwa dasar agama mereka yaitu Al Qur'an dan As Sunnah, tidak memerlukan kepada hal lain sebagai penyempurna keduanya. Metode beramal, beribadah, dan berhubungan dengan Allah telah jelas dan tidak perlu adanya perantara. Yang mengetahui hakikat setiap hamba hanyalah Allah semata, sehingga tidak layak bagi kita untuk mendahului Allah dengan mempersaksikan akan kesucian diri seseorang. Ucapan setiap manusia dapat diambil dan ditinggalkan, selain Nabi yang bersifat ma'shum (terhindar dari kesalahan).
Syi'ah
Sekte Syi'ah meyakini bahwa syari'at ialah sekumpulan hukum yang diajarkan oleh Nabi SAW dan ajaran itu hanya berlaku kepada orang-orang awam saja. Adapun hakikat dan ilmu yang secara khusus datang dari Allah, maka tidak ada yang mengetahuinya selain para imam ahlul bait, yaitu sebagian keluarga Nabi saja. Para imam tersebut mendapatkan ilmu hakikat dengan jalur warisan, setiap generasi mewarisi generasi sebelumnya, sebagaimana ilmu itu senantiasa dijaga akan kerahasiannya. Mereka juga meyakini bahwa para imam (ahlul bait) terlindung dari kesalahan, sehingga setiap amalan mereka adalah syari'at, dan setiap perilaku mereka adalah benar. Tidak mungkin bagi siapapun untuk berhubungan dengan Allah melainkan dengan adanya perantara, yaitu para imam mereka. Karena itulah sekte syi'ah terjerumus dalam penamaan diri mereka dengan nama yang berlebih-lebihan, misalnya: "Wali Allah," "Pintu Allah," "Al Ma'shum," "Hujatullah," ... dst.

Ilmu Fikih
Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
Ahlus sunnah senantiasa mengindahkan dengan detail segala hukum-hukum Al Qur'an dan yang dijabarkan oleh sabda dan perbuatan Rasulullah SAW, sebagai mana yang disebutkan dalam hadits. Ucapan para sahabat dan tabi'in yang terpercaya adalah acuan untuk memahami hukum-hukum tersebut; yang demikian itu karena mereka adalah orang terdekat dengan beliau dan telah teruji loyalitasnya kepada beliau. Setelah Allah menyempurnakan agama Islam, maka tidak ada hak bagi siapapun untuk mengadakan syari'at baru dalam urusan agama. Hanya saja untuk memahami perincian dan berbagai permasalahan yang terjadi, juga berbagai kemashlahatan umum kita harus merujuk kepada ulama' yang terpercaya, tentunya dengan tetap mengindahkan batasan-batasan Al Qur'an dan As Sunnah.
Syi'ah
Ilmu fiqih sekte syi'ah berlandaskan kepada sumber-sumber khusus yang mereka nisbatkan kepada imam-imam tertentu mereka, dan juga berlandaskan kepada hasil takwil terhadap beberapa ayat Al Qur'an serta sikap mereka yang gemar menyelisihi keumuman umat Islam. Mereka meyakini bahwa imam-imam ahli ijtihad dan yang bersifat ma'shum, memiliki hak untuk mengadakan hukum-hukum baru, sebagaimana yang benar-benar telah mereka lakukan pada beberapa hal berikut: 1) Azan, waktu sholat, adab dan tata cara sholat. 2) Waktu untuk memulai puasa dan berbuka. 3) Amalan ibadah haji dan ziarah. 4) Sebagian hukum zakat dan penyalurannya. 5) Pembagian warisan. Dan perlu diingat bahwa mereka berambisi untuk senantiasa menyelisihi ahlussunnah dan memperluas perbedaannya.

Kepatuhan (Al-Wala')
Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
Ahlus sunnah meyakini bahwa kepatuhan yang utuh hanyalah diberikan kepada Rasulullah SAW berdasarkan firman Allah: "Barang siapa yang menta'ati Rasul itu, sesungguhnya ia telag menta'ati Allah." (QS. An-Nisa:80). Adapun selain beliau, maka tidak ada ketaatan kepadanya selain ketaatan yang diatur oleh kaedah-kaedah syari'at, karena tidaklah ada ketaatan kepada sesama makhluq dalam hal kemaksiatan kepada Allah.

Syi'ah
Sekte syi'ah meyakini bahwa kepatuhan merupakan salah satu rukun iman. Dan kepatuhan menuruut mereka adalah mempercayai kedua belas imam mereka -termasuk imam yang bersembunyi dalam terowongan-, sehingga orang yang tidak patuh kepada ahlul bait -menurut mereka- tidak dianggap beriman, tidak boleh dijadikan imam sholat, tidak berhak menerima bagian dari zakat wajib, dan hanya boleh diberi dari sedekah sunnah, layaknya orang kafir.

At-Taqiyyat
Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
At Taqiyyah ialah seseorang menampakkan sesuatu yang menyelisihi isi batinnya, guna menghindari bahaya. Menurut ahlus sunnah tidak dibenarkan bagi seorang muslim untuk menipu muslim lain, baik dengan ucapan atau penampilan, hal ini berdasarkan sabda Nabi SAW, "Barang siapa yang menipu maka ia bukan dari golongan kami." At Taqiyyah tidaklah dibenarkan melainkan ketika berhadapan dengan orang kafir, para musuh agama, dan pada saat berperang saja. Ini dikarenakan "peperangan adalah tipu daya". Seorang muslim harus senantiasa jujur dan pemberani dalam kebenaran, tanpa ada riya', dusta, dan pengkhianatan. Akan tetapi seorang muslim berani untuk menyampaikan nasehat, memerintahkan kebaikan dan melarang dari kemungkaran.
Syi'ah
Sekte Syi'ah dengan segala alirannya meyakini bahwa taqiyyah adalah wajib, tidaklah tegak agama seseorang kecuali dengannya. Mereka baik dengan terus terang atau sembunyi-sembunyi meyakini prinsip-prinsip taqiyyah, dan menerapkannya, terutama bila mereka dihadapkan kepada situasi yang menyulitkan, sehingga (tidak mengherankan bila) mereka berlebih-lebihan dalam memuji orang-orang yang tlah mereka anggap kafir, layak untuk dibunuh dan dibinasakan. Sekte syi'ah senantiasa menerapkan hukum kafir kepada setiap orang yang tidak sepaham dengannya. Mereka berprinsipkan bahwa "Tujuan itu membenarkan setiap sarana". Perangai ini tentu akan menghalalkan bagi mereka segala cara untuk berdusta, menipu, dan bermuka dua.

Al-Imamah dan Kepala Pemerintahan
Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
Pemimpin negara adalah seorang kholifah yang dipilih dari keumuman umat Islam. Pada diri seorang kholifah disyaratkan kecakapan-kecakapan, yaitu dia adalah seorang yang berakal sehat, dewasam berilmu, dan telah dikenal akan kesholihan, amanah, dan kemampuannya guna mengemban tanggung jawab ini. Ia dipilih oleh dan diberhentikan bila berlaku tidak adil, atau menyeleweng dari hukum Al Qur'an dan As Sunnah oleh ahlul halli wal'aqdi. Ia wajib ditaati oleh setiap orang muslim. Kepemimpinan menurut ahli sunnag adalah tugas dan tanggung jawab, bukan penghargaan dan tidak juga sebagai rampasan perang.
Syi'ah
Kepemimpinan menurut sekte syi'ah adalah hak warisak anak keturunan Ali dan Fatimah, dengan perbedaan pendapat antara sekte-sekte syi'ah tentang penentuan mereka. Disebabkan doktrin seputar kepemimpinan inilah, mereka tidak pernah loyal dengan tulis kepada seorang pemimpinpun yang berasal dari selain keturunan tersebut. Dan dikarenakan sepanjang sejarah doktrin kepemimpinan ini tidak terealisasi sebagai mana yang mereka impikan, dengan terpaksa mereka mencetuskan teori "Ar Raj'ah" (kebangkitan), yang maksudnya: bahwa pemimpin mereka yang terakhir, yang berjulukan dengan "Al Qaim", akan bangkit kembali pada akhir zaman, dan akan keluar dari lorong persembunyiannya, guna membantai seluruh musuh-musuh politiknya, kemudian ia akan mengembalikan kepada sekte syi'ah hak-hak mereka yang sepanjang sejarah telah dirampas oleh kelompok lain.

Sumber : "Mungkinkah Syi'ah & Sunnah Bersatu?" karya Syaikh Muhibbudin Al-Khatib

#Vday: Love or Lust?

01. katanya virus #vday menyerang paling ganas pada remaja, krn itu kt perlu definisikan siapa itu remaja :)

02. remaja yg kena #vday bukan lagi anak2, belum nyampe dewasa, apalagi kolot! remaja sering disebut abege, anak baru gede!

03. apanya yg gede?! >> jgn piktor ah, yg jelas badannya tambah gede, tenaganya juga, porsi makannya pula, n yg kentara nafsunya tambah gede!

04. karena nafsunya udah gede, makanya orang bilang masa remaja itu masa2 paling indah, betul? >> apanya yang indah? >> cek...

05. mulai demen sama lawan jenis.. pdkt dah.. caranya >> pinjem bukuuu! (ini strategi dr thn 70-an), atau belajar bersama (strategi baheula)

06. indahnya lagi masa remaja, jalan bareng2.. kalo ada yg kecantol, yaa.. akjak nonton bareng >> pas nonton pingin? >> megang2..

07. pas ditanya knp megang2, alasannya "praktek anatomi" *glek >> ancur.. >> kebablasan akhirnya?! >> haliim! (ee.. salah, hamil) -_-; *sigh

08. gak kuat nanggung malu, diaborsi, digugurin, bayinya dibunuh, naudzubillah.. itulah kondisi remaja masa kini, hasil pergaulan bebas

09. banyak yg umbar nafsu atas nama cinta, dan itu bukan terjadi krn niat doang, tp ceweknya jg kasi kesempatan >> waspadalah! WASPADALAH!

10. makanya kita juga kudu tau kumaha me-menej cinta, yuk kita bahas tentang cinta (cie.. cie.. kalo udah yg ini pada ngumpul dah) :D

11. bnyk definisi dr para sarjana ttg cinta, yg paling terkenal adl "love is cinta" >> gubrak! ya iyalah (judul film noh!) -_-;

12. ada yg bilang pula cinta itu perasaan mendalam yg nggak terukur (kayak sumur), ada jg yg bilang cinta itu buta (krn nggak prnh sekolah)

13. ada jg yg bilang "love at first sight" >> indonya >> jgn merokok sembarangan.. eh salah "cinta pertama" :D >> nama lainnya cinta monyet

14. knp cinta monyet? >> krn monyet kl pacaran udah putus urat malunya, rasa2 dunia milik bedua, yg lain figuran >> begitulah cinta monyet





15. mendefinisikan cinta sulit, tapi sy bisa kasitau efek kena cinta, misal selalu senyum2 sendiri (beda tipis sih sama orang depresi akut)

16. cinta jg buat org yg paling pemberani jd kyk ayam matok cacing, ngangguk2 mulu didepan yg dicintai, gak berani ngelawan :D

17. cinta juga bisa buat org yg paling pengecut pasang badan, bertaruh nyawa demi yang dicintainya, jadi herois :D

18. cinta membuat gunung tak ada yg terlalu tinggi tuk didaki, buat tak ada laut yg terlalu luas tuk diseberangi *suit2.. :D

19. yg paling jelas, cinta adalah kursus puisi gratis, krn yg jatuh cinta mendadak jadi puitis, hamlet aja kalah sama puisinya, mantap! :D

20. makanya michael faraday bilang "cinta itu tak dapat diciptakan n dimusnahkan, hanya berubah bentuk" (riwayat nipu) >> eh itu listrik ya?

21. pokoknya jatuh cinta itu nikmat, lagu dangdut jadi enak didengar dan makanan apapun jd lezat, hehe..

22. kalo lagi bokek, mau makan gratis, deketin aja orang yg lagi jatuh cinta, pasti ditraktir (kalo dia nggak sama bokek) :D

23. tapi jangan coba2 minta traktir sama yg baru patah cinta, dilempar pake sendal jepit ada.. -_-; krn apapun jadi gak enak

24. org putus cinta, makan tak enak (karena ngutang) tidur tak nyenyak (karena rumahnya bocor) hehe.. :D

25. ah, ngelantur dah, balik lagi.. Ok, jadi cinta itu adalah sesuatu yg fithrah, murni, suci :) Allah pun memberitahu kita lewat firmannya:

26. "diantara tanda2 kekuasaan-Nya; Dia menciptakan untukmu isteri2 dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa sakinah (cederung) kepadanya..

27. ..dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih (mawaddah) dan sayang (rahmah)" >> ini ayat sering ada di undangan nikah, pasti apal kan :D

28. "Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa2 yang diingini, yaitu: wanita.." >> ini juga firman Allah bahwa cinta itu fithrah :)

29. jadi hukum asalnya cinta memang fithrah, guna mewarnai dunia, merekatkan ukhuwah dan madu dalam keluarga :D >> tp bnyk disalahartikan..

30. zaman skaran, cinta disamarkan dengan nafsu, dengan hubungan fisik, disempitkan maknanya oleh yg namanya pacaran.. zzz.. -_-;

31. apalagi nanti tgl 14 feb, ramai remaja dan remaja-kolot disesatkan oleh virus #vday, menjerumuskan dan membunuh rasio atas nama cinta

32. Muslim atau bukan, semua tumpah ruah merayakan dengan macem2 cara yg ujung2nya pasti maksiat, skl lagi, pasti maksiat -_-;

33. begitulah aslinya #vday yg berasal dr ritual romawi yg hobi banget memuja seks dan tubuh manusia, selalu mengukur kesenangan dgn fisik

34. asal mula #vday adalah lupercalian festival, untuk memuja dewa kesuburan lupercalia (dewa pan dlm mitologi yunani) bos-nya para satyr

35. lupercalia digambarkan dewa kesuburan dgn badan manusia dan kepala serta kaki kambing (inget baphomet?) itulah dia

36. sy tunjukin gambarnya biar horor ya? >> nih dewa lupercalia yang dipuja oleh org romawi tgl 13 - 18 feb





37. pan ini juga suami aphrodite (dewi kecantikan) yg punya anak namanya eros (cupid) >> itu anak2 besayap yg terbang bawa panah cinta -_-;

38. menurut legenda, saking gantengnya cupid ini, ibunya sendiri kena panah asmaranya dan menyetubuhi anaknya >> hiiiiiii~ itulah #vday!





39. makany dlm prayaan lupercalia, masyarakat berpesta sex utk mengambil semangat lupercus (dewa pan) dan aphrodite, maksiat semaleman

40. perayaan lupercalia ini adl perayaan wajib romawi, menjadikan pd hari itu bersenang2 antara pria-wanita, memiuaskan nafsu setan

41. sampe datang kristen jadi agama romawi, namun kristen tak kuasa larang perayaan ni, maka di-'bungkus'-lah dgn nama lain, valentine days!

42. pd thn 496 paus gelasius akhirnya meresmikan #vday jd agenda tahunan gereja, melegalkannya jd hari besar kristen, acaranya? sama maksiat

43. pd 1969 gereja menyatakan #vday terlarang dirayakan krn dianggap santo valentine hanyalah tokoh buatan utk legalisasi prayaan lupercalia

44. krn gereja akhirnya sadar bahwa valentine day #vday tak lain adl hanya prayaan pesta seks yg dibalut kristen, maksiat atas nama cinta

45. hal itu aja membuat kita cukup alasan utk tak ikut2an, krn itu hari besar romawi, juga kristen, maksiat lagi tujuannya.. *sigh.. :(

46. ada yg bilang, "ah, itu, kan dulu, skrg kan murni hari kasih sayang!" >> oh ya?! >> coba simak fakta2 berikut :D

47. di inggris n amerika, setiap tahun angka nge-seks melonjak tinggi bgt seminggu sblm #vday dan seminggu stlhny, org pd nge-seks pas #vday

48. tgl 14 feb di inggris dijadikan 'the national impotence day' >> dihimbau agar para remaja tidak nge-seks pada minggu2 itu >> tentu gagal

49. di amrik tgl 14 feb jadi 'the national condom week' jadi smua org wajib pakai kondom utk hindari kehamilan >> krn mrk tau #vday = seks

50. di indo? >> dr 413 org yg dsurvei 26,4% di ngaku suka rayakn #vday sama gebetan atau kekasih dgn jalan2, makan2, ciuman lalu ngeseks

51. 54% remaja bandung prnh hubungan seks!. bhkn, persentasenya plng tinggi dbanding kota2 besar lain spt jkt (51%), mdn (52%) n sby (47%)

52. di beberapa daerah, tiap tahun baru n #vday, spt yg klt liat di koran atau tipi, pjualan kondom ningkat 40 - 80%, bbrp daerah soldout!

53. siapa yg paling diuntungkan oleh #vday kl bgt? >> kapitalis! >> di US, #vday menghasilkan total pjualan retail Rp 144,4 T pd 2011!

54. di indo jg sama, liat aja di toko2 >> pintar nian kapitalis menghancurkan remaja Muslim, sudah kantong bolong, iman pun bolong pula -_-;

55. #vday yg diklaim hari kasih sayang keliatan boroknya, angka perceraian mlh meningkat, di indo dr thn 2005 - 2010, pceraian naik 100%!

56. di negeri yg paling heboj #vday, perceraian justru terjadi 1 diantara 2 pernikahan (50%) >> masih alasan hari kasih sayang?

57. perlu ditanyakan sekarang, #vday: love or lust? sayang atau syahwat?

58. simak nasihat iIahi.. "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka..."

59. juga tausiyah kekasih kita "kamu akan ikuti sunnah2 orang2 sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.. >>

60. dan ketika mereka masuk ke lubang biawak pun kalian tetap mengikutinya!. Kami bertanya “apakah mereka org yahudi dan org nasrani?”.. >>

61. Rasul menjawab: “kalau bukan mereka (yahudi dan nasrani), siapa lagi?” (HR Bukhari) >> #vday adl produk keduanya, yahudi & nasrani -_-;

62. jadi nggak ada manfaatnya seorg Muslim ikut2an #vday, kl gak kufur, minimal berdosa.. ngapain, lbh baik kita mencinta secara sejati :)

63. apa tuh "mencinta secara sejati" >> to be continued besok aaah.. krn ummi dah nunggu dirumah heheh.. :D

follow @felixsiauw on twitter for more :)

Quantum Teaching

Bab 1
Mengorkestrasi Kesuksesan Melalui Konteks

Konteks menata panggung belajar dan mempunyai empat aspek:

Suasana kelas Anda mencakup bahasa yang Anda pilih, cara menjalin rasa simpati dengan siswa, dan sikap Anda terhadap sekolah serta belajar. Suasana yang penuh kegembiraan membawa kegembiraan pula dalam belajar.
Landasan adalah kerangka kerja: tujuan, keyakinan, kesepakatan, kebijakan, prosedur, dan aturan bersama yang memberi Anda dan siswa sebuah pedoman untuk bekerja dalam komunitas belajar.
Lingkungan adalah cara Anda menata ruang kelas: pencahayaan, warna, pengaturan meja dan kursi, tanaman, musik --- semua hal yang mendukung proses belajar.
Rancangan adalah penciptaan terarah unsur-unsur penting yang bisa menumbuhkan minat siswa, mendalami makna, dan memperbaiki proses tukar-menukar informasi.


Bab 2
Mengorkestrasi Suasana yang Menggairahkan

a. Kekuatan Terpendam Niat
"Keyakinan seseorang mengenai kemampuan dirinya sangat berpengaruh pada kemampuan itu sendiri." (Albert Bandura, 1988
"Keyakinan guru akan potensi manusia dan kemampuan semua anak untuk belajar dan berprestasi merupakan suatu hal yang penting diperhatikan. Aspek-aspek teladan mental guru berdampak besar terhadap iklim belajar dan pemikiran pelajar yang diciptakan guru. Guru harus memahami bahwa perasaan dan sikap siswa akan terlibat dan berpengaruh kuat pada proses belajarnya." (Caine dan Caine, 1977, h.124)

b. Jalinan Rasa Simpati dan Saling Pengertian
Capailah hasil tinggi dalam pengajaran:
-singkirkan semua ancaman
-libatkan emosi siswa
-jalin hubungan

INGATLAH: Sejauh kita memasuki dunia siswa, sejauh itu pula pengaruh yang kita miliki di dalam kehidupan mereka.

Saran-saran untuk membangun hubungan:
-perlakukan siswa sebagai manusia sederajat
-ketahuilah apa yang disukai siswa, cara pikir mereka, dan perasaan mereka mengenai hal-hal yang terjadi dalam kehidupan mereka
-bayangkan apa yang mereka katakan kepada diri sendiri, mengenai diri sendiri
-ketahuilah apa yang menghambat mereka untuk memperoleh hal yang benar-benar mereka inginkan. Jika Anda tidak tahu, tanyakanlah
-berbicaralah dengan jujur kepada mereka, dengan cara yang membuat mereka mendengarnya dengan jelas dan halus
-bersenang-senanglah bersama mereka.

c. Keriangan dan Ketakjuban
INGATLAH: Risiko + Kegembiraan = Keriangan!

Terdapat tiga cara untuk menyuntikkan lebih banyak kegembiraan dalam pengajaran:
-afirmasi (penguatan atau penegasan)
-pengakuan
akui setiap usaha, misalnya pilih tiga siswa yang membutuhkan dorongan semangat dan ciptakan pengakuran yang konkret dan spesifik mengenai setiap anak
-perayaan
"Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan!"
Perayaan membangun keinginan untuk sukses. Jadi, rayakanlah sering-sering. Di bawah ini adalah beberapa bentuk perayaan menyenangkan yang biasa kami gunakan:
*tepuk tangan
*hore! hore! hore!
*wusss
*jentikan jari
*poster umum
*catatan pribadi
*persekongkolan
*kejutan
*pengakuan kekuatan
*katakan kepada teman sebangku
*pujian kepada teman sebangku
*pernyataan afirmasi

Berita Khusus: WOW = Wide Open Wonder! (Ketakjuban Besar)

Ambillah sebuah benda biasa dan bayangkan benda itu menjadi tida benda baru!

d. Pengambilan Risiko
INGATLAH: Belajar itu mengandung risiko. Sekali kita bertualang untuk belajar sesuatu yang baru, kita mengambil risiko besar di luar zona nyaman kita.

Memberdayakan siswa untuk keluar dari zona nyaman:
-beri teladan dengan keluar dari zona nyaman Anda
-ceritakan zona nyaman kepada siswa
-beri tahu mereka bahwa Anda mendukung mereka 100%
-ajak semua anggota kelas untuk saling mendukung

Sebutkan tugal hal yang dapat Anda lakukan yang berada di luat zona nyaman Anda sekarang.

e. Rasa Saling Memiliki
"Membangun rasa saling memiliki akan mempercepat proses pengajaran dan meningkatkan rasa tanggung jawa pelajar.

"Tradisi menciptakan rasa kesamaan nilai-nilai, rasa kesepakatan, dan rasa saling memiliki.
-tepuk WOW
-lepaskan
-menepuk segmen
-integrasikan
-perkenalan

f. Keteladanan
INGATLAH: Keteladanan membangun hubungan, memperbaiki kredibilitas, dan meningkatkan pengaruh.

Pilihlah setiap langkah Anda dengan sadar:
-teladankan komunikasi yang jelas
-akui setiap usaha
-senyumlah
-gunakan energi untuk menciptakan lebih banyak energi
-jadilah pendengar yang baik
-ungkapkan pikiran mereka dengan kata-kata Anda sendiri
-keluarlah dari zona nyaman Anda secara teratur dan beri tahu mereja bahwa Anda sedang melakukan hal tersebut
-nyatakan kembaliu situasi negatif untuk menemukan hal-hal positif di dalamnya

Bab 3
Mengorkestrasi Landasan yang Kukuh

a. Tujuan
"Tujuan yang sama: Para siswa mengembangkan kecakapan dalam mata pelajaran."

b. Prinsip-Prinsip
"Salah satu ciri komunitas belajar adalah sistem prinsip yang dianut dan dimengerti bersama oleh anggota-anggotanya." (Mary Dricoll, 1994)

INGATLAH: Jika siswa merasa aman, mereka akan lebih berani mengambil risiko dan lebih banyak belajar.

8 Kunci Keunggulan:
-integritas (kejujuran)
-kegagalan awal kesuksesan
-bicaralah dengan niat baik
-hidup di saat ini
-komitmen
-tanggung jawab
-sikap luwes
-keseimbangan

Mengarjkan 8 kunci keunggulan:
-berikan teladan untuk perilaku yang ingin Anda lihat pada siswa
-perkenalkan kunci-kunci ini melalui cerita dan perumpamaan
-terapkan kunci-kunci ini ke dalam kurikulum Anda


c. Keyakinan akan Kemampuan Pelajar, Belajar, dan Mengajar
INGATLAH: Yakinlah dengan kemampuan Anda mengajar dan kemampuan siswa Anda belajar, maka akan terjadi hal-hal menakjubkan

Contoh pertanyaan pembuka yang digunakan Carole Allen:
Guru: "Apakah kalian pintar?"
Murid-murid: "Kami pintar!"
Guru: "Seberapa pintar?"
Murid-murid: "Sangat pintar!"
Guru: "Bagaimana kalian memperlakukan guru?"
Murid-murid: "Dengan hormat!"
Guru: "Bagaimana kalian memperlakukan diri kalian sendiri?"
Murid-murid: "Dengan hormat!"
Guru: "Apa yang hendak kalian berikan hari ini?"
Murid-murid: "100 persen!"
Guru: "Dari sini kalian akan ke mana?"
Murid-murid: "Perguruan tinggi!"
Guru: "Perguruan tinggi apa?"
Murid-murid: "Perguruan tinggi terbaik!"

Aku akan melakukan sesuatu yang berarti di dunia. Agar keadaan berubah, aku harus berubah.

d. Kesepakatan, Kebijakan, Prosedur, dan Peraturan
-kesepakatan lebih informal daripada peraturan, dan merupakan daftar cara sederhana dan konkret untuk melancarkan jalannya pelajaran
-kebijakan mendukung tujuan komunitas belajar Anda
-prosedur memberi tahu siswa apa yang diharapkan dan tindakan apa yang diambil
-peraturan lebih ketat daripada kesepakatan atau kebijakan. Melanggar peraturan harus menimbulkan konsekuensi yang jelas.

Mendefinisikan Tujuan, Kesepakatan, Kebijakan, Prosedur, dan Peraturan Kelas
-adakan pertemuan kelas untuk mendiskusikan peraturan
-bagikan kertas dan minta mereka menuliskan tiga peraturan yang harus diikuti semua orang
-buat daftar peraturan dari semua kertas pada papan tulis
*minta siswa membuang yang tidak perlu
*minta siswa menyusun prioritas peraturan
*konsolidasikan jika perlu
-setelah daftar akhir ditetapkan, mintalah kesepakatan verbal dari setiap murid untuk mendukung peraturan. Aturlah pertemuan dengan siswa yang tidak setuju untuk mengetahui penyesuaian yang harus dibuat agar mereka mau mendukung peraturan
-adakan pertemuan kelas kedua untuk mendiskusikan konsekuensi pelanggaran peraturan. Diskusikan alasan-alasan konsekuensi dan perasaan mereka mengenainya
-beri tahu siswa mengenai konsekuensi yang diterapkan sekolah: masuk sekolah lebih awal, panggilan untuk orangtua, dipanggil kepala sekolah. Tetapi, beri tahu bahwa mereka bisa menambahkan hukuman lain yang memberi kesempatan kepada pelanggar untuk memperbaiki perilaku yang tidak sesuai
-bagikan kertas lagi dan minta siswa menuliskan tiga konsekuensi
-tuliskan konsekuensi-konsekuensi tersebut pada papan tulis
*minta siswa membuang yang tidak perlu
*konsolidasikan jika perlu
*tambahkan konsekuensi pada hukuman standar sekolah
*tentukan batas jika perlu
-setelah daftar akhir konsekuensi ditetapkan, mintalah setiap siswa menyatakan bahwa mereka mengerti dan menyetujuinya
-fotokopi dan bagikan daftar peraturan dan konsekuensi kepada siswa
Diadaptasi dari William Glasser oleh MArilyn Ragland, Strategies for Learning Program, SMU Thornton Township

Tulislah tujuan kelas Anda dan pastikan untuk memasukkan unsur-unsur perasaan, perilaku, kognitif.


e. Menjaga Komunitas Tetap Berjalan (dan Tumbuh)
"Kita belajar:
10% dari apa yang kita baca.
20% dari apa yang kita dengar,
30% dari apa yang kita lihat,
50% dari apa yang kita lihat dan dengar,
70% dari apa yang kita katakan,
90% dari apa yang kita katakan dan lakukan."
(Dr. Vernon A. Magnesen, 1983)

Contoh Penggambaran Masa Depan
Pada awal hari ketika Peta Pikiran akan diajarkan dan dipraktikkan ...
"Pada akhir hari ini, kalian akan mempunyai kunci untuk membuka ingatan sempurna dan kejeniusan kreatif kalian! Kalian akan tahu bagaimana rupa, bunyi, dan rasanya bersenang-senang lebih banyak di setiap mata pelajaran, belajar sedikit tetapi dapat mengingat banyak, sambil mewarnai dan mencorat-coret!"

Bab 4
Mengorkestrasi Lingkungan yang Mendukung
Tumbuhkan, alami, dan namai.

"Otak senantiasa dibanjiri stimulus dan otak memilih fokus tertentu saat demi saat."

INGATLAH: Segalanya berbicara; segalanya, selalu!

a. Lingkungan Sekeliling
"Memahami kaitan antara pandangan sekeliling dan otak itu penting untuk mengorkestrasi lingkungan belajar yang mendukung."

Berita Khusus: Pandangan sekeliling membantu daya ingat!

Poster Ikon
Poster Afirmasi
Gunakan Warna

b. Alat Bantu
"Buatlah daftar afirmasi dan alat bantu yang cocok untuk kelas Anda"

Alat bantu adalah benda yang dapat mewakilkan suatu gagasan Beberapa contoh:
-boneka untuk mewakili tokoh dalam karya sastra.
-bola lampu plastik yang besar untuk menandakan dimulainya sesi brainstorming, atau menyoroti "ide cemerlang".
-panah untuk secara visual menunjukan "poin" yang Anda maksudkan.
-kacamata besar untuk menunjukkan pengambilan perspektif berbeda
-topi sherlock holmes untuk menandakan pemikiran deduktif

c. Pengaturan Bangku
-gunakan setengah lingkaran untuk diskusi kelompok besar yang dipimpin seorang fasilitator, yang menuliskan gagasan pada kertas tulis, whiteboard, atau papan tulis
-rapatkan bangku ke dinding jika Anda ingin memberi tugas perseorangan dan mengosongkan pusat ruangan untuk memberi petunjuk kepada sekelompok kecil atau mengadakan diskusi sekelompok besar sambil duduk di lantai
-jika bisa, ganti bangku tradisional dengan meja dan kursi lipat agar lebih fleksibel.

INGATLAH: Baik Anda mengajar dengan bangku yang dapat diubah-ubah maupun tidak, Anda mengubah lingkungan untuk memaksimalkan momen belajar siswa-siswa Anda.

d. Tumbuhan, Aroma, Hewan Peliharaan, dan Unsur Organik Lainnya

e. Musik dan Belajar

Barok yang Paling Cocok
"Memainkan musik Mozart akan mengoordinasikan napas, irama jantung, dan irama gelombang otak ... Musik ini mempengaruhi pikiran tak sadar, merangsang reseptivitas dan persepsi.

Penggunaan Musik dalam Pendidikan:
-menata suasana hati
-meningkatkan hasil belajar yang diinginkan
-menyoroti hal-hal penting

Menata Suasana Hati
Pilihan musik
-pilih dari beragam penyanyi kontemporer
-pilih musik yang berpesan positif

Meningkatkan Hasil Belajar yang Diinginkan
"Saat pelajaran, lokakarya, dan seminar, beri aba-aba kepada peserta untuk waktu-waktu memulai sesi dan kembali setelah jeda, dengan memainkan pilihan musik riang. Pilihlah lagu yang dikenal semua orang, ada liriknya, dan penuh semangat.

"Daripada menghabiskan waktu, tenaga, dan suara untuk mendapatkan perhatian mereka, biarlah musik melakukannya bagi Anda."

Menyoroti Hal-Hal Penting
Gunakan musik untuk:
-meningkatkan semangat
-merangsang pengalaman
-menumbuhkan relaksasi
-meningkatkan fokus
-membina hubungan
-menentukan tema untuk hari itu
-memberi inspirasi
-bersenang-senang

Saran Pilihan Musik Tertentu
Mempelajari, Membaca, Belajar, Presentasi:
- Mozart Flute Concertos
- Relax With The Classic: Andante and Pastorale
- Six Duets for Two Flutes
- Canon in D karya Pachelbel
- The Instruments of Classical Music, Volume One

Musik Istimewa untuk bersenang-senang:
- TV's Greatest Hits Series
- For Our Children keluaran Disney

Musik Jeda:
- Soundtrack film
- Koleksi hits dari tahun 60, 70, 80, 90-an
- Juzz kontemporer
- Etnis/Kultural:
*Drum Afrika
*Tarian Irlandia/Celtic
*Flamenco Spanyol

Musik untuk Refleksi:
- Windham Hill Records: A Winner's Solstice
- Yanni: Out of Silence
- Ray Lynch: Deep Breakfast

Bab 5
Mengorkestrasi Kesuksesan Siswa

a. Dari Dunia Mereka Ke Dunia Kita
Perhatikan AMBAK (Apa Manfaatnya BAgiKu?)

Saya memulai dalam dunia saya, menemukan pertanyaan yang memancing saya ke dunia pembelajaran lain, dan membawa pulang pembelajaran baru ke dunia saya.

b. Modalitas V-A-K

Visual
- gunakan kertas tulis dengan tulisan berwarna daripada papan tulis. Lalu, gantungkan grafik berisi informasi penting di sekeliling ruangan pada saat Anda menyajikannya, dan rujuklah kembali grafik itu nanti.
- dorong siswa untuk menggambarkan informasi, dengan menggunakan peta, diagram, dan warna. Berikan waktu untuk membuatnya.
- berdiri tenang saat menyajikan segmen informasi: bergeraklah di antara segmen.
- bagikan salinan frase-frase kunci atau garis besar pelajaran, sisakan ruang kosong untuk catatan.
- beri kode warna untuk bahan pelajaran dan perlengkapan, dorong siswa menyusun pelajaran mereka dengan aneka warna.
- gunakan bahasa ikon dalam presentasi Anda, dengan menciptakan simbol visual atau ikon yang mewakili konsep kunci.

Auditorial
- gunakan variasi vokal (perubahan nada, kecepata, dan volume) dalam presentasi.
- ajarkan sesuai dengan cara Anda menguji: jika Anda menyajikan informasi dalam urutan atau format tertentu, ujilah informasi itu dengan cara yang sama.
- gunakan pengulangan, minta siswa menyebutkan kembali konsep kunci dan petunjuk.
- setelah tiap segmen pengajaran, minta siswa memberitahukan teman di sebelahnya satu hal yang dia pelajari.
- nyanyikan konsep kunci atau minta siswa mengarang lagu/rap mengenai konsep itu.
- kembangkan dan dorong siswa untuk memikirkan jembatan keledai untuk menghafal konsep kunci.
- gunakan musik sebagai aba-aba untuk kegiatan rutin (misalnya musik sirkus untuk membersihkan pekerjaan).

Kinestetik
- gunakan alat bantu saat mengajar untuk menimbulkan rasa ingin tahu dan menekankan konsep-konsep kunci.
- ciptakan simulasi konsep agar siswa mengalaminya.
- jika bekerja dengan siswa perseorangan, berikan bimbingan paralel dengan duduk di sebelah mereka, bukan di depan atau belakang mereka.
- cobalah berbicara dengan setiap siswa secara pribadi setiap hari --- sekalipun hanya salam kepada para siswa saat mereka masuk atau "Ibu senang kamu berpartisipasi" saat mereka keluar kelas.
- peragakan konsep sambil memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajarinya langkah demi langkah.
- ceritakan pengalaman pribadi mengenai wawasan belajar Anda kepada siswa, dan dorong mereka untuk melakukan hal yang sama.
- izinkan siswa berjalan-jalan di kelas.

c. Model Kesuksesan Dari Sudut Pandang Perancang
Dengan kesuksesan siswa sebagai tujuan Anda, camkanlah unsur-unsur berikut ini.
1. Pada saat Anda memperkenalkan isi pelajaran (hal yang paling sulit bagi pelajar), pastikan Anda SELALU menyajikannya secara:
- multisensori --- gunakan unsur visual, auditorial, dan kinestetik
- pemotongan menjadi segmen --- pecahkan informasi menjadi segmen-segmen berisi tiga sampai empat "infobytes", dan
- sering-seringlah melakukan pengulangan --- sepanjang waktu belajar, gunakan pengulangan untuk memastikan disimpannya informasi di dalam otak. Lalu, tambahkan kemajuan sederhana pada proses pembelajaran.
2. Buat kelompok-kelompok kecil (kelompok kerja sama, tim, atau pasangan) untuk pemantapan belajar.
3. Selesaikan secara perseorangan (menjawab pertanyaan di depan kelas, pekerjaan rumah, tes, atau kuis)

d. Tandur, Kerangka Perancangan Quantum Teaching

Tumbuhkan Sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan AMBAK.
"Berapa banyak dari kalian yang menginginkan kesempatan untuk makan biskuis Oreo, DAN mendapatkan rahasia menulis esai yang sempurna dengan mudah setiap saat?"

Alami Berikan mereka pengalaman belajar; tumbuhkan "kebutuhan untuk mengetahui".
"Guru menunjukkan sepotong biskuit Oreo, memisahkan kedua belahnya, mengangkat salah satunya dan bertanya, 'Apakah Oreo ini enak jika hanya belahan yang ini?' Dia mengangkat belahan lainnya yang ada krim di tengahnya, 'Apakah ini benar-benar Oreo yang enak jika hanya belahan?' 'Bagaimana kalau kita melepaskan isinya, apakah akan jadi Oreo yang enak?' 'Bagaimana kalau kedua belahan tanpa kriim isi?' 'Tepat! Seperti yang kalian ketahui, Oreo yang benar-benar lezat adalah Oreo yang mempunyai tiga bagian berurutan sekaligus --- kerenyahan bagian atas dan bawah, dan krim di tengahnya!'"

Namai Berikan "data", tepat saat minat memuncak.
"Percaya atau tidak, Oreo ini mirip esai yang bagus --- kerenyahan di awal, isi yang enak di tengah, dan kerenyahan untuk mengakhirinya. Dalam esai kita kenal Pendahuluan, Isi, dan Kesimpulan." Guru mengeluarkan Oreo tiruan yang besar, setiap bagiannya dinamai: "pendahuluan, isi, kesimpulan," dan meminta siswa untuk menyebutkan nama-nama tiap bagiannya. Sekali lagi mereka bernyanyi, "Harus ada kerenyahan di awal, isi di tengah, dan kerenyahan di akhir!"

Demonstrasikan Berikan kesempatan bagi mereka untuk mengaitkan pengalaman dengan data baru, sehingga meeka menghayati dan membuatnya sebagai pengalaman pribadi.
"Guru membagiakn satu biskuit Oreo ke setiap siswa, menyuruh mereka memisahkan biskuit, dan, dengan berpasangan, menamai ketiga bagian biskuit menyerupai bagian-bagian esai sebelum mereka memakannya. Setiap pasangan siswa kemudian mendapatkan esai pendek pada sehelai kertas, yang mereka potong menjadi bagian-bagian esai, menyadari persamaannya dengan bagian Oreo pada setiap potongnya."

Ulangi Rekatkan gambaran keseluruhannya.
"Siswa menggambarkan bagian-bagian esai Oreo mereka sendiri dalam buku catatan. Sebelum menguyah sisa biskuit, setiap siswa memisahkan biskuit mereka, dan memberi nama pada setiap bagian esai."

Rayakan Ingat, jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan! Perayaan menambatkan belajar dengan asosiasi positif.
"Saling memuji antarpasangan sambil bernyanyi 'Harus ada kerenyahan di awal, isi di tengah, dan kerenyahan di akhir.'"




e. Kecerdasan Berganda Bertemu Slim-N-Bil

Spasial-Visual --- berpikir dalam citra dan gambar. Melibatkan kemampuan untuk memahami hubungan ruang dan citra mental, dan secara akurat mengerti dunia visual,
menggambar, mensketsa, mencorat-coret, visualisasi, citra, grafis, desain, tabel, seni, video, film, ilustrasi.

Linguistik-Verbal --- berpikir dalam kata-kata. Mencakup kemahiran dalam berbahasa untuk berbicara, menulis, membaca, menghubungkan, dan menafsirkan.
kata-kata, berbicara, menulis, bercerita, mendengarkan, buku, kaset, dialog, diskusi, puisi, lirik, mengeja, bahasa asing, surat, e-mail, pidato, makalah, esai.

Interpersonal --- berpikir lewat berkomunikasi dengan orang lain. Ini mengacu pada "keterampilan manusia" --- dapat dengan mudah membaca, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain.
memimpin, mengorganisasi, berinteraksi, berbagi, menyayangi, berbicara, sosialisasi, manipulasi, menjadi pendamai, permainan kelompok, klub, teman-teman, kelompok kerja sama.

Musikal-Ritmik --- berpikir dalam irama dan melodi. Gardner berkata, "Ada beberapa peran yang dapat diambil oleh individu-individu yang cenderung musikal, dari komposer avantgarde yang berusaha menciptakan idiom baru hingga pendengar yang belum berpengalaman yang mencoba memahami sajak anak-anak" (Gardner, 1983, h.104)
menyanyi, bersenandung, mengetuk-ngetuk, irama, melodi, kecepatan, warna nada, alat musik, rima.

Naturalis --- berpikir dalam acuan alam. Pendatang baru dalam kecerdasan Gadrner. Kecerdasan ini menyangkut pertalian seseorang dengan alam, yang dapat melihat hubungan dan pola dalam dunia alamiah dan mengidentifikasi dan berinteraksi dengan proses alam.
jalan-jalan di alam terbuka, berinteraksi dengan binatang, pengategorian, menatap bintang, meramal cuaca, smulasi, penemuan.

Badan-Kinestetik --- berpikir melalui sensasi dan gerakan fisik. Merupakan kemampuan untuk mengendalikan dan menggunakan badan fisik dengan mudah dan cekatan.
menari, berlari, melompat, menyentuh, menciptakan, mencoba, mensimulasikan, merakit/membongkar, bermain drama, permainan, indra peraba.

Intrapersonal --- berpikir secara reflektif. Ini mengacu pada kesadaran reflektif mengenai perasaan dan proses pemikiran diri sendiri.
berpikir, meditasi, bermimpi, berdiam diri, mencanangkan tujuan, refleksi, merenung, membuat jurnal, menilai diri, waktu menyendiri, proyek yang dirintis sendiri, menulis, introspeksi.

Logis-Matematis --- berpikir dengan penalaran. Melibatkan pemecahan masalah secara logis dan ilmiah dan kemampuan matematis.
bereksperimen, bertanya, menghitung, logika deduktif dan induktif, mengorganisasikan, fakta, teka-teki, skenario,

S --- seni rupa, geometri, menggambar teknik
L --- seni bahasa
I --- pembelajaran secara bekerja sama, tugas kelompok
M --- musik, paduan suara, band
N --- pendidikan di luar ruangan dan lingkungan
B --- olahraga
I --- jam pelajaran kosong, waktu tenang, pekerjaan rumah, bimbingan
L --- matematika, ilmu pasti, sejarah

S --- "Pictionary" (permainan menebak gambar)
L --- "Scattergories" (permainan mencari kata)
I --- kegiatan kelompok
M --- lagu atau rap
N --- kegiatan di alam
B --- tarian atau kegiatan atletik
I --- refleksiL --- teka-teki logika

Penarapan Stasiun-Stasiun Cerdas
Anda dapat merancang stasiun-stasiun dengan isi khusus untuk bahan pelajaran Anda. Misalnya, untuk mengajarkan novel atau cerita pendek:
S --- Gambarkan representasi visual mengenai isi cerita.
L --- Tulis sebuah esai.
I --- Dengan berkelompok, perankan sebuah adegan dari cerita tersebut dan bicarakan bagaimana rasanya.
M --- Ciptakan lagu atau rap yang mengisahkan cerita.
N --- Ubah latar fisik cerita dan sebutkan perubahan cerita yang bisa terjadi.
B --- Ciptakan tarian atau gerakan tangan untuk mengingat plot cerita.
I --- Umpamakan Anda salah satu tokoh cerita dan tulislah buku haria dan perspektif tokoh tersebut.
L --- Ciptakan kronologi cerita.

f. Penggunaan Metafora, Perumpamaan, dan Sugesti

Bab 6
Mengorkestrasi Presentasi Prima
INGATLAH: Segalanya berbicara; apa yang Anda katakana dan cara mengatakannya.

Tujuh Pedoman Untuk Presentasi Yang Sukses
1. Pahamilah Apa Yang Anda Inginkan
Pahamilah secara spesifik apa yang Anda inginkan terjadi dalam setiap bagian proses belajar. Pahamilah tujuan kognitif, afektif, dan fisik untuk setiap kegiatan. Kejelasan pangkal kesuksesan.

2. Binalah Jalinan
Berbaktilah kepada siswa. Kenalilah mereka lebih jauh. Pahamilah latar belakang, minat, kegagalan, dan kesuksesan mereka di masa lalu. Ini akan membangun kredibilitas Anda dan menyediakan jembatan ke dunia mereka.

3. "Bacalah" Mereka
Waspadai tanda-tanda dalam perilaku, sikap, dan bahasa yang memberikan informasi mengenai keadaan siswa sekarang ini. Mintalah umpan balik mereka saat ini mengenai pengaruh pengajaran, serta pemikiran dan reaksi yang ditimbulkannya, sehingga Anda dapat menyesuaian pelajaran dengan kebutuhan mereka.

4. Targetkanlah Keadaan Mereka
Semua pembelajaran bergantung pada keadaan. Orkestraskanlah keadaan siswa untuk menyiapkan mereka dalam mencapai sukses. Pahamilah keadaan target untuk setiap kegiatan belajar. Ubahlah keadaan mereka hingga mereka mencapai keadaan target.

5. Capailah Modalitas Mereka
Melalui pola bahasa, suara, gerak, dan kegiatan, libatkanlah modalitas visual, auditorial, dan kinestetik siswa.

6. Manfaatkanlah Ruangan
Seluruh ruangan adalah panggung! Manfaatkan berbagai tempat sebagai tambatan: presentasi, dongeng, umpan balik, instruksi awal, pertemuan.

7. Bersikaplah Tulis
Sampaikan pesan yang terbuka, jujur, dan adil secara tulus dan kongruen.

a. Apakah Anda Seorang Quantum Teacher? Dalam skala 3 poin (1=rendah, 2=rata-rata, 3=tinggi) nilailah diri Anda untuk setiap cirri berikut ini:
- antusias: menampilkan semangat untuk hidup
- berwibawa: menggerakkan orang
- positif: melihat peluang dalam setiap saat
- supel: mudah menjalin hubungan dengan beragam siswa
- humoris: berhati lapang unutk menerima kesalahan
- luwes: menemukan lebih dari satu cara untuk mencapai hasil
- menerima: mencari di balik tindakan dan penampilan luar untuk menemukan nilai-nilai inti
- fasih: berkomunikasi dengan jelas, ringkas, dan jujur
- tulus: memiliki niat dan motivasi positif
- spontan: dapat mengikuti irama dan tetap menjaga hasil
- menarik dan tertarik: mengaitkan setiap informasi dengan pengalaman hidup siswa dan peduli akan diri siswa
- menganggap siswa “mampu”: percaya akan dan mengorkestrasi kesuksesan siswa
- menetapkan dan memelihara harapan tinggi: membuat pedoman kualitas hubungan dan kualitas kerja yang memacu setiap siswa untuk berusaha sebaik mungkin.
b. Pencocokan Modalitas
Visual:
Aku melihat maksudmu. Jelas sekarang. Gambarkan hal ini. Lihat! Bayangkanlah.
Auditorial:
Bunyinya cocok. Suaranya bagus. Dengarkan! Katakanlah lagi.
Kinestetik:
Tangkaplah ini. Rasanya cocok. Kerjakan ini!

c. Empat Prinsip Komunikasi Ampuh
- Munculkan kesan
Dua tingkat pemrosesan: sadar dan tak-sadar.
- Arahkan focus
Kalimat Biasa Yang Disusun Ulang
* Jangan lupa pekerjaan rumah kalian => Ingatlah, kerjakan PR kalian.
* Bapak ingin kalian mengeluarkan buku => Mari kita keluarkan buku.
* Ibu akan mengajarkan langkah-langkah ini => Kita akan mempelajari langkah-langkah ini.
* Sekarang kita sampai pada bagian tersulit pelajaran ini => Ini bagian yang paling menantang yang telah kalian kuasai sejauh ini.
* Jangan mengobrol => Sekarang pusatkan dahulu perhatian kalian.
* Untuk sebagian dari kalian bagian berikut ini mudah sekali => Bagian ini mengandung tantangan yang bertingkat-tingkat.
* Lihat ke sini => Semuanya, resapilah ini.
- Inklusif (bersifat mengajak)
- Spesifik (bersifat tepat sasaran)
Langsung pada intinya:
Awali pernyataan yang member petunjuk dengan kata kerja:
* “Ambillah”
* “Gambarlah”
* “Tulislah”
* “Pindahlah”
* “Katakanlah”

d. Pengaruh Komunikasi Nonverbal
- Kontak Mata
- Ekspresi Wajah
- Nada Suara
- Gerak Tubuh
- Sosok (Postur)

e. Paket Presentasi Efektif
- Penemu
Untuk membangkitkan rasa ingin tahu, ketakjuban, kegairahan, dan rasa ingin menemukan, sampaikan isi dengan menggunakan ciri berikut ini:
* Berdirilah dengan ringan
* Condongkan tubuh sedikit ke depan
* Bergeraklah menyamping di depan kelas
* Jaga kesan penemuan dan pesona
* Gunakan predikat visual, auditorial, dan kinestetik
* Gunakan “mari kita,” dan “kita” untuk mencakup keseluruhan

- Pemimpin
Untuk mengilhami dan memotivasi siswa mencapai prestasi lebih tinggi:
* Berdiri tegap, kedua kaki terpisah selebar bahu
* Meletakkan satu kaki di depan yang lain
* Menghadap sedikit ke arah satu sisi pendengar bergiliran
* Bernapas penuh
* Menjaga kontak mata
* Gunakan terutama predikat visual dan kinestetik

- Pengarah
Untuk menggerakkan siswa:
* Berdiri tegak
* Bahu rata
* Menjaga kontak mata
* Gunakan suara lantang dan wajah menyenangkan
* Gunakan kalimat dengan predikat visual, auditorial, dan kinestetik

f. Penambatan
- Tambatan Pribadi
Catatlah tambatan pribadi Anda. Tuliskan citra dan perkataan yang menggambarkan “saat terbaik” Anda.
- Tambatan Lokasi
* tempat petunjuk
* tempat “disiplin”
* tempat cerita
* tempat kiat jitu
* lorong modalitas
* tambatan lisan

Gunakan penambatan:
- pribadi
- lokasi
- lisan

Bab 7
Mengorkestrasi Fasilitasi Yang Elegan

a. Ingatlah Prindip KEG
- Know it (Ketahui Hasilnya)
- Explain it (Jelaskan Hasilnya)
- Get it and Give Feedback (Dapatkan Hasilnya dan Berikan Umpan Balik)

b. Model Kesuksesan Dari Sudut Pandang Fasilitator
- Lihatlah gambaran keseluruhan
- Terapkan pendedahan pertama kali yang multisensory/multikecerdasan
- Ketahuilah bahwa belajar awal harus berupa “segmen-segmen”
- Gunakan sistem “pengulangan yang sering”

c. Membaca Pendengar Anda
Periksalah daftar pengubah-keadaan ini yang kami tahu secara efektif menimbulkan dan mempertahankan keadaan optimal belajar:
- bertepuk tangan tiga kali
- pindah kursi
- arahkan siku kalian kea tap. Arahkan siku kalian pada Ibu. Tetap menghadap ke sini dan letakkan siku kalian.
- bernapas secara teratur
- bersiaplah jika Bapak menunjuk kalian
- pikirkan sejenak bagaimana kalian akan menjawab pertanyaan ini

d. Mempengaruhi Perilaku Melalui Tindakan
- Mulai membuat gerakan yang berhubungan dengan isi yang Anda ajarkan
- Gerakkan tangan seakan Anda mengajak mereka mengikuti Anda
- Tulis petunjuk berikutnya di papan tulis. Ketuk papan tulis beberapa kali
- Tepuk tangan bersambut: Anda memulai sebuah irama dan mereka mengulanginya

INGATLAH: Fasilitasilah keadaan siswa, maka Anda akan meningkatkan kemampuan mereka untuk memahami, berpartisipasi, berfokus, dan menyerap informasi.

Berita Khusus: Ambillah Jeda!

e. Menciptakan Strategi Berpikir

f. Tanya Jawab Belajar
- Apa yang terjadi?
- Apa yang saya pelajari?
- Bagaimana cara menerapkannya?

Berhentilah sejenak dan nikmati belajar.

Berita Khusus: Tindakan Anda berbicara lebih lantang daripada perkataan Anda!

Bab 8
Mengorkestrasi Keterampilan Belajar
Lima keterampilan yang merangsang belajar:
- konsentrasi terfokus
- cara mencatat
- organisasi dan persiapan tes
- membaca cepat
- teknik mengingat

a. Studi Kasus
Sekolah yang mengajarkan lima keterampilan

b. Memanfaatkan Gaya Belajar
- Pelajar visual
- Pelajar auditorial
- Pelajar kinestetik

c. Keadaan Prima Untuk Belajar
Sit up in their chair (duduk tegak di kursi mereka)
Lean forward (condong ke depan)
Ask questions (bertanya)
Nod their heads (menganggukkan kepala)
Talk to their teacher (berbicara dengan guru)
Keadaan Alfa
Siswa akan lebih mudah memperhatikan jika mereka duduk di dekat atau di barisan depan. Agar semua siswa mendapat keuntungan dari duduk di barisan depan, aturlah bangku-bangku membentuk tapal kuda atau setengah lingkaran, atau atur pergantian tempat duduk secara berkala.
Menjangkau Keadaan Alfa
- atur postur atau posisi tubuh
- pejamkan mata dan ambil napas dalam-dalam
- pikirkan tempat yang damai
- putar mata ke atas, kemudian ke bawah, lalu buka mata dan pusatkan pada subjek

d. Mengorganisasi Informasi
Peta Pikiran
- gunakan warna berbeda untuk setiap topic utama, atau gunakan warna berselang-seling
- tunjukkan asosiasi dengan menggambarkan panah antara cabang-cabang
- kembangkan steno sendiri dengan menggunakan gambar, simbol, dan singkatan
- atur informasi dalam urutan kronologis dengan menomori cabang-cabang
- kreatiflah!
Catatan: TS
Belajar Memutar
Dorong siswa untuk menuliskan tanda tanya di sebelah informasi apa pun yang tidak mereka pahami. Setelah pelajaran selesai, mereka dapat meminta kepada Anda untuk menjelaskannya.
e. Memunculkan Si Jenius Kreatif
Quantum Reading
- jadilah pelajar yang ingin tahu
- masuki keadaan konsentrasi yang terpusat
- superscan
- membaca
- mengulang

Setelah tugas membaca, minta siswa berpasangan dan bergiliran saling menjelaskan materi. Ini akan meningkatkan pemahaman dan memori, dan yang semula tidak mereka mengerti tiba-tiba menjadi jelas. Jadi, tak perlu buang waktu untuk menjawab pertanyaan!

Memaksimalkan Ingatan
Berita Khusus: Memori adalah seni memperhatikan.
Mencantolkan/Bercerita
Metode Penempatan

Bab 9
Mengorkestrasi Keterampilan Hidup
Banyak perusahaan menilai bahwa keterampilan pribadi adalah unsur yang jarang dimiliki orang.

a. Hidup Di Atas Garis
- bertanggung jawab
- pilihan
- solusi
- kebebasan
- kemauan
Hidup Di Bawah Garis
- menyalahkan orang lain
- pembenaran
- mengingkari
- menyerah
b. Komunikasi Yang Jernih: Tampak VS Tidak Tampak

OTFD: Open The Front Door (Bukalah Pintu Masuk Itu)
Open = Observation (Observasi)
The = Thought (Pikiran)
Front = Feeling (Perasaan)
Door = Desire (Keinginan)

Contoh ungkapan OTFD:
- “Bagus!” untuk mengomentari hasil ujian.
- “Bagus!” untuk mengembalikan perlengkapan ke tempatnya.
- “Ck-ck” ketika siswa tidak siap menyerahkan pekerjaan rumah.

Apologi Empat-Bagian
All = Acknowledge (Akui)
About = Apologize (Meminta Maaf)
My = Make It Right (Selesaikan)
Relationships = Recommit (Berjanji Lagi)

Bagaimana Apologi Empat-Bagian dapat berarti bagi Anda bersama orang-orang berikut:
- Suami/istri
- Sesama guru
- Tata usaha
- Siswa
- Orangtua

c. Membina Hubungan Dengan Pertalian

Guru-Murid
Murid-Murid
Guru-Guru
Pelajar Seumur Hidup

Latihan Pertalian
- Suruhlah murid berpasang-pasangan
- Orang pertama melontarkan setiap pertanyaan di bawah ini dan menanggapi setiap jawabn dengan hanya ucapan “terima kasih”
1. Ceritakan sesuatu yang tidak saya ketahui tentang Anda
2. Ceritakan sesuatu yang Anda sukai pada diri saya
3. Sebutkan sesuatu yang kita sepakati

Bab 10
Mengorkestrasi Kesuksesan Melalui Praktik

a. Ringkasan Bab
1. Selamat Datang!
2. Suasana
3. Landasan
4. Lingkungan
5. Perancangan Pengajaran
6. Presentasi
7. Fasilitasi
8. Keterampilan Belajar
9. Keterampilan Hidup

b. Keesokan Harinya
Langkah 1:
Teladan
Langkah 2: Bangun kesatuan
Langkah 3:
Rancanglah dan cobalah
Langkah 4:
Evaluasi dan rayakan

c. Raih Kesempatan

Sumber : buku "Quantum Teaching" karya Bobbi DePorter, Bandung: Kaifa, 2010

Quantum Teaching

Bab 1
Mengorkestrasi Kesuksesan Melalui Konteks

Konteks menata panggung belajar dan mempunyai empat aspek:

Suasana kelas Anda mencakup bahasa yang Anda pilih, cara menjalin rasa simpati dengan siswa, dan sikap Anda terhadap sekolah serta belajar. Suasana yang penuh kegembiraan membawa kegembiraan pula dalam belajar.
Landasan adalah kerangka kerja: tujuan, keyakinan, kesepakatan, kebijakan, prosedur, dan aturan bersama yang memberi Anda dan siswa sebuah pedoman untuk bekerja dalam komunitas belajar.
Lingkungan adalah cara Anda menata ruang kelas: pencahayaan, warna, pengaturan meja dan kursi, tanaman, musik --- semua hal yang mendukung proses belajar.
Rancangan adalah penciptaan terarah unsur-unsur penting yang bisa menumbuhkan minat siswa, mendalami makna, dan memperbaiki proses tukar-menukar informasi.


Bab 2
Mengorkestrasi Suasana yang Menggairahkan

a. Kekuatan Terpendam Niat
"Keyakinan seseorang mengenai kemampuan dirinya sangat berpengaruh pada kemampuan itu sendiri." (Albert Bandura, 1988
"Keyakinan guru akan potensi manusia dan kemampuan semua anak untuk belajar dan berprestasi merupakan suatu hal yang penting diperhatikan. Aspek-aspek teladan mental guru berdampak besar terhadap iklim belajar dan pemikiran pelajar yang diciptakan guru. Guru harus memahami bahwa perasaan dan sikap siswa akan terlibat dan berpengaruh kuat pada proses belajarnya." (Caine dan Caine, 1977, h.124)

b. Jalinan Rasa Simpati dan Saling Pengertian
Capailah hasil tinggi dalam pengajaran:
-singkirkan semua ancaman
-libatkan emosi siswa
-jalin hubungan

INGATLAH: Sejauh kita memasuki dunia siswa, sejauh itu pula pengaruh yang kita miliki di dalam kehidupan mereka.

Saran-saran untuk membangun hubungan:
-perlakukan siswa sebagai manusia sederajat
-ketahuilah apa yang disukai siswa, cara pikir mereka, dan perasaan mereka mengenai hal-hal yang terjadi dalam kehidupan mereka
-bayangkan apa yang mereka katakan kepada diri sendiri, mengenai diri sendiri
-ketahuilah apa yang menghambat mereka untuk memperoleh hal yang benar-benar mereka inginkan. Jika Anda tidak tahu, tanyakanlah
-berbicaralah dengan jujur kepada mereka, dengan cara yang membuat mereka mendengarnya dengan jelas dan halus
-bersenang-senanglah bersama mereka.

c. Keriangan dan Ketakjuban
INGATLAH: Risiko + Kegembiraan = Keriangan!

Terdapat tiga cara untuk menyuntikkan lebih banyak kegembiraan dalam pengajaran:
-afirmasi (penguatan atau penegasan)
-pengakuan
akui setiap usaha, misalnya pilih tiga siswa yang membutuhkan dorongan semangat dan ciptakan pengakuran yang konkret dan spesifik mengenai setiap anak
-perayaan
"Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan!"
Perayaan membangun keinginan untuk sukses. Jadi, rayakanlah sering-sering. Di bawah ini adalah beberapa bentuk perayaan menyenangkan yang biasa kami gunakan:
*tepuk tangan
*hore! hore! hore!
*wusss
*jentikan jari
*poster umum
*catatan pribadi
*persekongkolan
*kejutan
*pengakuan kekuatan
*katakan kepada teman sebangku
*pujian kepada teman sebangku
*pernyataan afirmasi

Berita Khusus: WOW = Wide Open Wonder! (Ketakjuban Besar)

Ambillah sebuah benda biasa dan bayangkan benda itu menjadi tida benda baru!

d. Pengambilan Risiko
INGATLAH: Belajar itu mengandung risiko. Sekali kita bertualang untuk belajar sesuatu yang baru, kita mengambil risiko besar di luar zona nyaman kita.

Memberdayakan siswa untuk keluar dari zona nyaman:
-beri teladan dengan keluar dari zona nyaman Anda
-ceritakan zona nyaman kepada siswa
-beri tahu mereka bahwa Anda mendukung mereka 100%
-ajak semua anggota kelas untuk saling mendukung

Sebutkan tugal hal yang dapat Anda lakukan yang berada di luat zona nyaman Anda sekarang.

e. Rasa Saling Memiliki
"Membangun rasa saling memiliki akan mempercepat proses pengajaran dan meningkatkan rasa tanggung jawa pelajar.

"Tradisi menciptakan rasa kesamaan nilai-nilai, rasa kesepakatan, dan rasa saling memiliki.
-tepuk WOW
-lepaskan
-menepuk segmen
-integrasikan
-perkenalan

f. Keteladanan
INGATLAH: Keteladanan membangun hubungan, memperbaiki kredibilitas, dan meningkatkan pengaruh.

Pilihlah setiap langkah Anda dengan sadar:
-teladankan komunikasi yang jelas
-akui setiap usaha
-senyumlah
-gunakan energi untuk menciptakan lebih banyak energi
-jadilah pendengar yang baik
-ungkapkan pikiran mereka dengan kata-kata Anda sendiri
-keluarlah dari zona nyaman Anda secara teratur dan beri tahu mereja bahwa Anda sedang melakukan hal tersebut
-nyatakan kembaliu situasi negatif untuk menemukan hal-hal positif di dalamnya

Bab 3
Mengorkestrasi Landasan yang Kukuh

a. Tujuan
"Tujuan yang sama: Para siswa mengembangkan kecakapan dalam mata pelajaran."

b. Prinsip-Prinsip
"Salah satu ciri komunitas belajar adalah sistem prinsip yang dianut dan dimengerti bersama oleh anggota-anggotanya." (Mary Dricoll, 1994)

INGATLAH: Jika siswa merasa aman, mereka akan lebih berani mengambil risiko dan lebih banyak belajar.

8 Kunci Keunggulan:
-integritas (kejujuran)
-kegagalan awal kesuksesan
-bicaralah dengan niat baik
-hidup di saat ini
-komitmen
-tanggung jawab
-sikap luwes
-keseimbangan

Mengarjkan 8 kunci keunggulan:
-berikan teladan untuk perilaku yang ingin Anda lihat pada siswa
-perkenalkan kunci-kunci ini melalui cerita dan perumpamaan
-terapkan kunci-kunci ini ke dalam kurikulum Anda


c. Keyakinan akan Kemampuan Pelajar, Belajar, dan Mengajar
INGATLAH: Yakinlah dengan kemampuan Anda mengajar dan kemampuan siswa Anda belajar, maka akan terjadi hal-hal menakjubkan

Contoh pertanyaan pembuka yang digunakan Carole Allen:
Guru: "Apakah kalian pintar?"
Murid-murid: "Kami pintar!"
Guru: "Seberapa pintar?"
Murid-murid: "Sangat pintar!"
Guru: "Bagaimana kalian memperlakukan guru?"
Murid-murid: "Dengan hormat!"
Guru: "Bagaimana kalian memperlakukan diri kalian sendiri?"
Murid-murid: "Dengan hormat!"
Guru: "Apa yang hendak kalian berikan hari ini?"
Murid-murid: "100 persen!"
Guru: "Dari sini kalian akan ke mana?"
Murid-murid: "Perguruan tinggi!"
Guru: "Perguruan tinggi apa?"
Murid-murid: "Perguruan tinggi terbaik!"

Aku akan melakukan sesuatu yang berarti di dunia. Agar keadaan berubah, aku harus berubah.

d. Kesepakatan, Kebijakan, Prosedur, dan Peraturan
-kesepakatan lebih informal daripada peraturan, dan merupakan daftar cara sederhana dan konkret untuk melancarkan jalannya pelajaran
-kebijakan mendukung tujuan komunitas belajar Anda
-prosedur memberi tahu siswa apa yang diharapkan dan tindakan apa yang diambil
-peraturan lebih ketat daripada kesepakatan atau kebijakan. Melanggar peraturan harus menimbulkan konsekuensi yang jelas.

Mendefinisikan Tujuan, Kesepakatan, Kebijakan, Prosedur, dan Peraturan Kelas
-adakan pertemuan kelas untuk mendiskusikan peraturan
-bagikan kertas dan minta mereka menuliskan tiga peraturan yang harus diikuti semua orang
-buat daftar peraturan dari semua kertas pada papan tulis
*minta siswa membuang yang tidak perlu
*minta siswa menyusun prioritas peraturan
*konsolidasikan jika perlu
-setelah daftar akhir ditetapkan, mintalah kesepakatan verbal dari setiap murid untuk mendukung peraturan. Aturlah pertemuan dengan siswa yang tidak setuju untuk mengetahui penyesuaian yang harus dibuat agar mereka mau mendukung peraturan
-adakan pertemuan kelas kedua untuk mendiskusikan konsekuensi pelanggaran peraturan. Diskusikan alasan-alasan konsekuensi dan perasaan mereka mengenainya
-beri tahu siswa mengenai konsekuensi yang diterapkan sekolah: masuk sekolah lebih awal, panggilan untuk orangtua, dipanggil kepala sekolah. Tetapi, beri tahu bahwa mereka bisa menambahkan hukuman lain yang memberi kesempatan kepada pelanggar untuk memperbaiki perilaku yang tidak sesuai
-bagikan kertas lagi dan minta siswa menuliskan tiga konsekuensi
-tuliskan konsekuensi-konsekuensi tersebut pada papan tulis
*minta siswa membuang yang tidak perlu
*konsolidasikan jika perlu
*tambahkan konsekuensi pada hukuman standar sekolah
*tentukan batas jika perlu
-setelah daftar akhir konsekuensi ditetapkan, mintalah setiap siswa menyatakan bahwa mereka mengerti dan menyetujuinya
-fotokopi dan bagikan daftar peraturan dan konsekuensi kepada siswa
Diadaptasi dari William Glasser oleh MArilyn Ragland, Strategies for Learning Program, SMU Thornton Township

Tulislah tujuan kelas Anda dan pastikan untuk memasukkan unsur-unsur perasaan, perilaku, kognitif.


e. Menjaga Komunitas Tetap Berjalan (dan Tumbuh)
"Kita belajar:
10% dari apa yang kita baca.
20% dari apa yang kita dengar,
30% dari apa yang kita lihat,
50% dari apa yang kita lihat dan dengar,
70% dari apa yang kita katakan,
90% dari apa yang kita katakan dan lakukan."
(Dr. Vernon A. Magnesen, 1983)

Contoh Penggambaran Masa Depan
Pada awal hari ketika Peta Pikiran akan diajarkan dan dipraktikkan ...
"Pada akhir hari ini, kalian akan mempunyai kunci untuk membuka ingatan sempurna dan kejeniusan kreatif kalian! Kalian akan tahu bagaimana rupa, bunyi, dan rasanya bersenang-senang lebih banyak di setiap mata pelajaran, belajar sedikit tetapi dapat mengingat banyak, sambil mewarnai dan mencorat-coret!"

Bab 4
Mengorkestrasi Lingkungan yang Mendukung
Tumbuhkan, alami, dan namai.

"Otak senantiasa dibanjiri stimulus dan otak memilih fokus tertentu saat demi saat."

INGATLAH: Segalanya berbicara; segalanya, selalu!

a. Lingkungan Sekeliling
"Memahami kaitan antara pandangan sekeliling dan otak itu penting untuk mengorkestrasi lingkungan belajar yang mendukung."

Berita Khusus: Pandangan sekeliling membantu daya ingat!

Poster Ikon
Poster Afirmasi
Gunakan Warna

b. Alat Bantu
"Buatlah daftar afirmasi dan alat bantu yang cocok untuk kelas Anda"

Alat bantu adalah benda yang dapat mewakilkan suatu gagasan Beberapa contoh:
-boneka untuk mewakili tokoh dalam karya sastra.
-bola lampu plastik yang besar untuk menandakan dimulainya sesi brainstorming, atau menyoroti "ide cemerlang".
-panah untuk secara visual menunjukan "poin" yang Anda maksudkan.
-kacamata besar untuk menunjukkan pengambilan perspektif berbeda
-topi sherlock holmes untuk menandakan pemikiran deduktif

c. Pengaturan Bangku
-gunakan setengah lingkaran untuk diskusi kelompok besar yang dipimpin seorang fasilitator, yang menuliskan gagasan pada kertas tulis, whiteboard, atau papan tulis
-rapatkan bangku ke dinding jika Anda ingin memberi tugas perseorangan dan mengosongkan pusat ruangan untuk memberi petunjuk kepada sekelompok kecil atau mengadakan diskusi sekelompok besar sambil duduk di lantai
-jika bisa, ganti bangku tradisional dengan meja dan kursi lipat agar lebih fleksibel.

INGATLAH: Baik Anda mengajar dengan bangku yang dapat diubah-ubah maupun tidak, Anda mengubah lingkungan untuk memaksimalkan momen belajar siswa-siswa Anda.

d. Tumbuhan, Aroma, Hewan Peliharaan, dan Unsur Organik Lainnya

e. Musik dan Belajar

Barok yang Paling Cocok
"Memainkan musik Mozart akan mengoordinasikan napas, irama jantung, dan irama gelombang otak ... Musik ini mempengaruhi pikiran tak sadar, merangsang reseptivitas dan persepsi.

Penggunaan Musik dalam Pendidikan:
-menata suasana hati
-meningkatkan hasil belajar yang diinginkan
-menyoroti hal-hal penting

Menata Suasana Hati
Pilihan musik
-pilih dari beragam penyanyi kontemporer
-pilih musik yang berpesan positif

Meningkatkan Hasil Belajar yang Diinginkan
"Saat pelajaran, lokakarya, dan seminar, beri aba-aba kepada peserta untuk waktu-waktu memulai sesi dan kembali setelah jeda, dengan memainkan pilihan musik riang. Pilihlah lagu yang dikenal semua orang, ada liriknya, dan penuh semangat.

"Daripada menghabiskan waktu, tenaga, dan suara untuk mendapatkan perhatian mereka, biarlah musik melakukannya bagi Anda."

Menyoroti Hal-Hal Penting
Gunakan musik untuk:
-meningkatkan semangat
-merangsang pengalaman
-menumbuhkan relaksasi
-meningkatkan fokus
-membina hubungan
-menentukan tema untuk hari itu
-memberi inspirasi
-bersenang-senang

Saran Pilihan Musik Tertentu
Mempelajari, Membaca, Belajar, Presentasi:
- Mozart Flute Concertos
- Relax With The Classic: Andante and Pastorale
- Six Duets for Two Flutes
- Canon in D karya Pachelbel
- The Instruments of Classical Music, Volume One

Musik Istimewa untuk bersenang-senang:
- TV's Greatest Hits Series
- For Our Children keluaran Disney

Musik Jeda:
- Soundtrack film
- Koleksi hits dari tahun 60, 70, 80, 90-an
- Juzz kontemporer
- Etnis/Kultural:
*Drum Afrika
*Tarian Irlandia/Celtic
*Flamenco Spanyol

Musik untuk Refleksi:
- Windham Hill Records: A Winner's Solstice
- Yanni: Out of Silence
- Ray Lynch: Deep Breakfast

Bab 5
Mengorkestrasi Kesuksesan Siswa

a. Dari Dunia Mereka Ke Dunia Kita
Perhatikan AMBAK (Apa Manfaatnya BAgiKu?)

Saya memulai dalam dunia saya, menemukan pertanyaan yang memancing saya ke dunia pembelajaran lain, dan membawa pulang pembelajaran baru ke dunia saya.

b. Modalitas V-A-K

Visual
- gunakan kertas tulis dengan tulisan berwarna daripada papan tulis. Lalu, gantungkan grafik berisi informasi penting di sekeliling ruangan pada saat Anda menyajikannya, dan rujuklah kembali grafik itu nanti.
- dorong siswa untuk menggambarkan informasi, dengan menggunakan peta, diagram, dan warna. Berikan waktu untuk membuatnya.
- berdiri tenang saat menyajikan segmen informasi: bergeraklah di antara segmen.
- bagikan salinan frase-frase kunci atau garis besar pelajaran, sisakan ruang kosong untuk catatan.
- beri kode warna untuk bahan pelajaran dan perlengkapan, dorong siswa menyusun pelajaran mereka dengan aneka warna.
- gunakan bahasa ikon dalam presentasi Anda, dengan menciptakan simbol visual atau ikon yang mewakili konsep kunci.

Auditorial
- gunakan variasi vokal (perubahan nada, kecepata, dan volume) dalam presentasi.
- ajarkan sesuai dengan cara Anda menguji: jika Anda menyajikan informasi dalam urutan atau format tertentu, ujilah informasi itu dengan cara yang sama.
- gunakan pengulangan, minta siswa menyebutkan kembali konsep kunci dan petunjuk.
- setelah tiap segmen pengajaran, minta siswa memberitahukan teman di sebelahnya satu hal yang dia pelajari.
- nyanyikan konsep kunci atau minta siswa mengarang lagu/rap mengenai konsep itu.
- kembangkan dan dorong siswa untuk memikirkan jembatan keledai untuk menghafal konsep kunci.
- gunakan musik sebagai aba-aba untuk kegiatan rutin (misalnya musik sirkus untuk membersihkan pekerjaan).

Kinestetik
- gunakan alat bantu saat mengajar untuk menimbulkan rasa ingin tahu dan menekankan konsep-konsep kunci.
- ciptakan simulasi konsep agar siswa mengalaminya.
- jika bekerja dengan siswa perseorangan, berikan bimbingan paralel dengan duduk di sebelah mereka, bukan di depan atau belakang mereka.
- cobalah berbicara dengan setiap siswa secara pribadi setiap hari --- sekalipun hanya salam kepada para siswa saat mereka masuk atau "Ibu senang kamu berpartisipasi" saat mereka keluar kelas.
- peragakan konsep sambil memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajarinya langkah demi langkah.
- ceritakan pengalaman pribadi mengenai wawasan belajar Anda kepada siswa, dan dorong mereka untuk melakukan hal yang sama.
- izinkan siswa berjalan-jalan di kelas.

c. Model Kesuksesan Dari Sudut Pandang Perancang
Dengan kesuksesan siswa sebagai tujuan Anda, camkanlah unsur-unsur berikut ini.
1. Pada saat Anda memperkenalkan isi pelajaran (hal yang paling sulit bagi pelajar), pastikan Anda SELALU menyajikannya secara:
- multisensori --- gunakan unsur visual, auditorial, dan kinestetik
- pemotongan menjadi segmen --- pecahkan informasi menjadi segmen-segmen berisi tiga sampai empat "infobytes", dan
- sering-seringlah melakukan pengulangan --- sepanjang waktu belajar, gunakan pengulangan untuk memastikan disimpannya informasi di dalam otak. Lalu, tambahkan kemajuan sederhana pada proses pembelajaran.
2. Buat kelompok-kelompok kecil (kelompok kerja sama, tim, atau pasangan) untuk pemantapan belajar.
3. Selesaikan secara perseorangan (menjawab pertanyaan di depan kelas, pekerjaan rumah, tes, atau kuis)

d. Tandur, Kerangka Perancangan Quantum Teaching

Tumbuhkan Sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan AMBAK.
"Berapa banyak dari kalian yang menginginkan kesempatan untuk makan biskuis Oreo, DAN mendapatkan rahasia menulis esai yang sempurna dengan mudah setiap saat?"

Alami Berikan mereka pengalaman belajar; tumbuhkan "kebutuhan untuk mengetahui".
"Guru menunjukkan sepotong biskuit Oreo, memisahkan kedua belahnya, mengangkat salah satunya dan bertanya, 'Apakah Oreo ini enak jika hanya belahan yang ini?' Dia mengangkat belahan lainnya yang ada krim di tengahnya, 'Apakah ini benar-benar Oreo yang enak jika hanya belahan?' 'Bagaimana kalau kita melepaskan isinya, apakah akan jadi Oreo yang enak?' 'Bagaimana kalau kedua belahan tanpa kriim isi?' 'Tepat! Seperti yang kalian ketahui, Oreo yang benar-benar lezat adalah Oreo yang mempunyai tiga bagian berurutan sekaligus --- kerenyahan bagian atas dan bawah, dan krim di tengahnya!'"

Namai Berikan "data", tepat saat minat memuncak.
"Percaya atau tidak, Oreo ini mirip esai yang bagus --- kerenyahan di awal, isi yang enak di tengah, dan kerenyahan untuk mengakhirinya. Dalam esai kita kenal Pendahuluan, Isi, dan Kesimpulan." Guru mengeluarkan Oreo tiruan yang besar, setiap bagiannya dinamai: "pendahuluan, isi, kesimpulan," dan meminta siswa untuk menyebutkan nama-nama tiap bagiannya. Sekali lagi mereka bernyanyi, "Harus ada kerenyahan di awal, isi di tengah, dan kerenyahan di akhir!"

Demonstrasikan Berikan kesempatan bagi mereka untuk mengaitkan pengalaman dengan data baru, sehingga meeka menghayati dan membuatnya sebagai pengalaman pribadi.
"Guru membagiakn satu biskuit Oreo ke setiap siswa, menyuruh mereka memisahkan biskuit, dan, dengan berpasangan, menamai ketiga bagian biskuit menyerupai bagian-bagian esai sebelum mereka memakannya. Setiap pasangan siswa kemudian mendapatkan esai pendek pada sehelai kertas, yang mereka potong menjadi bagian-bagian esai, menyadari persamaannya dengan bagian Oreo pada setiap potongnya."

Ulangi Rekatkan gambaran keseluruhannya.
"Siswa menggambarkan bagian-bagian esai Oreo mereka sendiri dalam buku catatan. Sebelum menguyah sisa biskuit, setiap siswa memisahkan biskuit mereka, dan memberi nama pada setiap bagian esai."

Rayakan Ingat, jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan! Perayaan menambatkan belajar dengan asosiasi positif.
"Saling memuji antarpasangan sambil bernyanyi 'Harus ada kerenyahan di awal, isi di tengah, dan kerenyahan di akhir.'"




e. Kecerdasan Berganda Bertemu Slim-N-Bil

Spasial-Visual --- berpikir dalam citra dan gambar. Melibatkan kemampuan untuk memahami hubungan ruang dan citra mental, dan secara akurat mengerti dunia visual,
menggambar, mensketsa, mencorat-coret, visualisasi, citra, grafis, desain, tabel, seni, video, film, ilustrasi.

Linguistik-Verbal --- berpikir dalam kata-kata. Mencakup kemahiran dalam berbahasa untuk berbicara, menulis, membaca, menghubungkan, dan menafsirkan.
kata-kata, berbicara, menulis, bercerita, mendengarkan, buku, kaset, dialog, diskusi, puisi, lirik, mengeja, bahasa asing, surat, e-mail, pidato, makalah, esai.

Interpersonal --- berpikir lewat berkomunikasi dengan orang lain. Ini mengacu pada "keterampilan manusia" --- dapat dengan mudah membaca, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain.
memimpin, mengorganisasi, berinteraksi, berbagi, menyayangi, berbicara, sosialisasi, manipulasi, menjadi pendamai, permainan kelompok, klub, teman-teman, kelompok kerja sama.

Musikal-Ritmik --- berpikir dalam irama dan melodi. Gardner berkata, "Ada beberapa peran yang dapat diambil oleh individu-individu yang cenderung musikal, dari komposer avantgarde yang berusaha menciptakan idiom baru hingga pendengar yang belum berpengalaman yang mencoba memahami sajak anak-anak" (Gardner, 1983, h.104)
menyanyi, bersenandung, mengetuk-ngetuk, irama, melodi, kecepatan, warna nada, alat musik, rima.

Naturalis --- berpikir dalam acuan alam. Pendatang baru dalam kecerdasan Gadrner. Kecerdasan ini menyangkut pertalian seseorang dengan alam, yang dapat melihat hubungan dan pola dalam dunia alamiah dan mengidentifikasi dan berinteraksi dengan proses alam.
jalan-jalan di alam terbuka, berinteraksi dengan binatang, pengategorian, menatap bintang, meramal cuaca, smulasi, penemuan.

Badan-Kinestetik --- berpikir melalui sensasi dan gerakan fisik. Merupakan kemampuan untuk mengendalikan dan menggunakan badan fisik dengan mudah dan cekatan.
menari, berlari, melompat, menyentuh, menciptakan, mencoba, mensimulasikan, merakit/membongkar, bermain drama, permainan, indra peraba.

Intrapersonal --- berpikir secara reflektif. Ini mengacu pada kesadaran reflektif mengenai perasaan dan proses pemikiran diri sendiri.
berpikir, meditasi, bermimpi, berdiam diri, mencanangkan tujuan, refleksi, merenung, membuat jurnal, menilai diri, waktu menyendiri, proyek yang dirintis sendiri, menulis, introspeksi.

Logis-Matematis --- berpikir dengan penalaran. Melibatkan pemecahan masalah secara logis dan ilmiah dan kemampuan matematis.
bereksperimen, bertanya, menghitung, logika deduktif dan induktif, mengorganisasikan, fakta, teka-teki, skenario,

S --- seni rupa, geometri, menggambar teknik
L --- seni bahasa
I --- pembelajaran secara bekerja sama, tugas kelompok
M --- musik, paduan suara, band
N --- pendidikan di luar ruangan dan lingkungan
B --- olahraga
I --- jam pelajaran kosong, waktu tenang, pekerjaan rumah, bimbingan
L --- matematika, ilmu pasti, sejarah

S --- "Pictionary" (permainan menebak gambar)
L --- "Scattergories" (permainan mencari kata)
I --- kegiatan kelompok
M --- lagu atau rap
N --- kegiatan di alam
B --- tarian atau kegiatan atletik
I --- refleksiL --- teka-teki logika

Penarapan Stasiun-Stasiun Cerdas
Anda dapat merancang stasiun-stasiun dengan isi khusus untuk bahan pelajaran Anda. Misalnya, untuk mengajarkan novel atau cerita pendek:
S --- Gambarkan representasi visual mengenai isi cerita.
L --- Tulis sebuah esai.
I --- Dengan berkelompok, perankan sebuah adegan dari cerita tersebut dan bicarakan bagaimana rasanya.
M --- Ciptakan lagu atau rap yang mengisahkan cerita.
N --- Ubah latar fisik cerita dan sebutkan perubahan cerita yang bisa terjadi.
B --- Ciptakan tarian atau gerakan tangan untuk mengingat plot cerita.
I --- Umpamakan Anda salah satu tokoh cerita dan tulislah buku haria dan perspektif tokoh tersebut.
L --- Ciptakan kronologi cerita.

f. Penggunaan Metafora, Perumpamaan, dan Sugesti

Bab 6
Mengorkestrasi Presentasi Prima
INGATLAH: Segalanya berbicara; apa yang Anda katakana dan cara mengatakannya.

Tujuh Pedoman Untuk Presentasi Yang Sukses
1. Pahamilah Apa Yang Anda Inginkan
Pahamilah secara spesifik apa yang Anda inginkan terjadi dalam setiap bagian proses belajar. Pahamilah tujuan kognitif, afektif, dan fisik untuk setiap kegiatan. Kejelasan pangkal kesuksesan.

2. Binalah Jalinan
Berbaktilah kepada siswa. Kenalilah mereka lebih jauh. Pahamilah latar belakang, minat, kegagalan, dan kesuksesan mereka di masa lalu. Ini akan membangun kredibilitas Anda dan menyediakan jembatan ke dunia mereka.

3. "Bacalah" Mereka
Waspadai tanda-tanda dalam perilaku, sikap, dan bahasa yang memberikan informasi mengenai keadaan siswa sekarang ini. Mintalah umpan balik mereka saat ini mengenai pengaruh pengajaran, serta pemikiran dan reaksi yang ditimbulkannya, sehingga Anda dapat menyesuaian pelajaran dengan kebutuhan mereka.

4. Targetkanlah Keadaan Mereka
Semua pembelajaran bergantung pada keadaan. Orkestraskanlah keadaan siswa untuk menyiapkan mereka dalam mencapai sukses. Pahamilah keadaan target untuk setiap kegiatan belajar. Ubahlah keadaan mereka hingga mereka mencapai keadaan target.

5. Capailah Modalitas Mereka
Melalui pola bahasa, suara, gerak, dan kegiatan, libatkanlah modalitas visual, auditorial, dan kinestetik siswa.

6. Manfaatkanlah Ruangan
Seluruh ruangan adalah panggung! Manfaatkan berbagai tempat sebagai tambatan: presentasi, dongeng, umpan balik, instruksi awal, pertemuan.

7. Bersikaplah Tulis
Sampaikan pesan yang terbuka, jujur, dan adil secara tulus dan kongruen.

a. Apakah Anda Seorang Quantum Teacher? Dalam skala 3 poin (1=rendah, 2=rata-rata, 3=tinggi) nilailah diri Anda untuk setiap cirri berikut ini:
- antusias: menampilkan semangat untuk hidup
- berwibawa: menggerakkan orang
- positif: melihat peluang dalam setiap saat
- supel: mudah menjalin hubungan dengan beragam siswa
- humoris: berhati lapang unutk menerima kesalahan
- luwes: menemukan lebih dari satu cara untuk mencapai hasil
- menerima: mencari di balik tindakan dan penampilan luar untuk menemukan nilai-nilai inti
- fasih: berkomunikasi dengan jelas, ringkas, dan jujur
- tulus: memiliki niat dan motivasi positif
- spontan: dapat mengikuti irama dan tetap menjaga hasil
- menarik dan tertarik: mengaitkan setiap informasi dengan pengalaman hidup siswa dan peduli akan diri siswa
- menganggap siswa “mampu”: percaya akan dan mengorkestrasi kesuksesan siswa
- menetapkan dan memelihara harapan tinggi: membuat pedoman kualitas hubungan dan kualitas kerja yang memacu setiap siswa untuk berusaha sebaik mungkin.
b. Pencocokan Modalitas
Visual:
Aku melihat maksudmu. Jelas sekarang. Gambarkan hal ini. Lihat! Bayangkanlah.
Auditorial:
Bunyinya cocok. Suaranya bagus. Dengarkan! Katakanlah lagi.
Kinestetik:
Tangkaplah ini. Rasanya cocok. Kerjakan ini!

c. Empat Prinsip Komunikasi Ampuh
- Munculkan kesan
Dua tingkat pemrosesan: sadar dan tak-sadar.
- Arahkan focus
Kalimat Biasa Yang Disusun Ulang
* Jangan lupa pekerjaan rumah kalian => Ingatlah, kerjakan PR kalian.
* Bapak ingin kalian mengeluarkan buku => Mari kita keluarkan buku.
* Ibu akan mengajarkan langkah-langkah ini => Kita akan mempelajari langkah-langkah ini.
* Sekarang kita sampai pada bagian tersulit pelajaran ini => Ini bagian yang paling menantang yang telah kalian kuasai sejauh ini.
* Jangan mengobrol => Sekarang pusatkan dahulu perhatian kalian.
* Untuk sebagian dari kalian bagian berikut ini mudah sekali => Bagian ini mengandung tantangan yang bertingkat-tingkat.
* Lihat ke sini => Semuanya, resapilah ini.
- Inklusif (bersifat mengajak)
- Spesifik (bersifat tepat sasaran)
Langsung pada intinya:
Awali pernyataan yang member petunjuk dengan kata kerja:
* “Ambillah”
* “Gambarlah”
* “Tulislah”
* “Pindahlah”
* “Katakanlah”

d. Pengaruh Komunikasi Nonverbal
- Kontak Mata
- Ekspresi Wajah
- Nada Suara
- Gerak Tubuh
- Sosok (Postur)

e. Paket Presentasi Efektif
- Penemu
Untuk membangkitkan rasa ingin tahu, ketakjuban, kegairahan, dan rasa ingin menemukan, sampaikan isi dengan menggunakan ciri berikut ini:
* Berdirilah dengan ringan
* Condongkan tubuh sedikit ke depan
* Bergeraklah menyamping di depan kelas
* Jaga kesan penemuan dan pesona
* Gunakan predikat visual, auditorial, dan kinestetik
* Gunakan “mari kita,” dan “kita” untuk mencakup keseluruhan

- Pemimpin
Untuk mengilhami dan memotivasi siswa mencapai prestasi lebih tinggi:
* Berdiri tegap, kedua kaki terpisah selebar bahu
* Meletakkan satu kaki di depan yang lain
* Menghadap sedikit ke arah satu sisi pendengar bergiliran
* Bernapas penuh
* Menjaga kontak mata
* Gunakan terutama predikat visual dan kinestetik

- Pengarah
Untuk menggerakkan siswa:
* Berdiri tegak
* Bahu rata
* Menjaga kontak mata
* Gunakan suara lantang dan wajah menyenangkan
* Gunakan kalimat dengan predikat visual, auditorial, dan kinestetik

f. Penambatan
- Tambatan Pribadi
Catatlah tambatan pribadi Anda. Tuliskan citra dan perkataan yang menggambarkan “saat terbaik” Anda.
- Tambatan Lokasi
* tempat petunjuk
* tempat “disiplin”
* tempat cerita
* tempat kiat jitu
* lorong modalitas
* tambatan lisan

Gunakan penambatan:
- pribadi
- lokasi
- lisan

Bab 7
Mengorkestrasi Fasilitasi Yang Elegan

a. Ingatlah Prindip KEG
- Know it (Ketahui Hasilnya)
- Explain it (Jelaskan Hasilnya)
- Get it and Give Feedback (Dapatkan Hasilnya dan Berikan Umpan Balik)

b. Model Kesuksesan Dari Sudut Pandang Fasilitator
- Lihatlah gambaran keseluruhan
- Terapkan pendedahan pertama kali yang multisensory/multikecerdasan
- Ketahuilah bahwa belajar awal harus berupa “segmen-segmen”
- Gunakan sistem “pengulangan yang sering”

c. Membaca Pendengar Anda
Periksalah daftar pengubah-keadaan ini yang kami tahu secara efektif menimbulkan dan mempertahankan keadaan optimal belajar:
- bertepuk tangan tiga kali
- pindah kursi
- arahkan siku kalian kea tap. Arahkan siku kalian pada Ibu. Tetap menghadap ke sini dan letakkan siku kalian.
- bernapas secara teratur
- bersiaplah jika Bapak menunjuk kalian
- pikirkan sejenak bagaimana kalian akan menjawab pertanyaan ini

d. Mempengaruhi Perilaku Melalui Tindakan
- Mulai membuat gerakan yang berhubungan dengan isi yang Anda ajarkan
- Gerakkan tangan seakan Anda mengajak mereka mengikuti Anda
- Tulis petunjuk berikutnya di papan tulis. Ketuk papan tulis beberapa kali
- Tepuk tangan bersambut: Anda memulai sebuah irama dan mereka mengulanginya

INGATLAH: Fasilitasilah keadaan siswa, maka Anda akan meningkatkan kemampuan mereka untuk memahami, berpartisipasi, berfokus, dan menyerap informasi.

Berita Khusus: Ambillah Jeda!

e. Menciptakan Strategi Berpikir

f. Tanya Jawab Belajar
- Apa yang terjadi?
- Apa yang saya pelajari?
- Bagaimana cara menerapkannya?

Berhentilah sejenak dan nikmati belajar.

Berita Khusus: Tindakan Anda berbicara lebih lantang daripada perkataan Anda!

Bab 8
Mengorkestrasi Keterampilan Belajar
Lima keterampilan yang merangsang belajar:
- konsentrasi terfokus
- cara mencatat
- organisasi dan persiapan tes
- membaca cepat
- teknik mengingat

a. Studi Kasus
Sekolah yang mengajarkan lima keterampilan

b. Memanfaatkan Gaya Belajar
- Pelajar visual
- Pelajar auditorial
- Pelajar kinestetik

c. Keadaan Prima Untuk Belajar
Sit up in their chair (duduk tegak di kursi mereka)
Lean forward (condong ke depan)
Ask questions (bertanya)
Nod their heads (menganggukkan kepala)
Talk to their teacher (berbicara dengan guru)
Keadaan Alfa
Siswa akan lebih mudah memperhatikan jika mereka duduk di dekat atau di barisan depan. Agar semua siswa mendapat keuntungan dari duduk di barisan depan, aturlah bangku-bangku membentuk tapal kuda atau setengah lingkaran, atau atur pergantian tempat duduk secara berkala.
Menjangkau Keadaan Alfa
- atur postur atau posisi tubuh
- pejamkan mata dan ambil napas dalam-dalam
- pikirkan tempat yang damai
- putar mata ke atas, kemudian ke bawah, lalu buka mata dan pusatkan pada subjek

d. Mengorganisasi Informasi
Peta Pikiran
- gunakan warna berbeda untuk setiap topic utama, atau gunakan warna berselang-seling
- tunjukkan asosiasi dengan menggambarkan panah antara cabang-cabang
- kembangkan steno sendiri dengan menggunakan gambar, simbol, dan singkatan
- atur informasi dalam urutan kronologis dengan menomori cabang-cabang
- kreatiflah!
Catatan: TS
Belajar Memutar
Dorong siswa untuk menuliskan tanda tanya di sebelah informasi apa pun yang tidak mereka pahami. Setelah pelajaran selesai, mereka dapat meminta kepada Anda untuk menjelaskannya.
e. Memunculkan Si Jenius Kreatif
Quantum Reading
- jadilah pelajar yang ingin tahu
- masuki keadaan konsentrasi yang terpusat
- superscan
- membaca
- mengulang

Setelah tugas membaca, minta siswa berpasangan dan bergiliran saling menjelaskan materi. Ini akan meningkatkan pemahaman dan memori, dan yang semula tidak mereka mengerti tiba-tiba menjadi jelas. Jadi, tak perlu buang waktu untuk menjawab pertanyaan!

Memaksimalkan Ingatan
Berita Khusus: Memori adalah seni memperhatikan.
Mencantolkan/Bercerita
Metode Penempatan

Bab 9
Mengorkestrasi Keterampilan Hidup
Banyak perusahaan menilai bahwa keterampilan pribadi adalah unsur yang jarang dimiliki orang.

a. Hidup Di Atas Garis
- bertanggung jawab
- pilihan
- solusi
- kebebasan
- kemauan
Hidup Di Bawah Garis
- menyalahkan orang lain
- pembenaran
- mengingkari
- menyerah
b. Komunikasi Yang Jernih: Tampak VS Tidak Tampak

OTFD: Open The Front Door (Bukalah Pintu Masuk Itu)
Open = Observation (Observasi)
The = Thought (Pikiran)
Front = Feeling (Perasaan)
Door = Desire (Keinginan)

Contoh ungkapan OTFD:
- “Bagus!” untuk mengomentari hasil ujian.
- “Bagus!” untuk mengembalikan perlengkapan ke tempatnya.
- “Ck-ck” ketika siswa tidak siap menyerahkan pekerjaan rumah.

Apologi Empat-Bagian
All = Acknowledge (Akui)
About = Apologize (Meminta Maaf)
My = Make It Right (Selesaikan)
Relationships = Recommit (Berjanji Lagi)

Bagaimana Apologi Empat-Bagian dapat berarti bagi Anda bersama orang-orang berikut:
- Suami/istri
- Sesama guru
- Tata usaha
- Siswa
- Orangtua

c. Membina Hubungan Dengan Pertalian

Guru-Murid
Murid-Murid
Guru-Guru
Pelajar Seumur Hidup

Latihan Pertalian
- Suruhlah murid berpasang-pasangan
- Orang pertama melontarkan setiap pertanyaan di bawah ini dan menanggapi setiap jawabn dengan hanya ucapan “terima kasih”
1. Ceritakan sesuatu yang tidak saya ketahui tentang Anda
2. Ceritakan sesuatu yang Anda sukai pada diri saya
3. Sebutkan sesuatu yang kita sepakati

Bab 10
Mengorkestrasi Kesuksesan Melalui Praktik

a. Ringkasan Bab
1. Selamat Datang!
2. Suasana
3. Landasan
4. Lingkungan
5. Perancangan Pengajaran
6. Presentasi
7. Fasilitasi
8. Keterampilan Belajar
9. Keterampilan Hidup

b. Keesokan Harinya
Langkah 1:
Teladan
Langkah 2: Bangun kesatuan
Langkah 3:
Rancanglah dan cobalah
Langkah 4:
Evaluasi dan rayakan

c. Raih Kesempatan

Sumber : buku "Quantum Teaching" karya Bobbi DePorter, Bandung: Kaifa, 2010