Selasa, Februari 21, 2012

Quantum Teaching

Bab 1
Mengorkestrasi Kesuksesan Melalui Konteks

Konteks menata panggung belajar dan mempunyai empat aspek:

Suasana kelas Anda mencakup bahasa yang Anda pilih, cara menjalin rasa simpati dengan siswa, dan sikap Anda terhadap sekolah serta belajar. Suasana yang penuh kegembiraan membawa kegembiraan pula dalam belajar.
Landasan adalah kerangka kerja: tujuan, keyakinan, kesepakatan, kebijakan, prosedur, dan aturan bersama yang memberi Anda dan siswa sebuah pedoman untuk bekerja dalam komunitas belajar.
Lingkungan adalah cara Anda menata ruang kelas: pencahayaan, warna, pengaturan meja dan kursi, tanaman, musik --- semua hal yang mendukung proses belajar.
Rancangan adalah penciptaan terarah unsur-unsur penting yang bisa menumbuhkan minat siswa, mendalami makna, dan memperbaiki proses tukar-menukar informasi.


Bab 2
Mengorkestrasi Suasana yang Menggairahkan

a. Kekuatan Terpendam Niat
"Keyakinan seseorang mengenai kemampuan dirinya sangat berpengaruh pada kemampuan itu sendiri." (Albert Bandura, 1988
"Keyakinan guru akan potensi manusia dan kemampuan semua anak untuk belajar dan berprestasi merupakan suatu hal yang penting diperhatikan. Aspek-aspek teladan mental guru berdampak besar terhadap iklim belajar dan pemikiran pelajar yang diciptakan guru. Guru harus memahami bahwa perasaan dan sikap siswa akan terlibat dan berpengaruh kuat pada proses belajarnya." (Caine dan Caine, 1977, h.124)

b. Jalinan Rasa Simpati dan Saling Pengertian
Capailah hasil tinggi dalam pengajaran:
-singkirkan semua ancaman
-libatkan emosi siswa
-jalin hubungan

INGATLAH: Sejauh kita memasuki dunia siswa, sejauh itu pula pengaruh yang kita miliki di dalam kehidupan mereka.

Saran-saran untuk membangun hubungan:
-perlakukan siswa sebagai manusia sederajat
-ketahuilah apa yang disukai siswa, cara pikir mereka, dan perasaan mereka mengenai hal-hal yang terjadi dalam kehidupan mereka
-bayangkan apa yang mereka katakan kepada diri sendiri, mengenai diri sendiri
-ketahuilah apa yang menghambat mereka untuk memperoleh hal yang benar-benar mereka inginkan. Jika Anda tidak tahu, tanyakanlah
-berbicaralah dengan jujur kepada mereka, dengan cara yang membuat mereka mendengarnya dengan jelas dan halus
-bersenang-senanglah bersama mereka.

c. Keriangan dan Ketakjuban
INGATLAH: Risiko + Kegembiraan = Keriangan!

Terdapat tiga cara untuk menyuntikkan lebih banyak kegembiraan dalam pengajaran:
-afirmasi (penguatan atau penegasan)
-pengakuan
akui setiap usaha, misalnya pilih tiga siswa yang membutuhkan dorongan semangat dan ciptakan pengakuran yang konkret dan spesifik mengenai setiap anak
-perayaan
"Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan!"
Perayaan membangun keinginan untuk sukses. Jadi, rayakanlah sering-sering. Di bawah ini adalah beberapa bentuk perayaan menyenangkan yang biasa kami gunakan:
*tepuk tangan
*hore! hore! hore!
*wusss
*jentikan jari
*poster umum
*catatan pribadi
*persekongkolan
*kejutan
*pengakuan kekuatan
*katakan kepada teman sebangku
*pujian kepada teman sebangku
*pernyataan afirmasi

Berita Khusus: WOW = Wide Open Wonder! (Ketakjuban Besar)

Ambillah sebuah benda biasa dan bayangkan benda itu menjadi tida benda baru!

d. Pengambilan Risiko
INGATLAH: Belajar itu mengandung risiko. Sekali kita bertualang untuk belajar sesuatu yang baru, kita mengambil risiko besar di luar zona nyaman kita.

Memberdayakan siswa untuk keluar dari zona nyaman:
-beri teladan dengan keluar dari zona nyaman Anda
-ceritakan zona nyaman kepada siswa
-beri tahu mereka bahwa Anda mendukung mereka 100%
-ajak semua anggota kelas untuk saling mendukung

Sebutkan tugal hal yang dapat Anda lakukan yang berada di luat zona nyaman Anda sekarang.

e. Rasa Saling Memiliki
"Membangun rasa saling memiliki akan mempercepat proses pengajaran dan meningkatkan rasa tanggung jawa pelajar.

"Tradisi menciptakan rasa kesamaan nilai-nilai, rasa kesepakatan, dan rasa saling memiliki.
-tepuk WOW
-lepaskan
-menepuk segmen
-integrasikan
-perkenalan

f. Keteladanan
INGATLAH: Keteladanan membangun hubungan, memperbaiki kredibilitas, dan meningkatkan pengaruh.

Pilihlah setiap langkah Anda dengan sadar:
-teladankan komunikasi yang jelas
-akui setiap usaha
-senyumlah
-gunakan energi untuk menciptakan lebih banyak energi
-jadilah pendengar yang baik
-ungkapkan pikiran mereka dengan kata-kata Anda sendiri
-keluarlah dari zona nyaman Anda secara teratur dan beri tahu mereja bahwa Anda sedang melakukan hal tersebut
-nyatakan kembaliu situasi negatif untuk menemukan hal-hal positif di dalamnya

Bab 3
Mengorkestrasi Landasan yang Kukuh

a. Tujuan
"Tujuan yang sama: Para siswa mengembangkan kecakapan dalam mata pelajaran."

b. Prinsip-Prinsip
"Salah satu ciri komunitas belajar adalah sistem prinsip yang dianut dan dimengerti bersama oleh anggota-anggotanya." (Mary Dricoll, 1994)

INGATLAH: Jika siswa merasa aman, mereka akan lebih berani mengambil risiko dan lebih banyak belajar.

8 Kunci Keunggulan:
-integritas (kejujuran)
-kegagalan awal kesuksesan
-bicaralah dengan niat baik
-hidup di saat ini
-komitmen
-tanggung jawab
-sikap luwes
-keseimbangan

Mengarjkan 8 kunci keunggulan:
-berikan teladan untuk perilaku yang ingin Anda lihat pada siswa
-perkenalkan kunci-kunci ini melalui cerita dan perumpamaan
-terapkan kunci-kunci ini ke dalam kurikulum Anda


c. Keyakinan akan Kemampuan Pelajar, Belajar, dan Mengajar
INGATLAH: Yakinlah dengan kemampuan Anda mengajar dan kemampuan siswa Anda belajar, maka akan terjadi hal-hal menakjubkan

Contoh pertanyaan pembuka yang digunakan Carole Allen:
Guru: "Apakah kalian pintar?"
Murid-murid: "Kami pintar!"
Guru: "Seberapa pintar?"
Murid-murid: "Sangat pintar!"
Guru: "Bagaimana kalian memperlakukan guru?"
Murid-murid: "Dengan hormat!"
Guru: "Bagaimana kalian memperlakukan diri kalian sendiri?"
Murid-murid: "Dengan hormat!"
Guru: "Apa yang hendak kalian berikan hari ini?"
Murid-murid: "100 persen!"
Guru: "Dari sini kalian akan ke mana?"
Murid-murid: "Perguruan tinggi!"
Guru: "Perguruan tinggi apa?"
Murid-murid: "Perguruan tinggi terbaik!"

Aku akan melakukan sesuatu yang berarti di dunia. Agar keadaan berubah, aku harus berubah.

d. Kesepakatan, Kebijakan, Prosedur, dan Peraturan
-kesepakatan lebih informal daripada peraturan, dan merupakan daftar cara sederhana dan konkret untuk melancarkan jalannya pelajaran
-kebijakan mendukung tujuan komunitas belajar Anda
-prosedur memberi tahu siswa apa yang diharapkan dan tindakan apa yang diambil
-peraturan lebih ketat daripada kesepakatan atau kebijakan. Melanggar peraturan harus menimbulkan konsekuensi yang jelas.

Mendefinisikan Tujuan, Kesepakatan, Kebijakan, Prosedur, dan Peraturan Kelas
-adakan pertemuan kelas untuk mendiskusikan peraturan
-bagikan kertas dan minta mereka menuliskan tiga peraturan yang harus diikuti semua orang
-buat daftar peraturan dari semua kertas pada papan tulis
*minta siswa membuang yang tidak perlu
*minta siswa menyusun prioritas peraturan
*konsolidasikan jika perlu
-setelah daftar akhir ditetapkan, mintalah kesepakatan verbal dari setiap murid untuk mendukung peraturan. Aturlah pertemuan dengan siswa yang tidak setuju untuk mengetahui penyesuaian yang harus dibuat agar mereka mau mendukung peraturan
-adakan pertemuan kelas kedua untuk mendiskusikan konsekuensi pelanggaran peraturan. Diskusikan alasan-alasan konsekuensi dan perasaan mereka mengenainya
-beri tahu siswa mengenai konsekuensi yang diterapkan sekolah: masuk sekolah lebih awal, panggilan untuk orangtua, dipanggil kepala sekolah. Tetapi, beri tahu bahwa mereka bisa menambahkan hukuman lain yang memberi kesempatan kepada pelanggar untuk memperbaiki perilaku yang tidak sesuai
-bagikan kertas lagi dan minta siswa menuliskan tiga konsekuensi
-tuliskan konsekuensi-konsekuensi tersebut pada papan tulis
*minta siswa membuang yang tidak perlu
*konsolidasikan jika perlu
*tambahkan konsekuensi pada hukuman standar sekolah
*tentukan batas jika perlu
-setelah daftar akhir konsekuensi ditetapkan, mintalah setiap siswa menyatakan bahwa mereka mengerti dan menyetujuinya
-fotokopi dan bagikan daftar peraturan dan konsekuensi kepada siswa
Diadaptasi dari William Glasser oleh MArilyn Ragland, Strategies for Learning Program, SMU Thornton Township

Tulislah tujuan kelas Anda dan pastikan untuk memasukkan unsur-unsur perasaan, perilaku, kognitif.


e. Menjaga Komunitas Tetap Berjalan (dan Tumbuh)
"Kita belajar:
10% dari apa yang kita baca.
20% dari apa yang kita dengar,
30% dari apa yang kita lihat,
50% dari apa yang kita lihat dan dengar,
70% dari apa yang kita katakan,
90% dari apa yang kita katakan dan lakukan."
(Dr. Vernon A. Magnesen, 1983)

Contoh Penggambaran Masa Depan
Pada awal hari ketika Peta Pikiran akan diajarkan dan dipraktikkan ...
"Pada akhir hari ini, kalian akan mempunyai kunci untuk membuka ingatan sempurna dan kejeniusan kreatif kalian! Kalian akan tahu bagaimana rupa, bunyi, dan rasanya bersenang-senang lebih banyak di setiap mata pelajaran, belajar sedikit tetapi dapat mengingat banyak, sambil mewarnai dan mencorat-coret!"

Bab 4
Mengorkestrasi Lingkungan yang Mendukung
Tumbuhkan, alami, dan namai.

"Otak senantiasa dibanjiri stimulus dan otak memilih fokus tertentu saat demi saat."

INGATLAH: Segalanya berbicara; segalanya, selalu!

a. Lingkungan Sekeliling
"Memahami kaitan antara pandangan sekeliling dan otak itu penting untuk mengorkestrasi lingkungan belajar yang mendukung."

Berita Khusus: Pandangan sekeliling membantu daya ingat!

Poster Ikon
Poster Afirmasi
Gunakan Warna

b. Alat Bantu
"Buatlah daftar afirmasi dan alat bantu yang cocok untuk kelas Anda"

Alat bantu adalah benda yang dapat mewakilkan suatu gagasan Beberapa contoh:
-boneka untuk mewakili tokoh dalam karya sastra.
-bola lampu plastik yang besar untuk menandakan dimulainya sesi brainstorming, atau menyoroti "ide cemerlang".
-panah untuk secara visual menunjukan "poin" yang Anda maksudkan.
-kacamata besar untuk menunjukkan pengambilan perspektif berbeda
-topi sherlock holmes untuk menandakan pemikiran deduktif

c. Pengaturan Bangku
-gunakan setengah lingkaran untuk diskusi kelompok besar yang dipimpin seorang fasilitator, yang menuliskan gagasan pada kertas tulis, whiteboard, atau papan tulis
-rapatkan bangku ke dinding jika Anda ingin memberi tugas perseorangan dan mengosongkan pusat ruangan untuk memberi petunjuk kepada sekelompok kecil atau mengadakan diskusi sekelompok besar sambil duduk di lantai
-jika bisa, ganti bangku tradisional dengan meja dan kursi lipat agar lebih fleksibel.

INGATLAH: Baik Anda mengajar dengan bangku yang dapat diubah-ubah maupun tidak, Anda mengubah lingkungan untuk memaksimalkan momen belajar siswa-siswa Anda.

d. Tumbuhan, Aroma, Hewan Peliharaan, dan Unsur Organik Lainnya

e. Musik dan Belajar

Barok yang Paling Cocok
"Memainkan musik Mozart akan mengoordinasikan napas, irama jantung, dan irama gelombang otak ... Musik ini mempengaruhi pikiran tak sadar, merangsang reseptivitas dan persepsi.

Penggunaan Musik dalam Pendidikan:
-menata suasana hati
-meningkatkan hasil belajar yang diinginkan
-menyoroti hal-hal penting

Menata Suasana Hati
Pilihan musik
-pilih dari beragam penyanyi kontemporer
-pilih musik yang berpesan positif

Meningkatkan Hasil Belajar yang Diinginkan
"Saat pelajaran, lokakarya, dan seminar, beri aba-aba kepada peserta untuk waktu-waktu memulai sesi dan kembali setelah jeda, dengan memainkan pilihan musik riang. Pilihlah lagu yang dikenal semua orang, ada liriknya, dan penuh semangat.

"Daripada menghabiskan waktu, tenaga, dan suara untuk mendapatkan perhatian mereka, biarlah musik melakukannya bagi Anda."

Menyoroti Hal-Hal Penting
Gunakan musik untuk:
-meningkatkan semangat
-merangsang pengalaman
-menumbuhkan relaksasi
-meningkatkan fokus
-membina hubungan
-menentukan tema untuk hari itu
-memberi inspirasi
-bersenang-senang

Saran Pilihan Musik Tertentu
Mempelajari, Membaca, Belajar, Presentasi:
- Mozart Flute Concertos
- Relax With The Classic: Andante and Pastorale
- Six Duets for Two Flutes
- Canon in D karya Pachelbel
- The Instruments of Classical Music, Volume One

Musik Istimewa untuk bersenang-senang:
- TV's Greatest Hits Series
- For Our Children keluaran Disney

Musik Jeda:
- Soundtrack film
- Koleksi hits dari tahun 60, 70, 80, 90-an
- Juzz kontemporer
- Etnis/Kultural:
*Drum Afrika
*Tarian Irlandia/Celtic
*Flamenco Spanyol

Musik untuk Refleksi:
- Windham Hill Records: A Winner's Solstice
- Yanni: Out of Silence
- Ray Lynch: Deep Breakfast

Bab 5
Mengorkestrasi Kesuksesan Siswa

a. Dari Dunia Mereka Ke Dunia Kita
Perhatikan AMBAK (Apa Manfaatnya BAgiKu?)

Saya memulai dalam dunia saya, menemukan pertanyaan yang memancing saya ke dunia pembelajaran lain, dan membawa pulang pembelajaran baru ke dunia saya.

b. Modalitas V-A-K

Visual
- gunakan kertas tulis dengan tulisan berwarna daripada papan tulis. Lalu, gantungkan grafik berisi informasi penting di sekeliling ruangan pada saat Anda menyajikannya, dan rujuklah kembali grafik itu nanti.
- dorong siswa untuk menggambarkan informasi, dengan menggunakan peta, diagram, dan warna. Berikan waktu untuk membuatnya.
- berdiri tenang saat menyajikan segmen informasi: bergeraklah di antara segmen.
- bagikan salinan frase-frase kunci atau garis besar pelajaran, sisakan ruang kosong untuk catatan.
- beri kode warna untuk bahan pelajaran dan perlengkapan, dorong siswa menyusun pelajaran mereka dengan aneka warna.
- gunakan bahasa ikon dalam presentasi Anda, dengan menciptakan simbol visual atau ikon yang mewakili konsep kunci.

Auditorial
- gunakan variasi vokal (perubahan nada, kecepata, dan volume) dalam presentasi.
- ajarkan sesuai dengan cara Anda menguji: jika Anda menyajikan informasi dalam urutan atau format tertentu, ujilah informasi itu dengan cara yang sama.
- gunakan pengulangan, minta siswa menyebutkan kembali konsep kunci dan petunjuk.
- setelah tiap segmen pengajaran, minta siswa memberitahukan teman di sebelahnya satu hal yang dia pelajari.
- nyanyikan konsep kunci atau minta siswa mengarang lagu/rap mengenai konsep itu.
- kembangkan dan dorong siswa untuk memikirkan jembatan keledai untuk menghafal konsep kunci.
- gunakan musik sebagai aba-aba untuk kegiatan rutin (misalnya musik sirkus untuk membersihkan pekerjaan).

Kinestetik
- gunakan alat bantu saat mengajar untuk menimbulkan rasa ingin tahu dan menekankan konsep-konsep kunci.
- ciptakan simulasi konsep agar siswa mengalaminya.
- jika bekerja dengan siswa perseorangan, berikan bimbingan paralel dengan duduk di sebelah mereka, bukan di depan atau belakang mereka.
- cobalah berbicara dengan setiap siswa secara pribadi setiap hari --- sekalipun hanya salam kepada para siswa saat mereka masuk atau "Ibu senang kamu berpartisipasi" saat mereka keluar kelas.
- peragakan konsep sambil memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajarinya langkah demi langkah.
- ceritakan pengalaman pribadi mengenai wawasan belajar Anda kepada siswa, dan dorong mereka untuk melakukan hal yang sama.
- izinkan siswa berjalan-jalan di kelas.

c. Model Kesuksesan Dari Sudut Pandang Perancang
Dengan kesuksesan siswa sebagai tujuan Anda, camkanlah unsur-unsur berikut ini.
1. Pada saat Anda memperkenalkan isi pelajaran (hal yang paling sulit bagi pelajar), pastikan Anda SELALU menyajikannya secara:
- multisensori --- gunakan unsur visual, auditorial, dan kinestetik
- pemotongan menjadi segmen --- pecahkan informasi menjadi segmen-segmen berisi tiga sampai empat "infobytes", dan
- sering-seringlah melakukan pengulangan --- sepanjang waktu belajar, gunakan pengulangan untuk memastikan disimpannya informasi di dalam otak. Lalu, tambahkan kemajuan sederhana pada proses pembelajaran.
2. Buat kelompok-kelompok kecil (kelompok kerja sama, tim, atau pasangan) untuk pemantapan belajar.
3. Selesaikan secara perseorangan (menjawab pertanyaan di depan kelas, pekerjaan rumah, tes, atau kuis)

d. Tandur, Kerangka Perancangan Quantum Teaching

Tumbuhkan Sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan AMBAK.
"Berapa banyak dari kalian yang menginginkan kesempatan untuk makan biskuis Oreo, DAN mendapatkan rahasia menulis esai yang sempurna dengan mudah setiap saat?"

Alami Berikan mereka pengalaman belajar; tumbuhkan "kebutuhan untuk mengetahui".
"Guru menunjukkan sepotong biskuit Oreo, memisahkan kedua belahnya, mengangkat salah satunya dan bertanya, 'Apakah Oreo ini enak jika hanya belahan yang ini?' Dia mengangkat belahan lainnya yang ada krim di tengahnya, 'Apakah ini benar-benar Oreo yang enak jika hanya belahan?' 'Bagaimana kalau kita melepaskan isinya, apakah akan jadi Oreo yang enak?' 'Bagaimana kalau kedua belahan tanpa kriim isi?' 'Tepat! Seperti yang kalian ketahui, Oreo yang benar-benar lezat adalah Oreo yang mempunyai tiga bagian berurutan sekaligus --- kerenyahan bagian atas dan bawah, dan krim di tengahnya!'"

Namai Berikan "data", tepat saat minat memuncak.
"Percaya atau tidak, Oreo ini mirip esai yang bagus --- kerenyahan di awal, isi yang enak di tengah, dan kerenyahan untuk mengakhirinya. Dalam esai kita kenal Pendahuluan, Isi, dan Kesimpulan." Guru mengeluarkan Oreo tiruan yang besar, setiap bagiannya dinamai: "pendahuluan, isi, kesimpulan," dan meminta siswa untuk menyebutkan nama-nama tiap bagiannya. Sekali lagi mereka bernyanyi, "Harus ada kerenyahan di awal, isi di tengah, dan kerenyahan di akhir!"

Demonstrasikan Berikan kesempatan bagi mereka untuk mengaitkan pengalaman dengan data baru, sehingga meeka menghayati dan membuatnya sebagai pengalaman pribadi.
"Guru membagiakn satu biskuit Oreo ke setiap siswa, menyuruh mereka memisahkan biskuit, dan, dengan berpasangan, menamai ketiga bagian biskuit menyerupai bagian-bagian esai sebelum mereka memakannya. Setiap pasangan siswa kemudian mendapatkan esai pendek pada sehelai kertas, yang mereka potong menjadi bagian-bagian esai, menyadari persamaannya dengan bagian Oreo pada setiap potongnya."

Ulangi Rekatkan gambaran keseluruhannya.
"Siswa menggambarkan bagian-bagian esai Oreo mereka sendiri dalam buku catatan. Sebelum menguyah sisa biskuit, setiap siswa memisahkan biskuit mereka, dan memberi nama pada setiap bagian esai."

Rayakan Ingat, jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan! Perayaan menambatkan belajar dengan asosiasi positif.
"Saling memuji antarpasangan sambil bernyanyi 'Harus ada kerenyahan di awal, isi di tengah, dan kerenyahan di akhir.'"




e. Kecerdasan Berganda Bertemu Slim-N-Bil

Spasial-Visual --- berpikir dalam citra dan gambar. Melibatkan kemampuan untuk memahami hubungan ruang dan citra mental, dan secara akurat mengerti dunia visual,
menggambar, mensketsa, mencorat-coret, visualisasi, citra, grafis, desain, tabel, seni, video, film, ilustrasi.

Linguistik-Verbal --- berpikir dalam kata-kata. Mencakup kemahiran dalam berbahasa untuk berbicara, menulis, membaca, menghubungkan, dan menafsirkan.
kata-kata, berbicara, menulis, bercerita, mendengarkan, buku, kaset, dialog, diskusi, puisi, lirik, mengeja, bahasa asing, surat, e-mail, pidato, makalah, esai.

Interpersonal --- berpikir lewat berkomunikasi dengan orang lain. Ini mengacu pada "keterampilan manusia" --- dapat dengan mudah membaca, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain.
memimpin, mengorganisasi, berinteraksi, berbagi, menyayangi, berbicara, sosialisasi, manipulasi, menjadi pendamai, permainan kelompok, klub, teman-teman, kelompok kerja sama.

Musikal-Ritmik --- berpikir dalam irama dan melodi. Gardner berkata, "Ada beberapa peran yang dapat diambil oleh individu-individu yang cenderung musikal, dari komposer avantgarde yang berusaha menciptakan idiom baru hingga pendengar yang belum berpengalaman yang mencoba memahami sajak anak-anak" (Gardner, 1983, h.104)
menyanyi, bersenandung, mengetuk-ngetuk, irama, melodi, kecepatan, warna nada, alat musik, rima.

Naturalis --- berpikir dalam acuan alam. Pendatang baru dalam kecerdasan Gadrner. Kecerdasan ini menyangkut pertalian seseorang dengan alam, yang dapat melihat hubungan dan pola dalam dunia alamiah dan mengidentifikasi dan berinteraksi dengan proses alam.
jalan-jalan di alam terbuka, berinteraksi dengan binatang, pengategorian, menatap bintang, meramal cuaca, smulasi, penemuan.

Badan-Kinestetik --- berpikir melalui sensasi dan gerakan fisik. Merupakan kemampuan untuk mengendalikan dan menggunakan badan fisik dengan mudah dan cekatan.
menari, berlari, melompat, menyentuh, menciptakan, mencoba, mensimulasikan, merakit/membongkar, bermain drama, permainan, indra peraba.

Intrapersonal --- berpikir secara reflektif. Ini mengacu pada kesadaran reflektif mengenai perasaan dan proses pemikiran diri sendiri.
berpikir, meditasi, bermimpi, berdiam diri, mencanangkan tujuan, refleksi, merenung, membuat jurnal, menilai diri, waktu menyendiri, proyek yang dirintis sendiri, menulis, introspeksi.

Logis-Matematis --- berpikir dengan penalaran. Melibatkan pemecahan masalah secara logis dan ilmiah dan kemampuan matematis.
bereksperimen, bertanya, menghitung, logika deduktif dan induktif, mengorganisasikan, fakta, teka-teki, skenario,

S --- seni rupa, geometri, menggambar teknik
L --- seni bahasa
I --- pembelajaran secara bekerja sama, tugas kelompok
M --- musik, paduan suara, band
N --- pendidikan di luar ruangan dan lingkungan
B --- olahraga
I --- jam pelajaran kosong, waktu tenang, pekerjaan rumah, bimbingan
L --- matematika, ilmu pasti, sejarah

S --- "Pictionary" (permainan menebak gambar)
L --- "Scattergories" (permainan mencari kata)
I --- kegiatan kelompok
M --- lagu atau rap
N --- kegiatan di alam
B --- tarian atau kegiatan atletik
I --- refleksiL --- teka-teki logika

Penarapan Stasiun-Stasiun Cerdas
Anda dapat merancang stasiun-stasiun dengan isi khusus untuk bahan pelajaran Anda. Misalnya, untuk mengajarkan novel atau cerita pendek:
S --- Gambarkan representasi visual mengenai isi cerita.
L --- Tulis sebuah esai.
I --- Dengan berkelompok, perankan sebuah adegan dari cerita tersebut dan bicarakan bagaimana rasanya.
M --- Ciptakan lagu atau rap yang mengisahkan cerita.
N --- Ubah latar fisik cerita dan sebutkan perubahan cerita yang bisa terjadi.
B --- Ciptakan tarian atau gerakan tangan untuk mengingat plot cerita.
I --- Umpamakan Anda salah satu tokoh cerita dan tulislah buku haria dan perspektif tokoh tersebut.
L --- Ciptakan kronologi cerita.

f. Penggunaan Metafora, Perumpamaan, dan Sugesti

Bab 6
Mengorkestrasi Presentasi Prima
INGATLAH: Segalanya berbicara; apa yang Anda katakana dan cara mengatakannya.

Tujuh Pedoman Untuk Presentasi Yang Sukses
1. Pahamilah Apa Yang Anda Inginkan
Pahamilah secara spesifik apa yang Anda inginkan terjadi dalam setiap bagian proses belajar. Pahamilah tujuan kognitif, afektif, dan fisik untuk setiap kegiatan. Kejelasan pangkal kesuksesan.

2. Binalah Jalinan
Berbaktilah kepada siswa. Kenalilah mereka lebih jauh. Pahamilah latar belakang, minat, kegagalan, dan kesuksesan mereka di masa lalu. Ini akan membangun kredibilitas Anda dan menyediakan jembatan ke dunia mereka.

3. "Bacalah" Mereka
Waspadai tanda-tanda dalam perilaku, sikap, dan bahasa yang memberikan informasi mengenai keadaan siswa sekarang ini. Mintalah umpan balik mereka saat ini mengenai pengaruh pengajaran, serta pemikiran dan reaksi yang ditimbulkannya, sehingga Anda dapat menyesuaian pelajaran dengan kebutuhan mereka.

4. Targetkanlah Keadaan Mereka
Semua pembelajaran bergantung pada keadaan. Orkestraskanlah keadaan siswa untuk menyiapkan mereka dalam mencapai sukses. Pahamilah keadaan target untuk setiap kegiatan belajar. Ubahlah keadaan mereka hingga mereka mencapai keadaan target.

5. Capailah Modalitas Mereka
Melalui pola bahasa, suara, gerak, dan kegiatan, libatkanlah modalitas visual, auditorial, dan kinestetik siswa.

6. Manfaatkanlah Ruangan
Seluruh ruangan adalah panggung! Manfaatkan berbagai tempat sebagai tambatan: presentasi, dongeng, umpan balik, instruksi awal, pertemuan.

7. Bersikaplah Tulis
Sampaikan pesan yang terbuka, jujur, dan adil secara tulus dan kongruen.

a. Apakah Anda Seorang Quantum Teacher? Dalam skala 3 poin (1=rendah, 2=rata-rata, 3=tinggi) nilailah diri Anda untuk setiap cirri berikut ini:
- antusias: menampilkan semangat untuk hidup
- berwibawa: menggerakkan orang
- positif: melihat peluang dalam setiap saat
- supel: mudah menjalin hubungan dengan beragam siswa
- humoris: berhati lapang unutk menerima kesalahan
- luwes: menemukan lebih dari satu cara untuk mencapai hasil
- menerima: mencari di balik tindakan dan penampilan luar untuk menemukan nilai-nilai inti
- fasih: berkomunikasi dengan jelas, ringkas, dan jujur
- tulus: memiliki niat dan motivasi positif
- spontan: dapat mengikuti irama dan tetap menjaga hasil
- menarik dan tertarik: mengaitkan setiap informasi dengan pengalaman hidup siswa dan peduli akan diri siswa
- menganggap siswa “mampu”: percaya akan dan mengorkestrasi kesuksesan siswa
- menetapkan dan memelihara harapan tinggi: membuat pedoman kualitas hubungan dan kualitas kerja yang memacu setiap siswa untuk berusaha sebaik mungkin.
b. Pencocokan Modalitas
Visual:
Aku melihat maksudmu. Jelas sekarang. Gambarkan hal ini. Lihat! Bayangkanlah.
Auditorial:
Bunyinya cocok. Suaranya bagus. Dengarkan! Katakanlah lagi.
Kinestetik:
Tangkaplah ini. Rasanya cocok. Kerjakan ini!

c. Empat Prinsip Komunikasi Ampuh
- Munculkan kesan
Dua tingkat pemrosesan: sadar dan tak-sadar.
- Arahkan focus
Kalimat Biasa Yang Disusun Ulang
* Jangan lupa pekerjaan rumah kalian => Ingatlah, kerjakan PR kalian.
* Bapak ingin kalian mengeluarkan buku => Mari kita keluarkan buku.
* Ibu akan mengajarkan langkah-langkah ini => Kita akan mempelajari langkah-langkah ini.
* Sekarang kita sampai pada bagian tersulit pelajaran ini => Ini bagian yang paling menantang yang telah kalian kuasai sejauh ini.
* Jangan mengobrol => Sekarang pusatkan dahulu perhatian kalian.
* Untuk sebagian dari kalian bagian berikut ini mudah sekali => Bagian ini mengandung tantangan yang bertingkat-tingkat.
* Lihat ke sini => Semuanya, resapilah ini.
- Inklusif (bersifat mengajak)
- Spesifik (bersifat tepat sasaran)
Langsung pada intinya:
Awali pernyataan yang member petunjuk dengan kata kerja:
* “Ambillah”
* “Gambarlah”
* “Tulislah”
* “Pindahlah”
* “Katakanlah”

d. Pengaruh Komunikasi Nonverbal
- Kontak Mata
- Ekspresi Wajah
- Nada Suara
- Gerak Tubuh
- Sosok (Postur)

e. Paket Presentasi Efektif
- Penemu
Untuk membangkitkan rasa ingin tahu, ketakjuban, kegairahan, dan rasa ingin menemukan, sampaikan isi dengan menggunakan ciri berikut ini:
* Berdirilah dengan ringan
* Condongkan tubuh sedikit ke depan
* Bergeraklah menyamping di depan kelas
* Jaga kesan penemuan dan pesona
* Gunakan predikat visual, auditorial, dan kinestetik
* Gunakan “mari kita,” dan “kita” untuk mencakup keseluruhan

- Pemimpin
Untuk mengilhami dan memotivasi siswa mencapai prestasi lebih tinggi:
* Berdiri tegap, kedua kaki terpisah selebar bahu
* Meletakkan satu kaki di depan yang lain
* Menghadap sedikit ke arah satu sisi pendengar bergiliran
* Bernapas penuh
* Menjaga kontak mata
* Gunakan terutama predikat visual dan kinestetik

- Pengarah
Untuk menggerakkan siswa:
* Berdiri tegak
* Bahu rata
* Menjaga kontak mata
* Gunakan suara lantang dan wajah menyenangkan
* Gunakan kalimat dengan predikat visual, auditorial, dan kinestetik

f. Penambatan
- Tambatan Pribadi
Catatlah tambatan pribadi Anda. Tuliskan citra dan perkataan yang menggambarkan “saat terbaik” Anda.
- Tambatan Lokasi
* tempat petunjuk
* tempat “disiplin”
* tempat cerita
* tempat kiat jitu
* lorong modalitas
* tambatan lisan

Gunakan penambatan:
- pribadi
- lokasi
- lisan

Bab 7
Mengorkestrasi Fasilitasi Yang Elegan

a. Ingatlah Prindip KEG
- Know it (Ketahui Hasilnya)
- Explain it (Jelaskan Hasilnya)
- Get it and Give Feedback (Dapatkan Hasilnya dan Berikan Umpan Balik)

b. Model Kesuksesan Dari Sudut Pandang Fasilitator
- Lihatlah gambaran keseluruhan
- Terapkan pendedahan pertama kali yang multisensory/multikecerdasan
- Ketahuilah bahwa belajar awal harus berupa “segmen-segmen”
- Gunakan sistem “pengulangan yang sering”

c. Membaca Pendengar Anda
Periksalah daftar pengubah-keadaan ini yang kami tahu secara efektif menimbulkan dan mempertahankan keadaan optimal belajar:
- bertepuk tangan tiga kali
- pindah kursi
- arahkan siku kalian kea tap. Arahkan siku kalian pada Ibu. Tetap menghadap ke sini dan letakkan siku kalian.
- bernapas secara teratur
- bersiaplah jika Bapak menunjuk kalian
- pikirkan sejenak bagaimana kalian akan menjawab pertanyaan ini

d. Mempengaruhi Perilaku Melalui Tindakan
- Mulai membuat gerakan yang berhubungan dengan isi yang Anda ajarkan
- Gerakkan tangan seakan Anda mengajak mereka mengikuti Anda
- Tulis petunjuk berikutnya di papan tulis. Ketuk papan tulis beberapa kali
- Tepuk tangan bersambut: Anda memulai sebuah irama dan mereka mengulanginya

INGATLAH: Fasilitasilah keadaan siswa, maka Anda akan meningkatkan kemampuan mereka untuk memahami, berpartisipasi, berfokus, dan menyerap informasi.

Berita Khusus: Ambillah Jeda!

e. Menciptakan Strategi Berpikir

f. Tanya Jawab Belajar
- Apa yang terjadi?
- Apa yang saya pelajari?
- Bagaimana cara menerapkannya?

Berhentilah sejenak dan nikmati belajar.

Berita Khusus: Tindakan Anda berbicara lebih lantang daripada perkataan Anda!

Bab 8
Mengorkestrasi Keterampilan Belajar
Lima keterampilan yang merangsang belajar:
- konsentrasi terfokus
- cara mencatat
- organisasi dan persiapan tes
- membaca cepat
- teknik mengingat

a. Studi Kasus
Sekolah yang mengajarkan lima keterampilan

b. Memanfaatkan Gaya Belajar
- Pelajar visual
- Pelajar auditorial
- Pelajar kinestetik

c. Keadaan Prima Untuk Belajar
Sit up in their chair (duduk tegak di kursi mereka)
Lean forward (condong ke depan)
Ask questions (bertanya)
Nod their heads (menganggukkan kepala)
Talk to their teacher (berbicara dengan guru)
Keadaan Alfa
Siswa akan lebih mudah memperhatikan jika mereka duduk di dekat atau di barisan depan. Agar semua siswa mendapat keuntungan dari duduk di barisan depan, aturlah bangku-bangku membentuk tapal kuda atau setengah lingkaran, atau atur pergantian tempat duduk secara berkala.
Menjangkau Keadaan Alfa
- atur postur atau posisi tubuh
- pejamkan mata dan ambil napas dalam-dalam
- pikirkan tempat yang damai
- putar mata ke atas, kemudian ke bawah, lalu buka mata dan pusatkan pada subjek

d. Mengorganisasi Informasi
Peta Pikiran
- gunakan warna berbeda untuk setiap topic utama, atau gunakan warna berselang-seling
- tunjukkan asosiasi dengan menggambarkan panah antara cabang-cabang
- kembangkan steno sendiri dengan menggunakan gambar, simbol, dan singkatan
- atur informasi dalam urutan kronologis dengan menomori cabang-cabang
- kreatiflah!
Catatan: TS
Belajar Memutar
Dorong siswa untuk menuliskan tanda tanya di sebelah informasi apa pun yang tidak mereka pahami. Setelah pelajaran selesai, mereka dapat meminta kepada Anda untuk menjelaskannya.
e. Memunculkan Si Jenius Kreatif
Quantum Reading
- jadilah pelajar yang ingin tahu
- masuki keadaan konsentrasi yang terpusat
- superscan
- membaca
- mengulang

Setelah tugas membaca, minta siswa berpasangan dan bergiliran saling menjelaskan materi. Ini akan meningkatkan pemahaman dan memori, dan yang semula tidak mereka mengerti tiba-tiba menjadi jelas. Jadi, tak perlu buang waktu untuk menjawab pertanyaan!

Memaksimalkan Ingatan
Berita Khusus: Memori adalah seni memperhatikan.
Mencantolkan/Bercerita
Metode Penempatan

Bab 9
Mengorkestrasi Keterampilan Hidup
Banyak perusahaan menilai bahwa keterampilan pribadi adalah unsur yang jarang dimiliki orang.

a. Hidup Di Atas Garis
- bertanggung jawab
- pilihan
- solusi
- kebebasan
- kemauan
Hidup Di Bawah Garis
- menyalahkan orang lain
- pembenaran
- mengingkari
- menyerah
b. Komunikasi Yang Jernih: Tampak VS Tidak Tampak

OTFD: Open The Front Door (Bukalah Pintu Masuk Itu)
Open = Observation (Observasi)
The = Thought (Pikiran)
Front = Feeling (Perasaan)
Door = Desire (Keinginan)

Contoh ungkapan OTFD:
- “Bagus!” untuk mengomentari hasil ujian.
- “Bagus!” untuk mengembalikan perlengkapan ke tempatnya.
- “Ck-ck” ketika siswa tidak siap menyerahkan pekerjaan rumah.

Apologi Empat-Bagian
All = Acknowledge (Akui)
About = Apologize (Meminta Maaf)
My = Make It Right (Selesaikan)
Relationships = Recommit (Berjanji Lagi)

Bagaimana Apologi Empat-Bagian dapat berarti bagi Anda bersama orang-orang berikut:
- Suami/istri
- Sesama guru
- Tata usaha
- Siswa
- Orangtua

c. Membina Hubungan Dengan Pertalian

Guru-Murid
Murid-Murid
Guru-Guru
Pelajar Seumur Hidup

Latihan Pertalian
- Suruhlah murid berpasang-pasangan
- Orang pertama melontarkan setiap pertanyaan di bawah ini dan menanggapi setiap jawabn dengan hanya ucapan “terima kasih”
1. Ceritakan sesuatu yang tidak saya ketahui tentang Anda
2. Ceritakan sesuatu yang Anda sukai pada diri saya
3. Sebutkan sesuatu yang kita sepakati

Bab 10
Mengorkestrasi Kesuksesan Melalui Praktik

a. Ringkasan Bab
1. Selamat Datang!
2. Suasana
3. Landasan
4. Lingkungan
5. Perancangan Pengajaran
6. Presentasi
7. Fasilitasi
8. Keterampilan Belajar
9. Keterampilan Hidup

b. Keesokan Harinya
Langkah 1:
Teladan
Langkah 2: Bangun kesatuan
Langkah 3:
Rancanglah dan cobalah
Langkah 4:
Evaluasi dan rayakan

c. Raih Kesempatan

Sumber : buku "Quantum Teaching" karya Bobbi DePorter, Bandung: Kaifa, 2010

Tidak ada komentar: