Bab 1
# Ingatlah: kamu tidak gila. Kamu bukanlah keseluruhan masalahnya.
# Bersikaplah terbuka karena ini dapat mengubaha cara kamu mengekspresikan dan menangani kemarahanmu.
# Ambillah kendali pada satu-satunya hal yang dapat kamu kendalikan: dirimu sendiri.
# Kamu dapat memperoleh lebih banyak kepercayaan dan kebebasan dari keluargamu dengan cara membuat mereka memiliki ekspektasi yang lebih realistis terhadap dirimu.
Bab 2
# Merasa marah itu hal yang normal
# Masalah terjadi hanya ketika kita bertindak dalam kemarahan
Bab 3
# Tindakan yang dilakukan saat marah akan merugikan hubunganmu dengan orang lain dan merugikan dirimu sendiri
# Tindakan yang dilakukan saat marah terkadang ilegal
# Bedakan antara mengekspresikan kemarahan dalam kata-kata dan mengekspresikannya dalam tindakan
# Belajarlah untuk mengatasi kemarahanmu dengan terlebih dahulu berkata, "Saat ini aku merasa marah karena ..."
# Pahami bahwa pria dan wanita memiliki kemungkinan yang setara dalam mengekspresikan kemarahan mereka dengan cara-cara yang destruktif
# Ingatlah bahwa kemarahan berkaitan dengan menerapkan kekuatan dan kendali
# Waspadalah terhadap tiga cara untuk menghadapi kemarahan: menginternalisasikannya (memendamnya), terlalu mengendalikannya, dan kurang mengendalikannya
# Pelajari alasan mengapa kamu bertingkah seperti sekarang ini
# Ketahui bahwa, meski kamu telah memiliki masalah perilaku yang telah kamu pelajari ini, kamu dapat melepaskannya
Bab 4
# Ketika kamu terprovokasi untuk marah, ingatlah bahwa tidak ada orang yang marah tanpa alasan sama sekali
# Berikan perhatian pada apa yang sedang terjadi di dalam dirimu alih-alih berfokus pada apa yang orang lain katakan atau lakukan
# Kamu dapat mengendalikan pikiran yang kamu pilih tentang dunia ini, orang lain, dan dirimu sendiri
# Gantikan pikiran-pikiran yang negatif dengan yang positif
# Ketika kamu marah, kamu masih memiliki kendali
# Walaupun orang lain mungkin memprovokasi dirimu, tetapi kamulah yang memilih untuk bertindak dalam kemarahan
# Tanpa memedulikan apa yang orang lain katakan atau lakukan, bertindak dalam kemarahan bersifat destruktif dan pada akhirnya akan menyakiti dirimu
# Kamu hanya memiliki kendali atas dirimu sendiri. Kamu tidak memiliki kendali atas apa yang orang lain katakan atau lakukan
# Terimalah tanggung jawab dan akui bahwa kamu memiliki pilihan dan memegang kendali
# Terimalah perubahan
Bab 5
# Tidak apa-apa kamu merasa marah, tetapi yang menimbulkan masalah adalah cara kamu memilih untuk mengekspresikan kemarahan tersebut
# Bahkan saat kamu sedang berada di puncak kemarahan, kamu masih membuat pilihan tentang bagaimana bertindak
# Orang lain tidak bisa memaksamu untuk bertindak dalam cara tertentu. Ambillah tanggung jawab untuk dirimu sendiri dan akuilah bahwa kamu sendirilah yang memilih tindakanmu
# Kamu bukan seorang yang tidak berdaya, kamulah yang memegang kendalu
# Pandanglah proses membuat perubahan dalam dirimu sebagai sebuah petualangan
Bab 6
# Tidak ada seorang pun yang kemarahannya "meledak" tanpa peringatan. Belajarlah untuk menidentifikasi petunjuk yang menandakan bahwa kamu kan marah
# Petunjuk yang menandakan kemarahan dapat berwujud sensasi, tindakan, atau pemikiran
# Berhati-hatilah saat menulis semua pemikiran marahmu. Berbagai pemikiran ini membakar kemarahanmu dan kemudian membakar pikiranmu dan seterusnya, sehingga berada dalam lingkaran yang berbahaya
# Semakin awal kamu mengetahui bahwa kamu marah, kamu semakin mampu mengendalikan apa yang kamu lakukan dengan kemarahanmu
# Setiap orang memiliki pemicunya sendiri yang pada umumnya memprovokasi kemarahan
# Ketika kamu menjadi sadar terhadap berbagai pemicumu yang paling umum, kamu kan menjadi siaga sebelum kemarahan menguasai dirimu
# Saat kamu diprovokasi oleh pemicu-pemicu umum, belajarlah untuk berkata, "Baik, situasi ini tidak asing. Situasi ini telah memicu kemarahanku sebelumnya. Aku tahu, aku perlu menghadapinya secara berbeda."
Bab 7
# Waktu jeda tidak dimaksudkan sebagai hukuman. Gunakan waktu jeda sebagai alat pengelola kemarahan.
# Ambillah waktu jeda kapan pun kamu menyadari berbagai petunjuk dan pemicu umum kemarahanmu.
# Mengambil waktu jeda untuk dirimu adalah tanggung jawabmu sendiri.
# Pergilah dengan rileks dan tanpa kemarahan. Jangan pergi dengan menamah keruh suasana.
# Kembalilah pada situasi terkait sesegara mungkin, semampumu. Jangan menunggu lebih dari beberapa jam.
# Setelah kemarahanmu mereda, temui pihak lawanmu dan cobalah menyelesaikan masalahnya.
# Jelaskan waktu jeda kepada orang lain ketika kamu masih tenang. Jangan menunggu untuk menjelaskannya saat pertengkaran berlangsung.
# Kamu boleh mengambil lebih dari satu waktu jeda.
# Lakukan latihan untuk waktu jedamu.
# Sesuaikan waktu jedamu agar dapat digunakan dalam situasi lain karena terlihat tidak pantas bagimu untuk meninggalkan ruangan.
# Jika kamu mengambil waktu jeda saat mengemudikan mobil, mintalah semua orang menghentikan segala macam diskusi.
# Selama kamu menggunakan waktu jeda secara konsisten dan benar, kamu tidak akan pernah bertindak dalam kemarahan lagi.
# Menjauh membuatmu kuat, bukan membuatmu lemah.
Bab 8
# Sadari bahwa kamu tidak dapat menjadi rileks dan marah pada saat yang sama, jadi gunakan relaksasi untuk mengusir kemarahanmu.
# Gunakan berbagai latihan relaksasi untuk membantumu mengendalikan tanda-tanda kemarahan seperti: debar jantung yang cepat, kulit yang memerah, suhu tubuh yang meningkat, dan tekanan darah yang tinggi.
# Kelolalah stres dan kemarahanmu dengan melakukan berbagai latihan relaksasi.
# Mulailah latihan relaksasi untuk menenangkan diri atau membuatmu tidur.
Bab 9
# Jika kamu berpikir ke depan tentang kemungkinan konsekuensi dari suatu tindakan, kamu dapat mencegah dirimu melakukannya.
# Pikirkan: Jika aku melakukan ini sekarang, ... mungkin akan terjadi nanti.
# Tindakan kerap kali memiliki konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang.
# Beberapa konsekuensi lebih serius dibandingkan konsekuensi lainnya.
# Konsekuensi eksternal adalah konsekuensi yang mengubah hubunganmu dengan dunia.
# Konsekuensi internal adalah konsekuensi yang memengaruhi bagaimana kamu berpikir tentang dirimu.
# Konsekuensi sosial adalah konsekuensi yang memengaruhi hubunganmu dengan orang lain.
# Ingatlah bahwa kemarahan akan menghasilkan konsekuensi negatif dan kendai diri akan menghasilkan konsekuensi positif.
# Dengan mempersiapkan dirimu menghadapi provokasi dan konfrontasi, kamu akan menghadapi situasi tersebut secara lebih efektif.
# Gunakan pemikiran positif untuk mengatasi kemarahanmu.
# Berpikirlah secara positif saat kamu merenungkan kembali konfrontasimu saat marah dulu.
# Biasakan dirimu menulis dalam Jurnal Kemarahan setiap kali kamu menjadi marah.
# Ingatlah bahwa kebiasaan menulis dalam jurnal akan mengubah perilakumu karena memaksamu untuk mengekspresikan kemarahanmu dengan cara yang lebih produktif.
Bab 10
# Masa remaja secara alamiah adalah masa yang kacau.
# Tubuhmu berubah secara signifikan.
# Sekarang tubuhmu sedang memproduksi hormon-hormon yang dapat memengaruhi suasana hati dan emosimu secara sangat kuat.
# Kamu tidak dapat mengendalikan berbagai perubahan hormonal ini, tapi kamu dapat mengendalikan pikiranmu.
# Perubahan dalam pikiran dan tingkah laku memiliki pengaruh pada otak, sebanyak yang dihasilkan oleh pengobatan.
# Kita hanya dapat memikirkan satu hal pada satu waktu.
# Pilihlah apa yang kamu pikirkan.
# Kendalikan hal-hal yang kamu pikirkan atau katakan kepada dirimu dalam benakmu.
# Dengan mengendalikan pikiranmu, kamu akan mengubah emosi dan perilakumu.
# Saat-saat penuh hasrat dapat menyebabkan kita memiliki berbagai pikiran yang tidak rasional.
# Belajarlah untuk menggantikan pikiran yang tidak rasional tersebut dengan yang rasional.
# Jangan menggunakan kata "seharusnya", "semestinya", dan "harus" ketika yang sebenarnya ingin kamu lakukan adalah mengekspresikan sebuah prefensi.
# Jika kamu tidak mampu mengendalikan pikiran marahmu, alihkan perhatianmu darinya.
# Katakan kepada dirimu, "BERHENTI" untuk membantu membungkam pikira marahmu.
# Katakan "tenang" ketika kamu menatik napas dan "damai" ketika kamu mengembuskannya, untuk mengurangi kemarahanmu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar