Awal hari ini yang akan dimulai
Menjadi sepak bola
Kuputuskan hanya tuk memikirkan dirimu
Ketulusan hanyalah tanda jasa
Walau aku coba tertawa
Bagai harum bunga kota yang baru
Tiada merasa senang
Yang kuingin hanyalah
Menangis bersamamu
Langit yang tak terlupakan
Sesuatu yang berharga
Mungkin saja waktu itu
Jatuh cinta padamu
Kupastikan
Jatuh cinta padamu
Tempat kumengumpulkan angan
Berlarilah berlarilah
Kumencari-carimu
Sesungguhnya diriku iri padamu
Slamanya hanya ingin dirimu
Minggu, Januari 18, 2009
Whistle-Opening
Belaian angin
Merubah waktu
Berlari-lari
Langit pertama yang terlihat
Melihat impian di tempat ini
Ingin menangis
Walau pun dengan kekuatanku
Dapat merubah masa depan
Sesuai dengan rasa dan asaku
Hingga tiba saat kita
Akan meraih impian
Yang jadi kenyataan
Di langit yang membiru
Sebelum kita semua jadi dewasa
Menata masa depan
Di tengah-tengah impian
Sampai saatnya nanti
Kita akan bertemu
Dan bersama dalam deburan angin
Dan demi hari itu
Hari esok masih ada
Merubah waktu
Berlari-lari
Langit pertama yang terlihat
Melihat impian di tempat ini
Ingin menangis
Walau pun dengan kekuatanku
Dapat merubah masa depan
Sesuai dengan rasa dan asaku
Hingga tiba saat kita
Akan meraih impian
Yang jadi kenyataan
Di langit yang membiru
Sebelum kita semua jadi dewasa
Menata masa depan
Di tengah-tengah impian
Sampai saatnya nanti
Kita akan bertemu
Dan bersama dalam deburan angin
Dan demi hari itu
Hari esok masih ada
HIMNE SMPN 1 BANDUNG
Muliakanlah namamu di
Bumi persada pertiwi
Nuansa gairah cita
Putra harapan bangsa
Timbalah ilmu pengetahuan
Untuk bekal masa depan
Panjimu kokoh berdiri
Kan slama-lamanya
Jayalah SMP Negeri 1
Sekolah tercinta
~Miss u SMPN 1 Bandung~ >.<
Bumi persada pertiwi
Nuansa gairah cita
Putra harapan bangsa
Timbalah ilmu pengetahuan
Untuk bekal masa depan
Panjimu kokoh berdiri
Kan slama-lamanya
Jayalah SMP Negeri 1
Sekolah tercinta
~Miss u SMPN 1 Bandung~ >.<
MARS SMPN 1 BANDUNG
Derap langkah, penuh semangat
Gema suara berpadu
Teguh kukuh bagai baja
Smp Negeri 1 Bandung
Semboyan kami seirama
Dalam gerak serta suara
Belajar giat bekerja keras
Patuh dalam kewajiban
Ombak badai menghadang
Kita terjang menghilang
Tegap sigap trus maju
Bercita-cita luhur
Tetap bersopan santun
SMP Negeri 1 Bandung
~Love u SMPN 1 Bandung~ >.<
Gema suara berpadu
Teguh kukuh bagai baja
Smp Negeri 1 Bandung
Semboyan kami seirama
Dalam gerak serta suara
Belajar giat bekerja keras
Patuh dalam kewajiban
Ombak badai menghadang
Kita terjang menghilang
Tegap sigap trus maju
Bercita-cita luhur
Tetap bersopan santun
SMP Negeri 1 Bandung
~Love u SMPN 1 Bandung~ >.<
Selasa, Januari 06, 2009
Lima Manfaat Olahraga Bagi Otak
Olahraga sedikitnya 10 menit setiap hari membuat mental menjadi lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang dan memicu timbulnya perasaan bahagia.
Bahwa olahraga membuat peredaran darah menjadi lancar, membakar lemak dan kalori, serta mengurangi risiko darah tinggi dan obesitas merupakan suatu hal yang diketahui umum. Riset terbaru menunjukkan suatu kelebihan lain dari aktivitas ini. Olahraga sedikitnya 10 menit setiap hari membuat mental menjadi lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang dan memicu timbulnya perasaan bahagia.
Secara lebih jelas Daniel Landers, profesor pendidikan olahraga dari Arizona State University mengungkapkan lima manfaat olahraga terhadap otak Anda.
1. Meningkatkan kemampuan otakLatihan fisik yang rutin dapat meningkatkan konsentrasi, kreativitas, dan kesehatan mental. Karena olahraga bisa meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan mempercepat aliran darah menuju otak. Para ahli percaya bahwa hal-hal ini dapat mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik.
2. Membantu menunda proses penuaan Riset membuktikan bahwa latihan sederhana seperti jalan kaki secara teratur dapat membantu mengurangi penurunan mental pada wanita di atas 65 tahun. Semakin sering dan lama mereka melakukannya makan penurunan mental kian lambat. Kabarnya, banyak orang merasakan manfaat aktivitas itu setelah sembilan minggu melakukannya secara teratur tiga kali seminggu. Latihan ini tidak harus dilakukan dalam intensitas tinggi. Cukup berupa jalan kaki di sekitar rumah.
3. Mengurangi stresOlahraga dapat mengurangi kegelisahan. Bahkan lebih jauh lagi, bisa membantu Anda mengendalikan amarah. Latihan aerobik dapat meningkatkan kemampuan jantung dan membuat Anda lebih cepat mengatasi stres. Aktivitas seperti jalan kaki, berenang, bersepeda, dan lari merupakan cara terbaik mengurangi stres.
4. Menaikkan daya tahan tubuh Jika Anda senang melakukan olahraga meski tak terlalu lama namun sering atau lama namun dengan santai melakukannya, maka aktivitas itu bisa meningkatkan hormon-hormon baik dalam otak seperti adrenalin, serotonin, dopamin, dan endorfin. Hormon ini berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Studi yang dilakukan di Inggris memperlihatkan bahwa 83 persen orang yang memiliki ganguan mental mengandalkan olahraga untuk meningkatkan mood dan mengurangi kegelisahan.
Landers mengatakan untuk orang yang menderita depresi ringan dan sedang, olahraga sedikitnya 16 minggu bisa menimbulkan efek yang sama dengan menelan obat antidepresi seperti Zoloft dan Prozac.
Sementara para peneliti di Duke University menemukan bahwa 60 persen orang depresi yang melakukan olahraga selama empat bulan dengan frekuensi tiga kali seminggu dan setiap latihan selama 30 menit bisa mengatasi gejala ini tanpa obat. Meski tergolong langkah yang mujarab namun bukan berarti pengobatan bisa langsung dihentikan, apalagi bagi yang mengalami depresi berat.
5. Memperbaiki kepercayaan diriUmumnya semakin mahir seseorang dalam suatu jenis aktivitas, maka kepercayaan diri pun akan meningkat. Bahkan suatu riset membuktikan bahwa remaja yang aktif berolahraga merasa lebih percaya diri dibandingkan dengan teman-temannya yang tidak melakukan kegiatan serupa.
Sumber : http://www.bloggaul.com/purnomo_w/readblog/91335/5-manfaat-olahraga-bagi-otak
Bahwa olahraga membuat peredaran darah menjadi lancar, membakar lemak dan kalori, serta mengurangi risiko darah tinggi dan obesitas merupakan suatu hal yang diketahui umum. Riset terbaru menunjukkan suatu kelebihan lain dari aktivitas ini. Olahraga sedikitnya 10 menit setiap hari membuat mental menjadi lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang dan memicu timbulnya perasaan bahagia.
Secara lebih jelas Daniel Landers, profesor pendidikan olahraga dari Arizona State University mengungkapkan lima manfaat olahraga terhadap otak Anda.
1. Meningkatkan kemampuan otakLatihan fisik yang rutin dapat meningkatkan konsentrasi, kreativitas, dan kesehatan mental. Karena olahraga bisa meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan mempercepat aliran darah menuju otak. Para ahli percaya bahwa hal-hal ini dapat mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik.
2. Membantu menunda proses penuaan Riset membuktikan bahwa latihan sederhana seperti jalan kaki secara teratur dapat membantu mengurangi penurunan mental pada wanita di atas 65 tahun. Semakin sering dan lama mereka melakukannya makan penurunan mental kian lambat. Kabarnya, banyak orang merasakan manfaat aktivitas itu setelah sembilan minggu melakukannya secara teratur tiga kali seminggu. Latihan ini tidak harus dilakukan dalam intensitas tinggi. Cukup berupa jalan kaki di sekitar rumah.
3. Mengurangi stresOlahraga dapat mengurangi kegelisahan. Bahkan lebih jauh lagi, bisa membantu Anda mengendalikan amarah. Latihan aerobik dapat meningkatkan kemampuan jantung dan membuat Anda lebih cepat mengatasi stres. Aktivitas seperti jalan kaki, berenang, bersepeda, dan lari merupakan cara terbaik mengurangi stres.
4. Menaikkan daya tahan tubuh Jika Anda senang melakukan olahraga meski tak terlalu lama namun sering atau lama namun dengan santai melakukannya, maka aktivitas itu bisa meningkatkan hormon-hormon baik dalam otak seperti adrenalin, serotonin, dopamin, dan endorfin. Hormon ini berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Studi yang dilakukan di Inggris memperlihatkan bahwa 83 persen orang yang memiliki ganguan mental mengandalkan olahraga untuk meningkatkan mood dan mengurangi kegelisahan.
Landers mengatakan untuk orang yang menderita depresi ringan dan sedang, olahraga sedikitnya 16 minggu bisa menimbulkan efek yang sama dengan menelan obat antidepresi seperti Zoloft dan Prozac.
Sementara para peneliti di Duke University menemukan bahwa 60 persen orang depresi yang melakukan olahraga selama empat bulan dengan frekuensi tiga kali seminggu dan setiap latihan selama 30 menit bisa mengatasi gejala ini tanpa obat. Meski tergolong langkah yang mujarab namun bukan berarti pengobatan bisa langsung dihentikan, apalagi bagi yang mengalami depresi berat.
5. Memperbaiki kepercayaan diriUmumnya semakin mahir seseorang dalam suatu jenis aktivitas, maka kepercayaan diri pun akan meningkat. Bahkan suatu riset membuktikan bahwa remaja yang aktif berolahraga merasa lebih percaya diri dibandingkan dengan teman-temannya yang tidak melakukan kegiatan serupa.
Sumber : http://www.bloggaul.com/purnomo_w/readblog/91335/5-manfaat-olahraga-bagi-otak
Jalan Kaki Jinakkan 9 Penyakit
STUDI dalam beberapa tahun terakhir semakin mengukuhkan bahwa berjalan tergopoh-gopoh dan bukan jalan santai memang memberi banyak manfaat bagi kesehatan kita. Inilah sembilan manfaat yang dapat diperoleh dari aktivitas jalan kaki
(1) Serangan Jantung
Pertama-tama tentu menekan risiko serangan jantung. Kita tahu otot jantung membutuhkan aliran darah lebih deras (dari pembuluh koroner yang memberinya makan) agar bugar dan berfungsi normal memompakan darah tanpa henti. Untuk itu, otot jantung membutuhkan aliran darah yang lebih deras dan lancar. Berjalan kaki tergopoh-gopoh memperderas aliran darah ke dalam koroner jantung. Dengan demikian kecukupan oksigen otot jantung terpenuhi dan otot jantung terjaga untuk bisa tetap cukup berdegup.
Bukan hanya itu. Kelenturan pembuluh darah arteri tubuh yang terlatih menguncup dan mengembang akan terbantu oleh mengejangnya otot-otot tubuh yang berada di sekitar dinding pembuluh darah sewaktu melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh-gopoh itu. Hasil akhirnya, tekanan darah cenderung menjadi lebih rendah, perlengketan antarsel darah yang bisa berakibat gumpalan bekuan darah penyumbat pembuluh juga akan berkurang.
Lebih dari itu, kolesterol baik (HDL) yang bekerja sebagai spons penyerap kolesterol jahat (LDL) akan meningkat dengan berjalan kaki tergopoh-gopoh. Tidak banyak cara di luar obat yang dapat meningkatkan kadar HDL selain dengan bergerak badan. Berjalan kaki tergopoh-gopoh tercatat mampu menurunkan risiko serangan jantung menjadi tinggal separuhnya.
(2) Stroke
Kendati manfaat berjalan kaki tergopoh-gopoh terhadap stroke pengaruhnya belum senyata terhadap serangan jantung koroner, beberapa studi menunjukkan hasil yang menggembirakan. Tengok saja bukti alami nenek-moyang kita yang lebih banyak melakukan kegiatan berjalan kaki setiap hari, kasus stroke zaman dulu tidak sebanyak sekarang. Salah satu studi terhadap 70 ribu perawat (Harvard School of Public Health) yang dalam bekerja tercatat melakukan kegiatan berjalan kaki sebanyak 20 jam dalam seminggu, risiko mereka terserang stroke menurun duapertiga.
(3) Berat badan stabil
Ternyata dengan membiasakan berjalan kaki rutin, laju metabolisme tubuh ditingkatkan. Selain sejumlah kalori terbuang oleh aktivitas berjalan kaki, kelebihan kalori yang mungkin ada akan terbakar oleh meningkatnya metabolisme tubuh, sehingga kenaikan berat badan tidak terjadi.
(4) Menurunkan berat badan
Ya, selain berat badan dipertahankan stabil, mereka yang mulai kelebihan berat badan, bisa diturunkan dengan melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh-gopoh itu secara rutin. Kelebihan gajih di bawah kulit akan dibakar bila rajin melakukan kegiatan berjalan kaki cukup laju paling kurang satu jam.
(5) Mencegah kencing manis
Ya, dengan membiasakan berjalan kaki melaju sekitar 6 km per jam, waktu tempuh sekitar 50 menit, ternyata dapat menunda atau mencegah berkembangnya diabetes Tipe 2, khususnya pada mereka yang bertubuh gemuk (National Institute of Diabetes and Gigesive & Kidney Diseases).
Sebagaimana kita tahu bahwa kasus diabetes yang bisa diatasi tanpa perlu minum obat, bisa dilakukan dengan memilih gerak badan rutin berkala. Selama gula darah bisa terkontrol hanya dengan cara bergerak badan (brisk walking), obat tidak diperlukan. Itu berarti bahwa berjalan kaki tergopoh-gopoh sama manfaatnya dengan obat antidiabetes.
(6) Mencegah osteoporosis
Betul. Dengan gerak badan dan berjalan kaki cepat, bukan saja otot-otot badan yang diperkokoh, melainkan tulang-belulang juga. Untuk metabolisme kalsium, bergerak badan diperlukan juga, selain butuh paparan cahaya matahari pagi. Tak cukup ekstra kalsium dan vitamin D saja untuk mencegah atau memperlambat proses osteoporosis. Tubuh juga membutuhkan gerak badan dan memerlukan waktu paling kurang 15 menit terpapar matahari pagi agar terbebas dari ancaman osteoporosis.
Mereka yang melakukan gerak badan sejak muda, dan cukup mengonsumsi kalsium, sampai usia 70 tahun diperkirakan masih bisa terbebas dari ancaman pengeroposan tulang.
(7) Meredakan encok lutut
Lebih sepertiga orang usia lanjut di Amerika mengalami encok lutut (osteoarthiris). Dengan membiasakan diri berjalan kaki cepat atau memilih berjalan di dalam kolam renang, keluhan nyeri encok lutut bisa mereda. Untuk mereka yang mengidap encok lutut, kegiatan berjalan kaki perlu dilakukan berselang-seling, tidak setiap hari. Tujuannya untuk memberi kesempatan kepada sendi untuk memulihkan diri.
Satu hal yang perlu diingat bagi pengidap encok tungkai atau kaki: jangan keliru memilih sepatu olahraga. Kita tahu, dengan semakin bertambahnya usia, ruang sendi semakin sempit, lapisan rawan sendi kian menipis, dan cairan ruang sendi sudah susut. Kondisi sendi yang sudah seperti itu perlu dijaga dan dilindungi agar tidak mengalami goncangan yang berat oleh beban bobot tubuh, terlebih pada yang gemuk.
Bila bantalan (sol) sepatu olahraganya kurang empuk, sepatu gagal berperan sebagai peredam goncangan (shock absorber). Itu berarti sendi tetap mengalami beban goncangan berat selama berjalan, apalagi bila berlari atau melompat. Hal ini yang memperburuk kondisi sendi, lalu mencetuskan serangan nyeri sendi atau menimbulkan penyakit sendi pada mereka yang berisiko terkena gangguan sendi.
Munculnya nyeri sendi sehabis melakukan kegiatan berjalan kaki, bisa jadi lantaran keliru memilih jenis sepatu olahraga. Sepatu bermerek menentukan kualitas bantalannya, selain kesesuaian anatomi kaki. Kebiasaan berjalan kaki tanpa alas kaki, bahkan di dalam rumah sekalipun, bisa memperburuk kondisi sendi-sendi tungkai dan kaki, akibat beban dan goncangan yang harus dipikul oleh sendi.
(8) Depresi
Ternyata bergerak badan dengan berjalan kaki cepat juga membantu pasien dengan status depresi. Berjalan kaki tergopoh-gopoh bisa menggantikan obat antidepresan yang harus diminum rutin. Studi ihwal terbebas dari depresi dengan berjalan kaki sudah dikerjakan lebih 10 tahun.
(9) Kanker
Kanker juga dapat dibatalkan muncul bila kita rajin berjalan kaki, setidaknya jenis kanker usus besar (colorectal carcinoma). Kita tahu, bergerak badan ikut melancarkan peristaltik usus, sehingga buang air besar lebih tertib. Kanker usus dicetuskan pula oleh tertahannya tinja lebih lama di saluran pencernaan. Studi lain juga menyebutkan peran berjalan kaki terhadap kemungkinan penurunan risiko terkena kanker payudara.
Sumber : http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/11/09210661/Jalan.Kaki.Jinakkan.9.Penyakit
(1) Serangan Jantung
Pertama-tama tentu menekan risiko serangan jantung. Kita tahu otot jantung membutuhkan aliran darah lebih deras (dari pembuluh koroner yang memberinya makan) agar bugar dan berfungsi normal memompakan darah tanpa henti. Untuk itu, otot jantung membutuhkan aliran darah yang lebih deras dan lancar. Berjalan kaki tergopoh-gopoh memperderas aliran darah ke dalam koroner jantung. Dengan demikian kecukupan oksigen otot jantung terpenuhi dan otot jantung terjaga untuk bisa tetap cukup berdegup.
Bukan hanya itu. Kelenturan pembuluh darah arteri tubuh yang terlatih menguncup dan mengembang akan terbantu oleh mengejangnya otot-otot tubuh yang berada di sekitar dinding pembuluh darah sewaktu melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh-gopoh itu. Hasil akhirnya, tekanan darah cenderung menjadi lebih rendah, perlengketan antarsel darah yang bisa berakibat gumpalan bekuan darah penyumbat pembuluh juga akan berkurang.
Lebih dari itu, kolesterol baik (HDL) yang bekerja sebagai spons penyerap kolesterol jahat (LDL) akan meningkat dengan berjalan kaki tergopoh-gopoh. Tidak banyak cara di luar obat yang dapat meningkatkan kadar HDL selain dengan bergerak badan. Berjalan kaki tergopoh-gopoh tercatat mampu menurunkan risiko serangan jantung menjadi tinggal separuhnya.
(2) Stroke
Kendati manfaat berjalan kaki tergopoh-gopoh terhadap stroke pengaruhnya belum senyata terhadap serangan jantung koroner, beberapa studi menunjukkan hasil yang menggembirakan. Tengok saja bukti alami nenek-moyang kita yang lebih banyak melakukan kegiatan berjalan kaki setiap hari, kasus stroke zaman dulu tidak sebanyak sekarang. Salah satu studi terhadap 70 ribu perawat (Harvard School of Public Health) yang dalam bekerja tercatat melakukan kegiatan berjalan kaki sebanyak 20 jam dalam seminggu, risiko mereka terserang stroke menurun duapertiga.
(3) Berat badan stabil
Ternyata dengan membiasakan berjalan kaki rutin, laju metabolisme tubuh ditingkatkan. Selain sejumlah kalori terbuang oleh aktivitas berjalan kaki, kelebihan kalori yang mungkin ada akan terbakar oleh meningkatnya metabolisme tubuh, sehingga kenaikan berat badan tidak terjadi.
(4) Menurunkan berat badan
Ya, selain berat badan dipertahankan stabil, mereka yang mulai kelebihan berat badan, bisa diturunkan dengan melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh-gopoh itu secara rutin. Kelebihan gajih di bawah kulit akan dibakar bila rajin melakukan kegiatan berjalan kaki cukup laju paling kurang satu jam.
(5) Mencegah kencing manis
Ya, dengan membiasakan berjalan kaki melaju sekitar 6 km per jam, waktu tempuh sekitar 50 menit, ternyata dapat menunda atau mencegah berkembangnya diabetes Tipe 2, khususnya pada mereka yang bertubuh gemuk (National Institute of Diabetes and Gigesive & Kidney Diseases).
Sebagaimana kita tahu bahwa kasus diabetes yang bisa diatasi tanpa perlu minum obat, bisa dilakukan dengan memilih gerak badan rutin berkala. Selama gula darah bisa terkontrol hanya dengan cara bergerak badan (brisk walking), obat tidak diperlukan. Itu berarti bahwa berjalan kaki tergopoh-gopoh sama manfaatnya dengan obat antidiabetes.
(6) Mencegah osteoporosis
Betul. Dengan gerak badan dan berjalan kaki cepat, bukan saja otot-otot badan yang diperkokoh, melainkan tulang-belulang juga. Untuk metabolisme kalsium, bergerak badan diperlukan juga, selain butuh paparan cahaya matahari pagi. Tak cukup ekstra kalsium dan vitamin D saja untuk mencegah atau memperlambat proses osteoporosis. Tubuh juga membutuhkan gerak badan dan memerlukan waktu paling kurang 15 menit terpapar matahari pagi agar terbebas dari ancaman osteoporosis.
Mereka yang melakukan gerak badan sejak muda, dan cukup mengonsumsi kalsium, sampai usia 70 tahun diperkirakan masih bisa terbebas dari ancaman pengeroposan tulang.
(7) Meredakan encok lutut
Lebih sepertiga orang usia lanjut di Amerika mengalami encok lutut (osteoarthiris). Dengan membiasakan diri berjalan kaki cepat atau memilih berjalan di dalam kolam renang, keluhan nyeri encok lutut bisa mereda. Untuk mereka yang mengidap encok lutut, kegiatan berjalan kaki perlu dilakukan berselang-seling, tidak setiap hari. Tujuannya untuk memberi kesempatan kepada sendi untuk memulihkan diri.
Satu hal yang perlu diingat bagi pengidap encok tungkai atau kaki: jangan keliru memilih sepatu olahraga. Kita tahu, dengan semakin bertambahnya usia, ruang sendi semakin sempit, lapisan rawan sendi kian menipis, dan cairan ruang sendi sudah susut. Kondisi sendi yang sudah seperti itu perlu dijaga dan dilindungi agar tidak mengalami goncangan yang berat oleh beban bobot tubuh, terlebih pada yang gemuk.
Bila bantalan (sol) sepatu olahraganya kurang empuk, sepatu gagal berperan sebagai peredam goncangan (shock absorber). Itu berarti sendi tetap mengalami beban goncangan berat selama berjalan, apalagi bila berlari atau melompat. Hal ini yang memperburuk kondisi sendi, lalu mencetuskan serangan nyeri sendi atau menimbulkan penyakit sendi pada mereka yang berisiko terkena gangguan sendi.
Munculnya nyeri sendi sehabis melakukan kegiatan berjalan kaki, bisa jadi lantaran keliru memilih jenis sepatu olahraga. Sepatu bermerek menentukan kualitas bantalannya, selain kesesuaian anatomi kaki. Kebiasaan berjalan kaki tanpa alas kaki, bahkan di dalam rumah sekalipun, bisa memperburuk kondisi sendi-sendi tungkai dan kaki, akibat beban dan goncangan yang harus dipikul oleh sendi.
(8) Depresi
Ternyata bergerak badan dengan berjalan kaki cepat juga membantu pasien dengan status depresi. Berjalan kaki tergopoh-gopoh bisa menggantikan obat antidepresan yang harus diminum rutin. Studi ihwal terbebas dari depresi dengan berjalan kaki sudah dikerjakan lebih 10 tahun.
(9) Kanker
Kanker juga dapat dibatalkan muncul bila kita rajin berjalan kaki, setidaknya jenis kanker usus besar (colorectal carcinoma). Kita tahu, bergerak badan ikut melancarkan peristaltik usus, sehingga buang air besar lebih tertib. Kanker usus dicetuskan pula oleh tertahannya tinja lebih lama di saluran pencernaan. Studi lain juga menyebutkan peran berjalan kaki terhadap kemungkinan penurunan risiko terkena kanker payudara.
Sumber : http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/11/09210661/Jalan.Kaki.Jinakkan.9.Penyakit
Latihan Peregangan, Pilihan Aktivitas Fisik di Bulan Puasa
Sebaiknya Dilatih Sejak Dini Pada Anak-anak
BERPUASA bukan berarti tidak boleh melakukan aktivitas fisik. Malah aktivitas fisik ringan sangat membantu mempertahankan kebugaran. Salah satu yang bisa dilakukan yakni dengan melakukan peregangan. Latihan peregangan lebih mudah dilakukan karena tidak membutuhkan energi yang besar, namun memiliki manfaat untuk kebugaran tubuh. Bagaimana cara melakukannya?
Menurut Wiwin bin Adibu, ada banyak latihan peregangan yang bisa dilakukan. Di antaranya dengan menggunakan media dinding. Cara ini bisa dilakukan oleh semua golongan usia termasuk golongan usia lanjut. Untuk melakukannya pun tidak membutuhkan waktu khusus bisa pagi hari, siang hari maupun sore hari. “Media dinding untuk memaksimalkan gerakan peregangan,” ujarnya saat ditemui Jambi Independent di Graha Pena Jambi, kemarin.
Peregangan ini sendiri bisa bersifat dinamis maupun statis. Gerakan peregangan dinamis, ada gerakan yang dilakukan berulang. Sedangkan gerakan statis, gerakannya lebih ditahan. Pada atlit tertentu, gerakan peregangan disesuaikan dengan organ tubuh yang lebih banyak digunakan. Misalnya, pada pemain sepak bola, latihan peregangan lebih banyak difokuskan pada kaki. Pada atlet voli, peregangan lebih banyak pada daerah tangan. “Sedangkan pada olahraga renang, biasa semuanya. Termasuk bagi kita yang hanya untuk kebugaran bisa melakukan peregangan pada semua organ tubuh,” terang Wiwin yang juga guru pendidikan jasmani (Penjas) MTs Negeri Sijenjang.
Dalam melakukan peregangan sendiri, sebaiknya dimulai dengan pemanasan. Hal ini perlu dilakukan agat otot tidak terkejut. Pemanasan bisa dilakukan dengan berjalan kaki 10-15 menit. “Agar otot siap,” ujar Wiwin yang juga Dosen pendidikan Olahraga dan Kesehatan (Porkes) FKIP Universitas Jambi.
Agar gerakan maksimal, lakukan gerakan sistematis dari otot kecil ke otot besar, misal dari kepala ke kaki. Dimulai dari tubuh yang umum ke khusus. Agar gerakan seimbang, gerakan peregangan harus dilakukan secara variatif. Tidak hanya meliputi satu gerakan saja. “Jika tidak, nanti yang bugarnya tidak seimbang. Meski pada atlet tertentu, ada fokus pada gerakan tertentu, tapi karena organ tersebut akan lebih banyak digunakan,” terang Wiwin.
Gerakan peregangan juga sebaiknya dilakukan secara progresif. Artinya dari gerakan mudah ke gerakan yang sulit. Jangan menahan nafas pada saat peregangan. Karena ini akan membuat Anda tidak rileks dan bisa menghambat kerja jantung. “Gerakan juga mulai dari yang aktif ke pasif,” ujarnya.
Lalu kapan anak mulai dikenalkan dengan latihan peregangan?
Menurut Wiwin, latihan ini sudah bisa diikuti anak-anak sejak usia 4-12 tahun. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan motorik, agar otot tidak kaku, dan melatih kelenturan tubuh. “Dengan tubuh lentur, akan mudah untuk mempelajari olahraga lainnya dan daya tahan tubuh juga jauh lebih baik,” ujarnya.
Pada saat latihan, sebaiknya menggunakan pakaian elastis sehingga tidak mengganggu gerakan. Jangan melakukan gerakan non anatomis. “Artinya yang melawan arus tubuh, bisa cidera nantinya,” ujarnya. Untuk lama latihan, Wiwin, bisa 10-15 menit di mana untuk per gerakannya bisa dilakukan 10-15 detik. Latihan peregangan ini sendiri bisa dilakukan di awal maupun di akhir latihan inti. “Atau hanya sekedar peregangan saja juga bisa, misal untuk menghilangkan pegal,” ujarnya.
Sumber : http://www.jambi-independent.co.id/home/modules.php?name=News&file=article&sid=4928
BERPUASA bukan berarti tidak boleh melakukan aktivitas fisik. Malah aktivitas fisik ringan sangat membantu mempertahankan kebugaran. Salah satu yang bisa dilakukan yakni dengan melakukan peregangan. Latihan peregangan lebih mudah dilakukan karena tidak membutuhkan energi yang besar, namun memiliki manfaat untuk kebugaran tubuh. Bagaimana cara melakukannya?
Menurut Wiwin bin Adibu, ada banyak latihan peregangan yang bisa dilakukan. Di antaranya dengan menggunakan media dinding. Cara ini bisa dilakukan oleh semua golongan usia termasuk golongan usia lanjut. Untuk melakukannya pun tidak membutuhkan waktu khusus bisa pagi hari, siang hari maupun sore hari. “Media dinding untuk memaksimalkan gerakan peregangan,” ujarnya saat ditemui Jambi Independent di Graha Pena Jambi, kemarin.
Peregangan ini sendiri bisa bersifat dinamis maupun statis. Gerakan peregangan dinamis, ada gerakan yang dilakukan berulang. Sedangkan gerakan statis, gerakannya lebih ditahan. Pada atlit tertentu, gerakan peregangan disesuaikan dengan organ tubuh yang lebih banyak digunakan. Misalnya, pada pemain sepak bola, latihan peregangan lebih banyak difokuskan pada kaki. Pada atlet voli, peregangan lebih banyak pada daerah tangan. “Sedangkan pada olahraga renang, biasa semuanya. Termasuk bagi kita yang hanya untuk kebugaran bisa melakukan peregangan pada semua organ tubuh,” terang Wiwin yang juga guru pendidikan jasmani (Penjas) MTs Negeri Sijenjang.
Dalam melakukan peregangan sendiri, sebaiknya dimulai dengan pemanasan. Hal ini perlu dilakukan agat otot tidak terkejut. Pemanasan bisa dilakukan dengan berjalan kaki 10-15 menit. “Agar otot siap,” ujar Wiwin yang juga Dosen pendidikan Olahraga dan Kesehatan (Porkes) FKIP Universitas Jambi.
Agar gerakan maksimal, lakukan gerakan sistematis dari otot kecil ke otot besar, misal dari kepala ke kaki. Dimulai dari tubuh yang umum ke khusus. Agar gerakan seimbang, gerakan peregangan harus dilakukan secara variatif. Tidak hanya meliputi satu gerakan saja. “Jika tidak, nanti yang bugarnya tidak seimbang. Meski pada atlet tertentu, ada fokus pada gerakan tertentu, tapi karena organ tersebut akan lebih banyak digunakan,” terang Wiwin.
Gerakan peregangan juga sebaiknya dilakukan secara progresif. Artinya dari gerakan mudah ke gerakan yang sulit. Jangan menahan nafas pada saat peregangan. Karena ini akan membuat Anda tidak rileks dan bisa menghambat kerja jantung. “Gerakan juga mulai dari yang aktif ke pasif,” ujarnya.
Lalu kapan anak mulai dikenalkan dengan latihan peregangan?
Menurut Wiwin, latihan ini sudah bisa diikuti anak-anak sejak usia 4-12 tahun. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan motorik, agar otot tidak kaku, dan melatih kelenturan tubuh. “Dengan tubuh lentur, akan mudah untuk mempelajari olahraga lainnya dan daya tahan tubuh juga jauh lebih baik,” ujarnya.
Pada saat latihan, sebaiknya menggunakan pakaian elastis sehingga tidak mengganggu gerakan. Jangan melakukan gerakan non anatomis. “Artinya yang melawan arus tubuh, bisa cidera nantinya,” ujarnya. Untuk lama latihan, Wiwin, bisa 10-15 menit di mana untuk per gerakannya bisa dilakukan 10-15 detik. Latihan peregangan ini sendiri bisa dilakukan di awal maupun di akhir latihan inti. “Atau hanya sekedar peregangan saja juga bisa, misal untuk menghilangkan pegal,” ujarnya.
Sumber : http://www.jambi-independent.co.id/home/modules.php?name=News&file=article&sid=4928
Jangan Lupakan Lutut Anda
Banyak orang salah kaprah, dengan hanya mementingkan aktivitas olahraga utama. Tanpa olahraga utama, tubuh memang tidak terlatih maksimal. Tapi, melatih persendian juga tak kalah pentingnya. Meski hanya berupa gerakan peregangan, jika tidak rutin dilakukan, bisa mengakibatkan kondisi lutut rapuh. Tidak hanya memancing cedera, tapi juga memengaruhi kondisi organ tubuh di hari tua.
BEDA TULANG DAN SENDI
Menurut dr. Samuel Oetoro MS SpGK, spesialis gizi dari Klinik Nutrifit, penyakit pada tulang dan sendi itu berbeda. Gangguan kesehatan tulang dikenal dengan osteoporosis, sementara gangguan kesehatan lutut disebut osteoartrosis. Jadi, otomatis fungsi dan penyakitnya pun berbeda.
Berlari di atas treadmill memang baik. Tapi, lagi-lagi, gerakannya jangan berlebihan. Untuk mencegah osteoporosis, olahraga weight barring excersice (gerakan yang membenturkan poros tubuh ke bumi) sangat dianjurkan. Di antaranya, berjalan kaki atau senam.
Untuk menjaga kesehatan sendi, termasuk lutut, beda lagi jenis olahraganya. Agar tidak terjadi osteoarthrosis, olahraga yang tidak berat bagi penderita kegemukan harus diperhatikan. Pasalnya, sendi bekerja menahan beban tubuh. Karenanya, kapasitas kerjanya bergantung pada bobot yang ditopangnya. Jika terlalu berat, maka persendian dipaksa bekerja lebih keras.
PERHATIKAN SEJAK USIA DINI
Dokter Samuel memang menyatakan bahwa kondisi rentan pada persendian terjadi setelah menginjak usia 40 tahun. Namun, perawatannya harus dimulai sejak usia dini, bahkan semasa kanak-kanak.
Pola hidup sehat, berulang kali ditegaskan oleh dr. Samuel sebagai kunci utama, yang diistilahkan dengan 4S (berpikir sehat, istirahat sehat, aktivitas sehat, dan makan sehat). Istirahat dianggap sehat, jika waktu tidur antara 6-8 jam setiap harinya, sementara aktivitas sehat berarti banyak melibatkan tubuh untuk bergerak.
Makan sehat adalah membiasakan pola makan teratur 3 kali sehari, dengan lebih banyak memilih karbohidrat kompleks yang mengandung serat (nasi atau kentang), ketimbang karbohidrat simpleks (gula).
Ikan merupakan sumber protein yang direkomendasikan, karena mengandung asam lemak yang menyehatkan (omega 3). Snack atau makanan ringan boleh saja dikonsumsi bagi mereka yang berbobot tubuh ideal. Pilihannya jatuh pada buah-buahan (kecuali durian), karena banyak mengandung mineral. Susu memang baik untuk tulang, tapi tidak dapat menjaga kondisi sendi.
Memperbanyak asupan sayur dan buah, mampu menambah kadar antioksidan pada tubuh untuk mengusir racun. Apalagi, kerusakan sendi sangat berhubungan dengan proses kerusakan oleh radikal bebas. “Radikal bebas merupakan zat yang merusak sel-sel pada tubuh kita, mengakibatkan timbulnya berbagai jenis penyakit regeneratif, termasuk sendi,” papar dr.Samuel.
OLAHRAGA UNTUK SENDI
Menurut dr. Samuel, dalam berolahraga, penting melakukan pemanasan dan pendinginan untuk menjaga persendian. Senam peregangan bukanlah olahraga inti. Sebab, gerakan yang dilakukan tidak maksimal mengolah tubuh, melainkan hanya untuk kelenturan. Komponen dari olahraga sendiri banyak ragamnya, antara lain kekuatan otot, kelenturan, serta kemampuan paru dan jantung, yang membutuhkan gerakan aerobik atau joging.
Dokter Samuel menjelaskan bahwa sendi merupakan bagian akhir dari otot, sehingga ada lapisan pembungkusnya. Setiap kali tubuh bergerak, otomatis bagian pembungkus sendi tersebut merenggang. Jadi, alangkah baiknya bila otot dan persendian dipersiapkan dengan terjadinya kondisi itu, dengan melakukan peregangan. Dengan demikian, saat olahraga inti dimulai, bagian persendian sudah siap, dan mampu menghindari cedera, akibat perenggangan atau robek.
Pemilihan sepatu olahraga yang tepat sangatlah penting. “Jangan menggunakan sepatu tenis untuk berlari, sebab rancangan bahan dan penyanggahnya berbeda. Sepatu tenis sudah dirancang untuk gerakan tubuh yang lebih lincah,” tutur dr. Samuel. Sol pada sepatu harus memiliki kemampuan untuk menyanggah yang sesuai dengan olahraganya, karena sol sepatu berfungsi sebagai bantalan. Sepatu ibarat shock breaker pada mobil, yang fungsinya meredakan guncangan saat bergerak.
Sumber : http://www.femina-online.com/issue/issue_detail.asp?id=147&cid=2&views=77
BEDA TULANG DAN SENDI
Menurut dr. Samuel Oetoro MS SpGK, spesialis gizi dari Klinik Nutrifit, penyakit pada tulang dan sendi itu berbeda. Gangguan kesehatan tulang dikenal dengan osteoporosis, sementara gangguan kesehatan lutut disebut osteoartrosis. Jadi, otomatis fungsi dan penyakitnya pun berbeda.
Berlari di atas treadmill memang baik. Tapi, lagi-lagi, gerakannya jangan berlebihan. Untuk mencegah osteoporosis, olahraga weight barring excersice (gerakan yang membenturkan poros tubuh ke bumi) sangat dianjurkan. Di antaranya, berjalan kaki atau senam.
Untuk menjaga kesehatan sendi, termasuk lutut, beda lagi jenis olahraganya. Agar tidak terjadi osteoarthrosis, olahraga yang tidak berat bagi penderita kegemukan harus diperhatikan. Pasalnya, sendi bekerja menahan beban tubuh. Karenanya, kapasitas kerjanya bergantung pada bobot yang ditopangnya. Jika terlalu berat, maka persendian dipaksa bekerja lebih keras.
PERHATIKAN SEJAK USIA DINI
Dokter Samuel memang menyatakan bahwa kondisi rentan pada persendian terjadi setelah menginjak usia 40 tahun. Namun, perawatannya harus dimulai sejak usia dini, bahkan semasa kanak-kanak.
Pola hidup sehat, berulang kali ditegaskan oleh dr. Samuel sebagai kunci utama, yang diistilahkan dengan 4S (berpikir sehat, istirahat sehat, aktivitas sehat, dan makan sehat). Istirahat dianggap sehat, jika waktu tidur antara 6-8 jam setiap harinya, sementara aktivitas sehat berarti banyak melibatkan tubuh untuk bergerak.
Makan sehat adalah membiasakan pola makan teratur 3 kali sehari, dengan lebih banyak memilih karbohidrat kompleks yang mengandung serat (nasi atau kentang), ketimbang karbohidrat simpleks (gula).
Ikan merupakan sumber protein yang direkomendasikan, karena mengandung asam lemak yang menyehatkan (omega 3). Snack atau makanan ringan boleh saja dikonsumsi bagi mereka yang berbobot tubuh ideal. Pilihannya jatuh pada buah-buahan (kecuali durian), karena banyak mengandung mineral. Susu memang baik untuk tulang, tapi tidak dapat menjaga kondisi sendi.
Memperbanyak asupan sayur dan buah, mampu menambah kadar antioksidan pada tubuh untuk mengusir racun. Apalagi, kerusakan sendi sangat berhubungan dengan proses kerusakan oleh radikal bebas. “Radikal bebas merupakan zat yang merusak sel-sel pada tubuh kita, mengakibatkan timbulnya berbagai jenis penyakit regeneratif, termasuk sendi,” papar dr.Samuel.
OLAHRAGA UNTUK SENDI
Menurut dr. Samuel, dalam berolahraga, penting melakukan pemanasan dan pendinginan untuk menjaga persendian. Senam peregangan bukanlah olahraga inti. Sebab, gerakan yang dilakukan tidak maksimal mengolah tubuh, melainkan hanya untuk kelenturan. Komponen dari olahraga sendiri banyak ragamnya, antara lain kekuatan otot, kelenturan, serta kemampuan paru dan jantung, yang membutuhkan gerakan aerobik atau joging.
Dokter Samuel menjelaskan bahwa sendi merupakan bagian akhir dari otot, sehingga ada lapisan pembungkusnya. Setiap kali tubuh bergerak, otomatis bagian pembungkus sendi tersebut merenggang. Jadi, alangkah baiknya bila otot dan persendian dipersiapkan dengan terjadinya kondisi itu, dengan melakukan peregangan. Dengan demikian, saat olahraga inti dimulai, bagian persendian sudah siap, dan mampu menghindari cedera, akibat perenggangan atau robek.
Pemilihan sepatu olahraga yang tepat sangatlah penting. “Jangan menggunakan sepatu tenis untuk berlari, sebab rancangan bahan dan penyanggahnya berbeda. Sepatu tenis sudah dirancang untuk gerakan tubuh yang lebih lincah,” tutur dr. Samuel. Sol pada sepatu harus memiliki kemampuan untuk menyanggah yang sesuai dengan olahraganya, karena sol sepatu berfungsi sebagai bantalan. Sepatu ibarat shock breaker pada mobil, yang fungsinya meredakan guncangan saat bergerak.
Sumber : http://www.femina-online.com/issue/issue_detail.asp?id=147&cid=2&views=77
Mati Mendadak Saat Berolahraga, Mengapa?
Sudden death atau mati mendadak, itulah yang dialami pelawak kenamaan Basuki, 12 Desember lalu, Pemilik nama lengkap H. Agus Basuki bin Suwito Hadiwiryono, yang lahir 5 Maret 1956 silam ini meninggal saat tengah bermain futsal di Gedung MS Futsal, Cibubur, Jakarta Timur.
Menurut Margono, rekan sepermainannya, Mas Karyo, begitu ia kerap disapa, oleh dokter dinyatakan meninggal akibat serangan jantung. Sugi, saksi mata sekaligus karyawan MS Futsal menyebutkan, bapak tiga anak dan kakek satu cucu ini kebetulan bermain tanpa pemanasan terlebih dahulu.
"Almarhum datang terlambat, dan baru bergabung di lapangan sekitar pukul 18.30. Permainan sudah berlangsung sejak pukul 18.00. Sekitar 15 menit sejak masuk ke lapangan tiba-tiba dia terjatuh di dekat papan skor. Rekan-rekannya langsung memberikan pertolongan. Saat itu terdengar napasnya seperti mendengkur," tutur Sugi dalam sebuah wawancara.
Setelah diberikan napas buatan, almarhum dilarikan ke RS Melia, Cibubur. Namun, jiwa tokoh pencetus ungkapan wes hewes hewes, bablas angine ini tak tertolong. Ia meninggal.
Hindari Olahraga Permainan
Sebetulnya olahraga sangat penting untuk kesehatan jantung. Menurut Dr. Michael Triangto, Sp.KO, olahraga bermanfaat antara lain untuk menguatkan otot, tulang, jantung, dan paru-paru, serta melancarkan peredaran darah.
Lalu, mengapa orang justru meninggal mendadak saat sedang berolahraga? Adakah olahraga tertentu yang membahayakan kesehatan? Olahraga apa saja yang baik untuk kesehatan jantung?
Menurut Kepala Departemen Kedokteran Olahraga PB PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) ini, jenis olahraga yang dianjurkan untuk memelihara kesehatan bukan olahraga prestasi atau yang sifatnya permainan, seperti bulutangkis, tenis, sepakbola, ataupun futsal. "Olahraga yang sifatnya permainan tidak dianjurkan karena temponya bisa tiba-tiba cepat atau tiba-tiba melambat," ujarnya.
Banyak kejadian meninggal saat melakukan olahraga prestasi, terutama pada mereka yang memillki risiko tinggi mengalami gangguan jantung. "Terutama jika umur sudah di atas 50 tahun," katanya.
Untuk menghindari musibah tersebut, Dr. Michael menganjurkan mereka yang berisiko mengalami gangguan jantung memilih olahraga jenis aerobik saja. Jalan cepat, joging, berenang, bersepeda, dayung, atau senam jantung sehat tidak membahayakan kerja jantung.
Olahraga jenis aerobik dianjurkan karena memacu kerja jantung secara bertahap. Pengertiannya, olahraga jenis ini memacu jantung untuk mengambil oksigen sebanyak-banyaknya guna memenuhi kebutuhan oksigen ke seluruh tubuh.
Minimal olahraga ini dilakukan 15-30 menit secara rutin tiga kali sepekan, dalam hari yang tidak berurutan. Hal ini untuk meningkatkan kebugaran. Menghindari lift, lalu naik tangga juga termasuk olahraga aerobik. Parkir mobil di tempat yang jauh dad pintu masuk, lalu berjalan, juga sangat dianjurkan.
Bahaya di Atas 30
Mereka yang tidak terbiasa berolahraga, sebaiknya mengecek kondisi kesehatannya terlebih dulu sebelum ikut olahraga permainan. Walau terlihat sepele, hal ini harus dilakukan agar tidak fatal akibatnya.
Kematian mendadak sesaat setelah melakukan olahraga permainan terjadi karena tubuh tidak terbiasa melakukan aktivitas fisik yang berat. "Olahraga futsal, seperti yang dilakukan almarhum Basuki, termasuk dalam kategori aktivitas fisik berat. Bisa saja dia sudah mengalami kelainan pada jantung, sehingga aktivitas fisik berat tersebut menambah beban pada jantungnya," ujar Dr. Sadoso Sumosardjuno, Sp.KO, redaktur ahli Gaya Hidup Sehat.
Bila hendak melakukan olahraga permainan, cek dahulu kesehatan atau kondisi tubuh. "Jangan melakukannya secara mendadak, padahal kita tidak tahu kondisi tubuh," kata dokter senior di bidang kesehatan olahraga ini.
Selain itu, juga ada kemungkinan kebiasaan yang kurang menguntungkan. Contohnya, malam sebelum melakukan olahraga permainan tersebut, tidur terlalu larut atau memiliki kebiasaan jelek seperti merokok.
Langkah lain yang juga harus dilakukan sebelum melakukan olahraga permainan, terlebih pada mereka yang jarang atau sama sekali tidak pernah berolahraga, tentu saja dengan berlatih sedikit demi sedikit. Perubahan mendadak untuk badan yang tidak terlatih dengan baik malah bisa membahayakan.
Sebaliknya, bagi mereka yang memiliki kebiasaan jalan kaki setiap pagi dan kemudian bermain olahraga permainan, tentu saja tidak menjadi masalah. Sebab, kondisi jantungnya sudah terbiasa dengan latihan rutin.
"Hal penting yang perlu diingat adalah tidak melupakan pemanasan. Pemanasan itu sangat diperlukan," kat Dr. Sadoso. Pemanasan bukan hanya untuk olahraga permainan, tetapi setiap akan melakukan olahraga apapun.
Kalaupun kurang pemanasan dan kondisi tubuh baik-baik saja, dalam arti tidak memiliki gangguan penyakit, tidak berakibat terlalu fatal, mungkin pingsan. Namun, akan menjadi fatal bila ada penyebab lain yang menyertai.
Menurut Dr. Sadoso, "Sebenarnya tidak terlalu masalah bila mereka yang berusia di atas 30 tahun melakukan olahraga permainan kalau kondisi tubuhnya baik, kesehatan jantungnya juga baik, istirahat cukup."
Dengan kata lain, baru mau melakukan olahraga permainan ketika usia sudah di atas 30 tahun, dan jantung tidak terlatih, sebaiknya berpikir berulang-ulang kalau tidak mau mati mendadak.
Olahraga yang Cocok
Berbagai penelitian memperlihatkan bahwa olahraga teratur dapat membantu menurunkan risiko terkena penyakit jantung. Olahraga bersifat aerobik cenderung memberi keuntungan besar, tetapi beberapa di antaranya, seperti berlari, sering terlalu berat untuk persendian bagi orang yang mulai usia lanjut.
Ada beberapa jenis olahraga yang menguntungkan dan tidak terlalu sulit dilakukan orang lanjut usia. Meski begitu, Anda tetap harus minta petunjuk dokter sebelum menjalankan program olahraga.
• Renang adalah jenis olahraga yang paling lengkap. Olahraga ini menggerakkan semua otot tubuh dan jarang menyebabkan luka karena tidak membebani persendian.
• Aqua aerobics adalah aktivitas tanpa tekanan yang bersifat menyenangkan. Jenis olahraga ini seperti olahraga aerobik low impact yang menguntungkan seluruh bagian tubuh.
• Jalan adalah olahraga semua kelompok umur dan merupakan aktivitas sosial yang bersifat low impact. Anda dapat mengobrol dengan teman-teman selagi berolahraga. Jalan cepat dapat membakar kalori per kilometer yang kira-kira sama jumlahnya dengan kalori yang terbuang bila Anda lari.
• Latihan kekuatan membantu mempertahankan postur tubuh dan rasa keseimbangan. Jenis olahraga ini penting untuk orang lanjut usia.
• Latihan kelenturan merupakan latihan penting untuk orang lanjut usia. Latihan ini membuat sendi lentur dan membantu menghilangkan efek akibat serangan artritis.
• Yoga merupakan latihan kedisiplinan yang sudah ada sejak lama. Latihan ini dapat membangun kelenturan, stamina, dan pengontrolan napas, sering disebut The Fountain of Youth.
• Taichi, olahraga bela diri dari Cina, dapat memperbaiki keseimbaingan dan koordinasi. Latihan ini juga membangun kekuatan otot untuk memperbaiki kontrol motorik dan postur tubuh. Latihan ini memberi efek menenangkan bagi pikiran.
Pentingnya Pemanasan
Pemanasan sebelum olahraga diperlukan untuk mengurangi risiko cedera. Dengan pemanasan, tubuh siap berolahraga. Pemanasan akan meningkatkan aliran darah di sekujur tubuh. Ini artinya otot-otot tubuh dapat bergerak lebih mudah.
Pemanasan sebaiknya mencakup aktivitas fisik ringan. Pastikan Anda melakukan pemanasan bagi otot sebelum berolahraga. Contohnya, kalau Anda seorang pelari, beri pemanasan yang cukup pada otot kaki.
Ada beberapa tip melakukan pemanasan:
• Lakukan gerakan ringan selama 1-5 menit.
• Anda bisa melakukan jalan santai atau joging. Ini menjadi cara yang baik untuk memanaskan otot dan mempersiapkan tubuh untuk berolahraga.
• Pastikan pula Anda melakukan peregangan sebagai bagian dari pemanasan, terutama bila Anda berolahraga intensif atau dengan kecepatan tinggi.
• Jangan lupa lakukan pendinginan usai berolahraga dengan peregangan lagi. Juga lakukan aktivitas ringan seperti berjalan.
Yang penting sebelum melakukan olahraga permainan:
• Setiap orang harus mengetahui kondisi tubuhnya.
• Lebih baik berlatih sebelum bertanding.
• Jangan lupa siapkan fisik dengan tidur cukup. Tidur hanya dua jam lalu ikut olahraga permainan. bisa membahayakan keselamatan diri.
Sumber : http://my.ayodance.com/blog.php?pid=viewblog&blogid=18090&uid=4203
Menurut Margono, rekan sepermainannya, Mas Karyo, begitu ia kerap disapa, oleh dokter dinyatakan meninggal akibat serangan jantung. Sugi, saksi mata sekaligus karyawan MS Futsal menyebutkan, bapak tiga anak dan kakek satu cucu ini kebetulan bermain tanpa pemanasan terlebih dahulu.
"Almarhum datang terlambat, dan baru bergabung di lapangan sekitar pukul 18.30. Permainan sudah berlangsung sejak pukul 18.00. Sekitar 15 menit sejak masuk ke lapangan tiba-tiba dia terjatuh di dekat papan skor. Rekan-rekannya langsung memberikan pertolongan. Saat itu terdengar napasnya seperti mendengkur," tutur Sugi dalam sebuah wawancara.
Setelah diberikan napas buatan, almarhum dilarikan ke RS Melia, Cibubur. Namun, jiwa tokoh pencetus ungkapan wes hewes hewes, bablas angine ini tak tertolong. Ia meninggal.
Hindari Olahraga Permainan
Sebetulnya olahraga sangat penting untuk kesehatan jantung. Menurut Dr. Michael Triangto, Sp.KO, olahraga bermanfaat antara lain untuk menguatkan otot, tulang, jantung, dan paru-paru, serta melancarkan peredaran darah.
Lalu, mengapa orang justru meninggal mendadak saat sedang berolahraga? Adakah olahraga tertentu yang membahayakan kesehatan? Olahraga apa saja yang baik untuk kesehatan jantung?
Menurut Kepala Departemen Kedokteran Olahraga PB PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) ini, jenis olahraga yang dianjurkan untuk memelihara kesehatan bukan olahraga prestasi atau yang sifatnya permainan, seperti bulutangkis, tenis, sepakbola, ataupun futsal. "Olahraga yang sifatnya permainan tidak dianjurkan karena temponya bisa tiba-tiba cepat atau tiba-tiba melambat," ujarnya.
Banyak kejadian meninggal saat melakukan olahraga prestasi, terutama pada mereka yang memillki risiko tinggi mengalami gangguan jantung. "Terutama jika umur sudah di atas 50 tahun," katanya.
Untuk menghindari musibah tersebut, Dr. Michael menganjurkan mereka yang berisiko mengalami gangguan jantung memilih olahraga jenis aerobik saja. Jalan cepat, joging, berenang, bersepeda, dayung, atau senam jantung sehat tidak membahayakan kerja jantung.
Olahraga jenis aerobik dianjurkan karena memacu kerja jantung secara bertahap. Pengertiannya, olahraga jenis ini memacu jantung untuk mengambil oksigen sebanyak-banyaknya guna memenuhi kebutuhan oksigen ke seluruh tubuh.
Minimal olahraga ini dilakukan 15-30 menit secara rutin tiga kali sepekan, dalam hari yang tidak berurutan. Hal ini untuk meningkatkan kebugaran. Menghindari lift, lalu naik tangga juga termasuk olahraga aerobik. Parkir mobil di tempat yang jauh dad pintu masuk, lalu berjalan, juga sangat dianjurkan.
Bahaya di Atas 30
Mereka yang tidak terbiasa berolahraga, sebaiknya mengecek kondisi kesehatannya terlebih dulu sebelum ikut olahraga permainan. Walau terlihat sepele, hal ini harus dilakukan agar tidak fatal akibatnya.
Kematian mendadak sesaat setelah melakukan olahraga permainan terjadi karena tubuh tidak terbiasa melakukan aktivitas fisik yang berat. "Olahraga futsal, seperti yang dilakukan almarhum Basuki, termasuk dalam kategori aktivitas fisik berat. Bisa saja dia sudah mengalami kelainan pada jantung, sehingga aktivitas fisik berat tersebut menambah beban pada jantungnya," ujar Dr. Sadoso Sumosardjuno, Sp.KO, redaktur ahli Gaya Hidup Sehat.
Bila hendak melakukan olahraga permainan, cek dahulu kesehatan atau kondisi tubuh. "Jangan melakukannya secara mendadak, padahal kita tidak tahu kondisi tubuh," kata dokter senior di bidang kesehatan olahraga ini.
Selain itu, juga ada kemungkinan kebiasaan yang kurang menguntungkan. Contohnya, malam sebelum melakukan olahraga permainan tersebut, tidur terlalu larut atau memiliki kebiasaan jelek seperti merokok.
Langkah lain yang juga harus dilakukan sebelum melakukan olahraga permainan, terlebih pada mereka yang jarang atau sama sekali tidak pernah berolahraga, tentu saja dengan berlatih sedikit demi sedikit. Perubahan mendadak untuk badan yang tidak terlatih dengan baik malah bisa membahayakan.
Sebaliknya, bagi mereka yang memiliki kebiasaan jalan kaki setiap pagi dan kemudian bermain olahraga permainan, tentu saja tidak menjadi masalah. Sebab, kondisi jantungnya sudah terbiasa dengan latihan rutin.
"Hal penting yang perlu diingat adalah tidak melupakan pemanasan. Pemanasan itu sangat diperlukan," kat Dr. Sadoso. Pemanasan bukan hanya untuk olahraga permainan, tetapi setiap akan melakukan olahraga apapun.
Kalaupun kurang pemanasan dan kondisi tubuh baik-baik saja, dalam arti tidak memiliki gangguan penyakit, tidak berakibat terlalu fatal, mungkin pingsan. Namun, akan menjadi fatal bila ada penyebab lain yang menyertai.
Menurut Dr. Sadoso, "Sebenarnya tidak terlalu masalah bila mereka yang berusia di atas 30 tahun melakukan olahraga permainan kalau kondisi tubuhnya baik, kesehatan jantungnya juga baik, istirahat cukup."
Dengan kata lain, baru mau melakukan olahraga permainan ketika usia sudah di atas 30 tahun, dan jantung tidak terlatih, sebaiknya berpikir berulang-ulang kalau tidak mau mati mendadak.
Olahraga yang Cocok
Berbagai penelitian memperlihatkan bahwa olahraga teratur dapat membantu menurunkan risiko terkena penyakit jantung. Olahraga bersifat aerobik cenderung memberi keuntungan besar, tetapi beberapa di antaranya, seperti berlari, sering terlalu berat untuk persendian bagi orang yang mulai usia lanjut.
Ada beberapa jenis olahraga yang menguntungkan dan tidak terlalu sulit dilakukan orang lanjut usia. Meski begitu, Anda tetap harus minta petunjuk dokter sebelum menjalankan program olahraga.
• Renang adalah jenis olahraga yang paling lengkap. Olahraga ini menggerakkan semua otot tubuh dan jarang menyebabkan luka karena tidak membebani persendian.
• Aqua aerobics adalah aktivitas tanpa tekanan yang bersifat menyenangkan. Jenis olahraga ini seperti olahraga aerobik low impact yang menguntungkan seluruh bagian tubuh.
• Jalan adalah olahraga semua kelompok umur dan merupakan aktivitas sosial yang bersifat low impact. Anda dapat mengobrol dengan teman-teman selagi berolahraga. Jalan cepat dapat membakar kalori per kilometer yang kira-kira sama jumlahnya dengan kalori yang terbuang bila Anda lari.
• Latihan kekuatan membantu mempertahankan postur tubuh dan rasa keseimbangan. Jenis olahraga ini penting untuk orang lanjut usia.
• Latihan kelenturan merupakan latihan penting untuk orang lanjut usia. Latihan ini membuat sendi lentur dan membantu menghilangkan efek akibat serangan artritis.
• Yoga merupakan latihan kedisiplinan yang sudah ada sejak lama. Latihan ini dapat membangun kelenturan, stamina, dan pengontrolan napas, sering disebut The Fountain of Youth.
• Taichi, olahraga bela diri dari Cina, dapat memperbaiki keseimbaingan dan koordinasi. Latihan ini juga membangun kekuatan otot untuk memperbaiki kontrol motorik dan postur tubuh. Latihan ini memberi efek menenangkan bagi pikiran.
Pentingnya Pemanasan
Pemanasan sebelum olahraga diperlukan untuk mengurangi risiko cedera. Dengan pemanasan, tubuh siap berolahraga. Pemanasan akan meningkatkan aliran darah di sekujur tubuh. Ini artinya otot-otot tubuh dapat bergerak lebih mudah.
Pemanasan sebaiknya mencakup aktivitas fisik ringan. Pastikan Anda melakukan pemanasan bagi otot sebelum berolahraga. Contohnya, kalau Anda seorang pelari, beri pemanasan yang cukup pada otot kaki.
Ada beberapa tip melakukan pemanasan:
• Lakukan gerakan ringan selama 1-5 menit.
• Anda bisa melakukan jalan santai atau joging. Ini menjadi cara yang baik untuk memanaskan otot dan mempersiapkan tubuh untuk berolahraga.
• Pastikan pula Anda melakukan peregangan sebagai bagian dari pemanasan, terutama bila Anda berolahraga intensif atau dengan kecepatan tinggi.
• Jangan lupa lakukan pendinginan usai berolahraga dengan peregangan lagi. Juga lakukan aktivitas ringan seperti berjalan.
Yang penting sebelum melakukan olahraga permainan:
• Setiap orang harus mengetahui kondisi tubuhnya.
• Lebih baik berlatih sebelum bertanding.
• Jangan lupa siapkan fisik dengan tidur cukup. Tidur hanya dua jam lalu ikut olahraga permainan. bisa membahayakan keselamatan diri.
Sumber : http://my.ayodance.com/blog.php?pid=viewblog&blogid=18090&uid=4203
Mencegah Cedera Tenis
Dibandingkan olahraga lain pada umumnya, kejadian cedera akut pada olahraga tenis sangat rendah. Memang, dapat terjadi patah tulang atau fraktur pada tulang selangka, lengan, atau kaki. Tapi itu terjadi karena terjatuh dan lebih sering terjadi pada pemain tua. Kejadian cedera sering menimpa tendo, ligamen, atau otot. Terjadinya pada lutut, pergelangan kaki, bahu, siku, dan pergelangan tangan. Cedera dapat pula terjadi pada tendo achiles ketika pemain melakukan hiperfleksi (membengkokkan kaki secara mendadak).
Cedera pada pergelangan kaki sering juga terjadi dan sakitnya sering kali terjadi pada sepertiga bagian bawah daerah tulang kering, yang sering disebut shin splint. Pencegahan terbaiknya adalah dengan pemantapan kondisi kaki, misalnya dengan cara lompat tali.
Kejang-kejang pada otot-otot, yang biasanya terjadi di kaki, dapat disebabkan kecapaian, kurang garam, kurang vitamin C, kurang kalsium, atau tidak cukup pemanasan. Pencegahan terbaik adalah pemantapan kondisi dengan cara pemanasan yang cukup disertai dengan peregangan otot.
Cedera yang semula akut dapat menjadi kronis bila terjadi berulang kali. Misalnya tennis elbow (rasa nyeri pada sendi siku bagian samping) yang nampaknya banyak dialami pemain dan sering menimpa setelah usia pemain 30 tahun. Biasanya disebabkan antara lain oleh perubahan raket yang digunakan secara mendadak dan lebih berat. Atau, senar raket terlalu kencang.
Dapat pula akibat ukuran grip/pegangan raket kurang cocok, terlalu besar atau terlalu kecil. Bahkan, bisa pula karena bola yang menjadi lebih berat karena bermain di lapangan out door (luar gedung) dalam keadaan hujan/gerimis. Karenanya, pemilihan raket perlu dilakukan secara cermat, ketegangan senarnya tepat, dan ukuran gripnya cocok dengan ukuran tangan kita. Bila terjadi cedera, sebaiknya tidak diurut di tempat cedera, melainkan segera berobat ke dokter spesialis ilmu kedokteran olah raga.
Pencegahan cedera yang baik, tentu saja dengan melakukan pemanasan yang cukup. Lalu, dilanjutkan dengan pendinginan. Setelah itu barulah olahraga tenis bisa dilakukan. Pemanasan dilakukan dengan lari-lari kecil sekitar 5 menit. Kemudian kita lakukan pemanasan khusus yaitu mempersiapkan otot-otot yang paling besar mendapat beban dalam permainan tenis. Misalnya otot bahu. Otot ini banyak berperan untuk pukulan forehand. Pada pukulan ini ayunan ke belakang mulai dengan menggeser berat badan ke belakang pada kaki kanan. Lengan diangkat oleh otot bahu bagian belakang dan tengah. Gerakan ke belakang dilakukan oleh otot teres minor dan infraspinatus. Otot trisep (lengan bagian belakang) membantu menahan siku tetap lurus. Ayunan ke depan kemudian dilakukan otot bahu bagian depan, otot dada, dan otot korakobrakhialis. Tingginya ayunan dikendalikan oleh otot-otot bahu bagian tengah.
Pemanasan terhadap semua otot diakhiri dengan peregangan, terutama peregangan pada bahu, pergelangan tangan, dan lengan. Peregangan ini dapat meningkatkan dan mempertahankan kelenturan daerah-daerah tersebut.
Sumber : http://www.jambi-independent.co.id/home/modules.php?name=News&file=article&sid=5974
Cedera pada pergelangan kaki sering juga terjadi dan sakitnya sering kali terjadi pada sepertiga bagian bawah daerah tulang kering, yang sering disebut shin splint. Pencegahan terbaiknya adalah dengan pemantapan kondisi kaki, misalnya dengan cara lompat tali.
Kejang-kejang pada otot-otot, yang biasanya terjadi di kaki, dapat disebabkan kecapaian, kurang garam, kurang vitamin C, kurang kalsium, atau tidak cukup pemanasan. Pencegahan terbaik adalah pemantapan kondisi dengan cara pemanasan yang cukup disertai dengan peregangan otot.
Cedera yang semula akut dapat menjadi kronis bila terjadi berulang kali. Misalnya tennis elbow (rasa nyeri pada sendi siku bagian samping) yang nampaknya banyak dialami pemain dan sering menimpa setelah usia pemain 30 tahun. Biasanya disebabkan antara lain oleh perubahan raket yang digunakan secara mendadak dan lebih berat. Atau, senar raket terlalu kencang.
Dapat pula akibat ukuran grip/pegangan raket kurang cocok, terlalu besar atau terlalu kecil. Bahkan, bisa pula karena bola yang menjadi lebih berat karena bermain di lapangan out door (luar gedung) dalam keadaan hujan/gerimis. Karenanya, pemilihan raket perlu dilakukan secara cermat, ketegangan senarnya tepat, dan ukuran gripnya cocok dengan ukuran tangan kita. Bila terjadi cedera, sebaiknya tidak diurut di tempat cedera, melainkan segera berobat ke dokter spesialis ilmu kedokteran olah raga.
Pencegahan cedera yang baik, tentu saja dengan melakukan pemanasan yang cukup. Lalu, dilanjutkan dengan pendinginan. Setelah itu barulah olahraga tenis bisa dilakukan. Pemanasan dilakukan dengan lari-lari kecil sekitar 5 menit. Kemudian kita lakukan pemanasan khusus yaitu mempersiapkan otot-otot yang paling besar mendapat beban dalam permainan tenis. Misalnya otot bahu. Otot ini banyak berperan untuk pukulan forehand. Pada pukulan ini ayunan ke belakang mulai dengan menggeser berat badan ke belakang pada kaki kanan. Lengan diangkat oleh otot bahu bagian belakang dan tengah. Gerakan ke belakang dilakukan oleh otot teres minor dan infraspinatus. Otot trisep (lengan bagian belakang) membantu menahan siku tetap lurus. Ayunan ke depan kemudian dilakukan otot bahu bagian depan, otot dada, dan otot korakobrakhialis. Tingginya ayunan dikendalikan oleh otot-otot bahu bagian tengah.
Pemanasan terhadap semua otot diakhiri dengan peregangan, terutama peregangan pada bahu, pergelangan tangan, dan lengan. Peregangan ini dapat meningkatkan dan mempertahankan kelenturan daerah-daerah tersebut.
Sumber : http://www.jambi-independent.co.id/home/modules.php?name=News&file=article&sid=5974
Tennis ’Olahraga Sambil Bersosialisasi’
Coba saja tengok lapangan tenis di berbagai klub kebugaran pada sore hari, seringkali didominasi para pekerja kantoran yang ingin kumpul-kumpul dengan rekan kantor atau bisnisnya. Dan petenis wanita ? Akhir-akhir ini jauh lebih banyak, mendominasi hampir 50% di lapangan hard court, mapun gravel. Selama bermain tenis, otot paha, lengan, bahu dan punggung Anda bekerja secara serentak. Satu jam berlatih, bisa membakar kalori hingga 780 kalori. Tertarik untuk belajar? Simak dulu hal-hal penting yang harus Anda ketahui sebelum berlatih.
Bergabung dalam klub atau sekolah tenis atau privat ? Bagi Anda yang baru pertama kali belajar tenis, adalah pilihan yang tepat Jika Anda masuk dalam sebuah klub. Apakah sebuah klub kebugaran (yang ada lapangan tenis) atau klub tenis (kalau me-nyediakan pelatih bagi pemula). Biaya yang dikeluarkan biasanya lebih murah dibanding
Jika Anda memanggil pelatih untuk les privat. Dengan bergabung dalam sebuah klub, Anda tak perlu lagi pusing mencari lapangan dan pelatih profesional. Beberapa klub kebugaran yang memiliki fasilitas lapangan tenis, biasanya menawarkan paket belajar atau latihan tenis kepada memfcer-nya dengan harga yang jauh lebih murah. Kalau kelak Anda ingin jadi petenis unggul, Sebaiknya masuk sekolah tenis. Di sini sfep by step belajar tenis lebih panjang programnya.
- Raket yang tepat.
Yang penting, raket harus kuat untuk menahan tegangan senar dan beban tumbukan bola yang berulang-ulang. Selain itu, raket juga harus cukup ringan agar mudah digerakkan dengan cepat dan mempunyai stabilitas tinggi. Ketika membeli raket, Sebaiknya pilih raket dengan ukuran pegangan lebih kecil dari genggaman tangan Anda. Bila nantinya terasa kurang besar, masih bisa dibesarkan dengan menambahkan lapisan gripnya. Ukuran yang tepat adalah sejauh pegangan tangan Anda tidak longgar saat raket diayun. Umumnya wanita memakai grip ukuran 4 3/8 hingga 4 1/2.
Perlengkapan tenis lainnya.
Sepatu yang Anda gunakan haruslah sepatu tenis dan selalu pakai kaus kaki (bisa ankle sock). Anda bisa cedera Jika menggunakan sepatu lain, Sedangkan dalam hal berpakaian, kini lebih fleksibel tak perlu putih-putih seperti dulu lagi. Yang penting, nyaman saat Anda melakukan gerakan.
Selain sepatu dan pakaian, juga head band (ikat kepala) yang berfungsi menahan rambut dan menyerap keringat. Boleh juga gunakan wrist band di pergelangan tangan untuk menghalangi aliran keringat ke telapak tangan.
Berapa lama latihan hingga mahir bermain tenis? Bagi pemula, disarankan berlatih 2-3 kali dalam seminggu. Lamanya berlatih maksimal 1 jam, belum termasuk pemanasan. Lebih dari 1 jam berpotensi cedera bagi pemula. Anda membutuhkan waktu sekitar 6 bulan hingga mahir bermain tenis. Tapi butuh waktu lebih lama lagi hingga bisa bertanding, tergantung kemampuan dan bakat masing-masing.
Setelah hal-hal di atas Anda ketahui, kini saatnya memulai latihan tenis yang sesungguhnya. Yang harus dipelajari pertama kali adalah cara memegang raket tenis dengan benar. Menurut Deddy Prasetyo, pelatih tenis dari Deddy Tenis Club (DETEC), tidak ada aturan baku mengenai cara memegang raket. Anda harus melakukannya secara alami. Jika sudah dapat memegang raket dengan benar, maka Anda akan diberikan latihan memantul-mantulkan bola ke tanah dengan raket. Kemudian meningkat dengan memukul bola ke arah keranjang yang jaraknya semakin ditingkatkan secara bertahap.
Selanjutnya setelah tangkas melakukan gerakan-gerakan tersebut termasuk service dan volley, pelatih akan mengarahkan Anda untuk bermain dengan seorang lawan. Di situ Anda akan belajar cara menerima dan mengembalikan bola dengan benar, serta belajar membaca strategi lawan dan cara mengatasinya.
Bila kemampuan dasar bermain tenis sudah Anda kuasai, Anda bisa mulai melakukan olahraga ini sendiri tanpa bimbingan pelatih. Tinggal ajak rekan kantor atau keluarga.
Sumber : http://www.jadilangsing.com/exercise/exercise_detail.asp?id=247
Bergabung dalam klub atau sekolah tenis atau privat ? Bagi Anda yang baru pertama kali belajar tenis, adalah pilihan yang tepat Jika Anda masuk dalam sebuah klub. Apakah sebuah klub kebugaran (yang ada lapangan tenis) atau klub tenis (kalau me-nyediakan pelatih bagi pemula). Biaya yang dikeluarkan biasanya lebih murah dibanding
Jika Anda memanggil pelatih untuk les privat. Dengan bergabung dalam sebuah klub, Anda tak perlu lagi pusing mencari lapangan dan pelatih profesional. Beberapa klub kebugaran yang memiliki fasilitas lapangan tenis, biasanya menawarkan paket belajar atau latihan tenis kepada memfcer-nya dengan harga yang jauh lebih murah. Kalau kelak Anda ingin jadi petenis unggul, Sebaiknya masuk sekolah tenis. Di sini sfep by step belajar tenis lebih panjang programnya.
- Raket yang tepat.
Yang penting, raket harus kuat untuk menahan tegangan senar dan beban tumbukan bola yang berulang-ulang. Selain itu, raket juga harus cukup ringan agar mudah digerakkan dengan cepat dan mempunyai stabilitas tinggi. Ketika membeli raket, Sebaiknya pilih raket dengan ukuran pegangan lebih kecil dari genggaman tangan Anda. Bila nantinya terasa kurang besar, masih bisa dibesarkan dengan menambahkan lapisan gripnya. Ukuran yang tepat adalah sejauh pegangan tangan Anda tidak longgar saat raket diayun. Umumnya wanita memakai grip ukuran 4 3/8 hingga 4 1/2.
Perlengkapan tenis lainnya.
Sepatu yang Anda gunakan haruslah sepatu tenis dan selalu pakai kaus kaki (bisa ankle sock). Anda bisa cedera Jika menggunakan sepatu lain, Sedangkan dalam hal berpakaian, kini lebih fleksibel tak perlu putih-putih seperti dulu lagi. Yang penting, nyaman saat Anda melakukan gerakan.
Selain sepatu dan pakaian, juga head band (ikat kepala) yang berfungsi menahan rambut dan menyerap keringat. Boleh juga gunakan wrist band di pergelangan tangan untuk menghalangi aliran keringat ke telapak tangan.
Berapa lama latihan hingga mahir bermain tenis? Bagi pemula, disarankan berlatih 2-3 kali dalam seminggu. Lamanya berlatih maksimal 1 jam, belum termasuk pemanasan. Lebih dari 1 jam berpotensi cedera bagi pemula. Anda membutuhkan waktu sekitar 6 bulan hingga mahir bermain tenis. Tapi butuh waktu lebih lama lagi hingga bisa bertanding, tergantung kemampuan dan bakat masing-masing.
Setelah hal-hal di atas Anda ketahui, kini saatnya memulai latihan tenis yang sesungguhnya. Yang harus dipelajari pertama kali adalah cara memegang raket tenis dengan benar. Menurut Deddy Prasetyo, pelatih tenis dari Deddy Tenis Club (DETEC), tidak ada aturan baku mengenai cara memegang raket. Anda harus melakukannya secara alami. Jika sudah dapat memegang raket dengan benar, maka Anda akan diberikan latihan memantul-mantulkan bola ke tanah dengan raket. Kemudian meningkat dengan memukul bola ke arah keranjang yang jaraknya semakin ditingkatkan secara bertahap.
Selanjutnya setelah tangkas melakukan gerakan-gerakan tersebut termasuk service dan volley, pelatih akan mengarahkan Anda untuk bermain dengan seorang lawan. Di situ Anda akan belajar cara menerima dan mengembalikan bola dengan benar, serta belajar membaca strategi lawan dan cara mengatasinya.
Bila kemampuan dasar bermain tenis sudah Anda kuasai, Anda bisa mulai melakukan olahraga ini sendiri tanpa bimbingan pelatih. Tinggal ajak rekan kantor atau keluarga.
Sumber : http://www.jadilangsing.com/exercise/exercise_detail.asp?id=247
Kamis, Januari 01, 2009
Menangis
aku ingin menangis..
aku ingin menangis..
aku ingin menangis..
jika ditinggalkan oleh orang yang aku sukai..
jika ditinggalkan oleh orang yang aku sayangi..
jika ditinggalkan oleh orang yang aku cintai..
aku ingin menangis..
aku ingin menangis..
jika ditinggalkan oleh orang yang aku sukai..
jika ditinggalkan oleh orang yang aku sayangi..
jika ditinggalkan oleh orang yang aku cintai..
in sad situation
friends..
do u know??
when will we feel very sad??
we'll feel very sad if we can't collective with someone who love us..
to me it's very strange thing..
i can't meet with him..
i can't talk to him..
i can't joke with him..
i can't feel that i'm alive..
because..
u always make me smile..
u always make me happy..
u always make me proud..
u always make me precious..
and u always love me..
i can't..
i can't..
i can't..
do u know??
when will we feel very sad??
we'll feel very sad if we can't collective with someone who love us..
to me it's very strange thing..
i can't meet with him..
i can't talk to him..
i can't joke with him..
i can't feel that i'm alive..
because..
u always make me smile..
u always make me happy..
u always make me proud..
u always make me precious..
and u always love me..
i can't..
i can't..
i can't..
Langganan:
Postingan (Atom)